Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tiga Roket Jatuh Dekat Istana Presiden Afganistan saat Salat Idul Adha

Misil Fateh 110 yang berhasil dikembangkan Iran menjadi salah satu misil yang digunakan Milisi Iran untuk menyerang Israel. twitter.com/DDNewslive
Misil Fateh 110 yang berhasil dikembangkan Iran menjadi salah satu misil yang digunakan Milisi Iran untuk menyerang Israel. twitter.com/DDNewslive

Jakarta, IDN Times - Tiga roket jatuh di dekat Istana Kepresidenan Afganistan di ibu kota Kabul, selama pelaksanaan salat Idul Adha pada Selasa (20/7/2021), kata pejabat dan laporan media.

Kabar ini telah disampaikan juru bicara Kementerian Dalam Negeri Mirwais Stanekzai. Namun ia menyebut belum ada laporan mengenai korban luka. Selain itu, juga belum diketahui siapa dalang di balik serangan tersebut.

Tayangan televisi memperlihatkan serangan roket mengganggu pelaksanaan salat Idul Adha di kompleks istana yang dihadiri Presiden Ashraf Ghani. Namun menurut laporan Al-Jazeera, Presiden tetap melanjutkan salat meskipun terjadi beberapa ledakan keras di daerah itu. Ghani kemudian menyampaikan pidato dari podium terbuka, disiarkan di media lokal.

1. Roket mendarat di zona hijau

(ilustrasi lokasi kejadian) ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammad Ismail
(ilustrasi lokasi kejadian) ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammad Ismail

Suara roket yang ditembakkan sekitar pukul 8 pagi waktu setempat itu terdengar di Zona Hijau yang dijaga ketat. Zona ini merupakan wilayah tempat istana kepresidenan dan beberapa kedutaan, termasuk misil Amerika Serikat (AS) berada.

“Hari ini musuh Afganistan melancarkan serangan roket di berbagai bagian kota Kabul. Semua roket menghantam tiga bagian yang berbeda. Berdasarkan informasi awal kami, kami tidak memiliki korban. Tim kami sedang menyelidiki," kata Stanekzai.

2. Bukan kejadian pertama

Ilustrasi - Umat muslim menunaikan ibadah salat Idul Adha di Masjid Al Azhar, Jakarta. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/pras.)
Ilustrasi - Umat muslim menunaikan ibadah salat Idul Adha di Masjid Al Azhar, Jakarta. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/pras.)

Serangan roket di sekitar Istana Kepresidenan Afganistan ini bukanlah yang pertama kali. Sebelumnya negara ini telah mengalami kejadian serupa beberapa kali, di mana yang terakhir terjadi pada Desember.

Serangan itu bertepatan dengan serangan Taliban di seluruh negeri ketika pasukan asing mengakhiri penarikan pasukan yang dijadwalkan akan selesai pada 31 Agustus.

3. Tingkat keamanan Afganistan memburuk

Ilustrasi pasukan keamanan Afganistan menembakkan senapan berat ke arah pemberontak dekat lokasi serangan di kota Jalalabad, Afganistan pada 18 September 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Parwiz
Ilustrasi pasukan keamanan Afganistan menembakkan senapan berat ke arah pemberontak dekat lokasi serangan di kota Jalalabad, Afganistan pada 18 September 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Parwiz

Keamanan di Afganistan semakin memburuk, sebagian besar akibat pertempuran di provinsi-provinsi ketika pasukan asing mundur dan kelompok Taliban meluncurkan serangan besar-besaran, merebut wilayah dan menyeberangi perbatasan.

Berbeda dari beberapa tahun sebelumnya, Taliban tidak menyatakan gencatan senjata selama libur lebaran tahun ini.

Pada Senin, 15 misi diplomatik dan perwakilan NATO di Kabul meminta Taliban agar menghentikan serangan, tepat beberapa jam setelah kelompok tersebut dan pemerintah Afganistan gagal mencapai gencatan senjata dalam pembicaraan di Doha.

“Serangan Taliban bertentangan langsung dengan klaim mereka untuk mendukung penyelesaian yang dirundingkan,” bunyi pernyataan itu.

“Ini telah mengakibatkan hilangnya nyawa orang Afganistan yang tidak bersalah, termasuk melalui pembunuhan yang ditargetkan secara terus-menerus, pemindahan penduduk sipil, penjarahan dan pembakaran gedung, penghancuran infrastruktur vital, dan kerusakan jaringan komunikasi.”

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rehia Sebayang
Rochmanudin Wijaya
Rehia Sebayang
EditorRehia Sebayang
Follow Us