Truk Tangki Bahan Bakar di Afghanistan Meledak, 19 Orang Tewas

Jakarta, IDN Times - Truk tangki bahan bakar meledak di terowongan Salang di utara ibu kota Afghanistan, Kabul, pada Sabtu malam (17/12/2022). Pejabat setempat pada Minggu (18/12/2022) mengatakan, ledakan menyebabkan 19 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Kejadian tersebut tejadi pada sekitar pukul 20:30 dan belum diketahui penyebabnya. Beberapa kendaraan yang terkena dampak dilaporkan hangus total.
1. Jumlah korban diperkirakan dapat bertambah

Juru bicara provinsi Parwan, Said Himatullah Shamim, mengatakan bahwa perempuan dan anak-anak turut menjadi korban dalam ledakan tersebut. Dia mengatakan, korban selamat terjebak di bawah reruntuhan dan jumlah korban bisa bertambah, dilansir Associated Press.
Abdullah Afghan, pejabat setempat, mengatakan departemen kesehatan Parwan telah menerima 14 orang tewas dan 24 luka-luka.
Juru bicara Kementerian Pekerjaan Umum, Molvi Hamidullah Misbah, mengatakan pada Minggu pagi bahwa api telah padam dan tim masih bekerja untuk membersihkan terowongan.
2. Jenazah sulit diidentifikasi
Afghan mengatakan, ada lima wanita dan dua anak di antara yang tewas, sisanya adalah pria yang mengalami luka bakar parah dan jenazahnya sulit untuk dikenali.
"Di antara yang tewas sangat sulit untuk mengidentifikasi siapa laki-laki dan siapa perempuan," kata Afghan, mengutip BBC.
"Truk tangki bahan bakar meledak. Saya jatuh. Pakaian saya terbakar," kata seorang saksi yang terluka di dalam terowongan.
Peristiwa tersebut dilaporkan juga sedikitnya melukai 32 orang.
3. Jalan ditutup sementara

Kementerian Pekerjaan Umum mengumumkan, saat ini jalur tersebut telah ditutup untuk sementara dan lalu lintas operasi penyelamatan dilakukan.
Terowongan Salang memiliki panjang 2,6 kilometer dan terletak di ketinggian sekitar 3.400 meter. Terowongan tersebut merupakan penghubung utama antara wilayah utara dan selatan negara itu.
Terowongan dibangun pada 1960-an oleh Uni Soviet. Rute utama melalui pegunungan Hindu Kush yang sering ditutup selama berhari-hari karena kecelakaan dan longsoran salju.
Sebelumnya, di terowongan itu pada 1982 juga pernah mengalami kebakaran mematikan, menewaskan sedikitnya 400 orang, tapi beberapa perkiraan menyebutkan korban tewas mencapai ribuan.