Tentara Ukraina Bunuh Pasukan Rusia yang Telah Ditangkap

Jakarta, IDN Times - Sebuah video yang diunggah secara daring dan telah tersebar, menunjukkan sekelompok tentara Ukraina menembak tentara Rusia yang ditangkap. Ada tiga tembakan yang dilepaskan ketika salah satu tentara Rusia yang tergeletak masih bergerak dan bernafas.
Dalam investigasi beberapa media Barat, video itu direkam di dekat desa Dmytrivka, sekitar 11 kilometer dari kota Bucha. Tidak diketahui kapan tepatnya video itu direkam, namun perkiraannya sekitar 30 Maret. Saat itu kolom baja tentara Rusia melakukan penarikan pasukan dan kemungkinan telah disergap tentara Ukraina.
Video yang menunjukkan tentara Ukraina menembak tentara Rusia yang telah ditangkap, baru kali ini dikonfirmasi secara independen oleh media Barat. Pihak Rusia sendiri mengatakan ada laporan yang menyebutkan prajuritnya yang ditangkap, telah disiksa oleh Ukraina. Moskow mendesak organisasi internasional menyelidiki hal tersebut.
1. Klip video tentara Ukraina diduga membunuh tentara Rusia yang ditangkap

Rusia telah menarik pasukannya dari sekitar ibu kota Kiev usai mengatakan akan mengalihkan fokus serangan ke Donbass, di Ukraina timur. Penarikan itu dilihat oleh para analis militer sebagai kekalahan Rusia karena tak mampu menaklukkan ibu kota Ukraina.
Dalam penarikan pasukan itu, Rusia telah dituduh membunuh ratusan warga sipil di kota Bucha, sekitar 30 kilometer barat daya Kiev. Dokumentasi tentang mayat warga sipil telah menimbulkan kemarahan internasional dan membuat Rusia kembali dijatuhi sanksi yang mencekik.
Tapi dalam penarikan pasukan tersebut, rupanya salah satu kolom baja pasukan Rusia berhasil disergap oleh tentara Ukraina. Beberapa pasukan Rusia berhasil ditangkap dan kemudian dieksekusi. Video insiden tersebut, diunggah ke dunia maya dan diverifikasi media Barat New York Times.
Dilansir Al Jazeera, beberapa pasukan yang diyakini dari Rusia, dalam video tersebut terlihat tergeletak di tanah dengan jaket yang menutupi kepala dengan kondisi terluka. Tapi tentara itu masih bernafas.
"Dia masih hidup. Rekam para perampok ini. Lihat, dia masih hidup. Dia terengah-engah," terdengar seorang tentara yang diyakini berasal dari Ukraina berbicara. Tak lama kemudian dua tembakan dilepaskan menargetkan tentara yang masih bernafas itu. Dia masih tetap bergerak-gerak. Lalu tembakan ketiga kembali dilepaskan, membuat tentara yang tergeletak kemudian diam.
2. Pejabat Ukraina meminta insiden diselidiki dan diklarifikasi
Adegan rekaman insiden penembakan tentara yang diyakini dari Ukraina terhadap tentara Rusia yang ditangkap dan berlumuran darah itu, kemudian berlanjut ke seberang jalan. Seseorang yang merekam adegan, mengarahkannya ke tentara Rusia lain, sekitar tiga orang, tergeletak dengan genangan darah. Ada yang tangannya terikat.
Dikutip dari Politico, dari rekaman video itu kemudian terdengar suara "Kemuliaan bagi Ukraina (Glory for Ukraine)." Tampaknya, insiden itu direkam di sebelah barat kota Bucha, tepatnya di utara desa Dmytrivka yang berjarak sekitar 11 kilometer.
Tentara yang tergeletak dan tewas mengenakan kamuflase dan ban lengan putih yang biasa dipakai tentara Rusia. Sementara tentara yang berdiri, berjalan dan melepaskan tembakan, memiliki ban lengan biru yang terkait dengan tentara Ukraina.
Ditanya tentang insiden tersebut, Mikhaylo Podolyak, penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, mengatakan, "pertama, insiden seperti itu harus diselidiki dengan benar sampai motif dan keadaan diklarifikasi. Kedua, Rusia harus mengakhiri propaganda genosida anti-Ukraina dan mengembalikan pemahaman (pada) tentaranya tentang aturan dan kebiasaan perang."
3. Moskow mengaku tentaranya jadi korban kekejaman di Ukraina

Penyelidikan video insiden dugaan pembunuhan tentara Ukraina terhadap tentara Rusia yang ditangkap, juga mengarahkan pada kesimpulan yang valid bahwa para prajurit yang tergeletak itu berada di dekat BMD-2, kendaraan tempur infanteri yang digunakan unit Rusia.
Peristiwa kemungkinan terjadi pada atau sekitar 30 Maret, ketika pihak Rusia melakukan penarikan kolom baja pasukannya dari sekitar Kiev.
Dikutip dari Independent, ada dugaan tentara Ukraina itu berasal dari Legiun Georgia, unit paramiliter sukarelawan Georgia yang dibentuk untuk berperang membantu Ukraina pada tahun 2014 silam. Georgia sendiri pernah perang dengan Rusia pada tahun 2008.
Dari video itu, salah satu pria juga terdengar menyebut mereka sebagai "Pemuda Belgravia." Belgravia kemungkinan merujuk pada perumahan yang terletak beberapa ratus meter dari tempat insiden itu terjadi.
Dilansir Sky News, Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba juga ditanya tentang insiden tersebut. Dia menjawab bahwa "tentara Ukraina mematuhi aturan perang. Mungkin ada insiden pelanggaran aturan ini dan mereka pasti akan diselidiki."
Dalam aturan perang, membunuh tentara yang menyerah atau membunuh tentara musuh yang telah ditangkap merupakan kejahatan. Itu adalah hal yang dilarang.
Moskow juga telah menyatakan sebelumnya, pihak tentaranya telah menjadi korban kekejaman di Ukraina. "Kami juga mendengar dari Kementrian Pertahanan Rusia pada hari Rabu, yang mengatakan bahwa mereka telah mendengar laporan oleh tentara Rusia tentang penyiksaan di tangan pasukan Ukraina." Moskow mendesak organisasi internasional terlibat untuk menyelidiki kasus tersebut.