Ukraina Harap China Jadi Juru Selamat untuk Akhiri Invasi Rusia

Jakarta, IDN Times - Kepala staf kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak, menyatakan penting bagi China untuk terlibat pada seluruh proses perdamaian demi mengakhiri invasi Rusia. Pernyataan itu disampaikan setelah pertemuan diplomatik tingkat tinggi menjelang World Economic Forum di Swiss.
Perdana Menteri China, Li Qiang, akan memimpin delegasi di Davos minggu ini. Ketika ditanya apakah Presiden Volodymyr Zelenskyy akan bertemu dengan Li, Yermak mengatakan hal itu mungkin saja terjadi.
Zelensky dijadwalkan tiba di Bern, Swiss pada 15 Januari untuk bertemu dengan Presiden Konfederasi Swiss Viola Amherd. Dia juga kemungkinan akan bertemu dengan CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon di Davos minggu ini, dikutip dari Bloomberg News.
1. China diharapkan bisa lebih aktif

Anggota Dewan Federal Swiss Ignazio Cassis, yang menghadiri diskusi pada 14 Januari, mengatakan bahwa semua pihak harus terlibat untuk mengakhiri perang.
“China memainkan peran penting. Kita harus menemukan cara untuk bekerja sama dengan China dalam hal ini,” kata Cassis, menambahkan bahwa Rusia dan Ukraina tidak bersedia memberikan konsesi.
Dia pun menambahkan, negara-negara yang melakukan dialog dengan Rusia, seperti Brasil, India dan Afrika Selatan juga dapat memainkan peran penting.
2. Global South punya peran penting

Seorang pejabat Uni Eropa (UE) mengatakan, negara-negara Barat telah menyatakan dukungan tegas terhadap Kiev dan rencana perdamaiannya, serta menyerukan Global South untuk menjelaskan kepada Rusia pentingnya menghormati piagam PBB.
Peran negara-negara Selatan dalam perundingan damai Ukraina menjadi fokus menjelang pertemuan di Davos. Banyak negara non-blok dari Afrika, Amerika Latin, Timur Tengah dan Asia yang sebagian besar tidak memihak Ukraina akan diwakili di resor pegunungan Swiss.
Pejabat UE mengatakan, Global South secara umum menyatakan empati terhadap nasib warga Ukraina.
Yermak mengatakan, tidak ada seorang pun yang menanyakan kepadanya tentang kompromi mengenai wilayah selama pertemuan tanggal 14 Januari. Zelenskyy tidak hadir pada pertemuan 14 Januari, namun Cassis mengatakan dia akan hadir di pertemuan puncak dan akan ada peluang bagi diplomat untuk berbicara dengannya.
3. Deadlock Rusia-Ukraina menuju perdamaian

Ukraina, dengan dukungan kuat dari sekutu-sekutunya, secara konsisten mengatakan bahwa mereka tidak akan menyerah sampai berhasil merebut kembali setiap wilayah yang telah direbut Rusia.
Namun, masih belum jelas apakah negara-negara di Dunia Selatan menyetujui hal tersebut sebagai formula perdamaian.
Penasihat keamanan nasional Nigeria, Nuhu Ribadu, mengatakan bahwa produsen minyak Afrika mendukung Zelenskyy dan mengatakan mereka akan menangani konsekuensi kenaikan harga pangan.
Sepuluh poin rencana perdamaian Zelenskyy menyerukan penarikan pasukan Rusia dan penghentian permusuhan serta pemulihan perbatasan negara Ukraina dengan Rusia.
Rusia, yang menguasai kurang dari seperlima wilayah Ukraina, menganggap formula perdamaian Zelenskyy sebagai hal yang tidak masuk akal, karena bertujuan menemukan perdamaian tanpa partisipasi Moskow, dikutip dari Reuters.