Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tim Investigasi Afsel: Tidak Ada Pengiriman Senjata ke Rusia

Bendera Afrika Selatan. (Unsplash.com/Den Harrson)
Bendera Afrika Selatan. (Unsplash.com/Den Harrson)

Jakarta, IDN Times - Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, telah meluncurkan penyelidikan independen terkait tuduhan negaranya mengirim senjata ke Rusia. Ramaphosa, pada Minggu (3/9/2023), mengatakan bahwa hasil investigasi tidak menemukan bukti ada kiriman senjata ke Rusia.

Afrika Selatan dituduh oleh Amerika Serikat (AS) telah memasok senjata ke Rusia. Tuduhan AS menimbulkan pertanyaan mengenai sikap Afrika Selatan yang mengmbil sikap netral dalam perang Rusia di Ukraina.

1. Kapal Rusia berlabuh untuk mengirim peralatan militer

bendera Rusia (PIxabay.com/IGORN)
bendera Rusia (PIxabay.com/IGORN)

Dilansir Reuters, Ramaphosa mengatakan panel penyelidikan tidak menemukan bukti bahwa kapal Rusia telah mengumpulkan senjata di Afrika Selatan dan membawanya ke Rusia. 

“Panel menemukan bahwa tidak ada bukti yang mendukung klaim bahwa kapal tersebut, mengangkut senjata dari Afrika Selatan dengan tujuan Rusia. Tidak ada izin yang dikeluarkan untuk ekspor senjata dan tidak ada senjata yang diekspor," kata Ramaphosa.

Ramaphosa menerangkan, kapal Rusia berlabuh di pangkalan itu untuk mengirimkan peralatan yang telah dipesan untuk Angkatan Pertahanan Nasional Afrika Selatan pada 2018 oleh perusahaan pengadaan senjata Afrika Selatan Armscor.

Dia mengaku tidak bisa mengungkapkan rincian peralatan tersebut, karena hal itu dapat membahayakan operasi militer penting dan nyawa tentara Afrika Selatan.

“Jika semua hal dipertimbangkan, tidak ada satu pun tuduhan yang dibuat mengenai pasokan senjata ke Rusia yang terbukti benar. Tak satu pun dari orang-orang yang melontarkan tuduhan ini dapat memberikan bukti apa pun untuk mendukung klaim yang dilontarkan terhadap negara kita," katanya.

2. Ramaphosa meluncurkan penyelidikan independen

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa. (Twitter.com/Cyril Ramaphosa)
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa. (Twitter.com/Cyril Ramaphosa)

Ramaphosa telah meluncurkan penyelidikan independen setelah tuduhan tersebut. Dia menunjuk pensiunan hakim Phineas Mojapelo sebagai ketua investigasi.

Para penyelidik dalam penelusurannya telah mengunjungi pangkalan angkatan laut Simon's Town dan memperoleh kesaksian di bawah sumpah dari hampir 50 orang. Penyelidik juga meninjau lebih dari 100 dokumen.

Ramaphosa mengatakan, efek tuduhan tersebut telah merugikan negaranya. Nilai mata uang Rand telah merosot setelah munculnya tuduhan.

“Tuduhan yang dilontarkan terhadap negara kita berdampak buruk pada mata uang kita, perekonomian kita dan posisi kita di dunia,” tegas presiden.

Menanggapi hasil investigasi tersebut, David Feldmann, juru bicara misi di kedutaan mengatakan AS, akan membiarkan Afrika Selatan berbicara mengenai kesimpulan investigasinya.

3. Duta besar AS menduh kapal Rusia membawa senjata dari Afrika Selatan

Bendera Amerika Serikat. (Unsplash.com/Cristina Glebova)
Bendera Amerika Serikat. (Unsplash.com/Cristina Glebova)

Dilansir Africa News, tuduhan ini berawal dari konferensi pers Duta Besar AS untuk Afrika Selatan Reuben Brigety di Pretoria pada 11 Mei. Dia mengklaim bahwa Afrika Selatan menyediakan senjata ke Rusia melalui kapal Rusia Lady R, yang berlabuh di pangkalan angkatan laut Simon's Town, di Cape Town (barat daya), pada Desember tahun lalu.

“Kami (AS) yakin bahwa senjata dimasukkan ke dalam kapal itu, dan saya berani mempertaruhkan nyawa saya atas keakuratan pernyataan itu,” kata Brigety.

Dia menyebut tindakan Afrika Selatan mempersenjatai Rusia secara fundamental tidak dapat diterima.

“Di antara hal-hal yang kami catat, adalah berlabuhnya kapal Kargo Rusia Lady R di Simon's Town antara tanggal 6 Desember dan 8 Desember, 22, yang kami yakini mengumpulkan senjata, amunisi ke kapal tersebut di Simon's Town saat kapal tersebut sedang dalam perjalanan kembali ke Rusia," tambahnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ifan Wijaya
EditorIfan Wijaya
Follow Us