Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Trump Sesalkan Serangan Israel ke Qatar: Peringatan Saya Terlambat!

Presiden AS Donald Trump (instagram.com/potus)
Presiden AS Donald Trump (instagram.com/potus)
Intinya sih...
  • Trump mengatakan dirinya sudah berusaha menghentikan serangan tersebut, namun gagal dicegah.
  • Qatar jadi korban di tengah diplomasi perdamaian Trump mengaku langsung memerintahkan Utusan Khusus Steve Witkoff untuk memperingatkan Qatar tentang rencana serangan.
  • AS terjebak dalam dilema diplomatik Sementara Trump berusaha menjaga hubungan erat dengan Qatar, ia juga tidak bisa mengabaikan status Israel sebagai sekutu utama.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengaku telah memperingatkan Qatar mengenai serangan Israel ke ibu kota Doha, namun langkah itu datang terlambat. Serangan pada Selasa (9/9/2025), memicu kekhawatiran akan masa depan proses perdamaian yang selama ini diupayakan AS bersama Qatar di Jalur Gaza.

Melansir berbagai sumber, Trump menilai keputusan sepihak Israel justru melemahkan misi diplomasi. Ia menegaskan, keputusan itu sepenuhnya dibuat oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, bukan dirinya.

"Pengeboman secara sepihak di Qatar, negara berdaulat dan sekutu dekat Amerika Serikat, tidak akan memajukan tujuan Israel dan Amerika," ujarnya.

1. Peringatan yang datang terlambat

ilustrasi peringatan (pexels.com/Monstera)
ilustrasi peringatan (pexels.com/Monstera)

Trump mengatakan dirinya sudah berusaha menghentikan serangan tersebut, namun gagal dicegah. Ia menambahkan bahwa Qatar merupakan sekutu kuat dan sahabat dekat AS yang tengah menanggung risiko besar demi mediasi di Gaza.

"Ini keputusan yang dibuat oleh Perdana Menteri Netanyahu, bukan keputusan saya," kata Trump.

Meski menyesalkan serangan itu, Trump tetap menyebut tujuan Israel menyingkirkan Hamas sebagai langkah yang dianggap sepadan.

2. Qatar jadi korban di tengah diplomasi perdamaian

ilustrasi negara Qatar (Wikimedia Commons)
ilustrasi negara Qatar (Wikimedia Commons)

Trump mengaku langsung memerintahkan Utusan Khusus Steve Witkoff untuk memperingatkan Qatar tentang rencana serangan. Namun, pemberitahuan itu terlambat diantisipasi sehingga Doha tetap menjadi sasaran bom.

Kondisi ini membuat peran Qatar sebagai mediator perdamaian ikut terancam. "Saya melihat Qatar sebagai sekutu kuat dan teman AS serta merasa amat prihatin terhadap lokasi serangan," ucap Trump. Serangan ini dikhawatirkan dapat memperlebar jurang ketegangan di kawasan.

3. AS terjebak dalam dilema diplomatik

Presiden AS Donald Trump dan Emir Qatar Sheikh Tamin bin Hamad Al Thani. (The White House, Public domain, via Wikimedia Commons)
Presiden AS Donald Trump dan Emir Qatar Sheikh Tamin bin Hamad Al Thani. (The White House, Public domain, via Wikimedia Commons)

Sementara Trump berusaha menjaga hubungan erat dengan Qatar, ia juga tidak bisa mengabaikan status Israel sebagai sekutu utama Washington. Situasi ini menempatkan AS dalam dilema diplomatik yang rumit.

Keputusan Netanyahu mengebom Doha menimbulkan tanda tanya besar tentang masa depan kerja sama trilateral antara AS, Israel, dan Qatar. Banyak pengamat menilai, langkah ini justru dapat memperumit jalan menuju perdamaian di Gaza.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in News

See More

Titiek Soeharto Ikut Gibran Blusukan Cek Makan Bergizi Gratis di Batam

10 Sep 2025, 14:15 WIBNews