Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ukraina Mulai Gunakan Jet Tempur F-16 Lawan Rusia

Bendera Ukraina. (Unsplash.com/Yehor Milohrodskyi)

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, pada Minggu (4/8/2024), mengumumkan penggunaan jet tempur F-16 buatan Amerika Serikat (AS). Kedatangan pesawat F-16 meningkatkan daya tempur angkatan udaranya yang kesulitan menghadapi Rusia.

F-16 telah lama menjadi incaran Ukraina, tapi baru mendapatkannya setelah 29 bulan perang meletus. Negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) telah menjanjikan pengiriman sekitar 65 F-16 sejak Presiden AS Joe Biden mengizinkan sekutu Eropa yang bersedia mengirimnya pada Agustus tahun lalu.

1. Ukraina butuh lebih banyak pilot

Ilustrasi pesawat tempur. (Unsplash.com/John Torcasio)

Zelenskyy mengumumkan penggunaan F-16 saat ia bertemu dengan pilot militer di pangkalan udara. Saat itu ada pesawat yang berada di sisi kanan dan kirinya, dengan dua lagi terbang di atasnya. Pangkalan tersebut tidak disebutkan lokasinya dengan alasan keamanan.

"F-16 ada di Ukraina. Kami berhasil. Saya bangga dengan orang-orang kami yang menguasai jet-jet ini dan telah mulai menggunakannya untuk negara kami," kata Zelenskyy, dilansir dari Reuters. 

Pemimpin itu mengatakan negaranya masih belum memiliki cukup pilot terlatih untuk menggunakan F-16 atau jumlah jet tempur itu sendiri.

"Hal positifnya adalah kami mengharapkan tambahan F-16 banyak orang sekarang sedang berlatih," katanya, menambahkan penting bagi sekutu untuk menemukan cara memperluas program pelatihan dan kesempatan bagi pilot dan tim teknik Ukraina.

Oleksandr Syrskyi, panglima tertinggi Ukraina, menyambut baik kedatangan jet-jet tempur tersebut dan berterima kasih kepada presiden dan pejabat lainnya yang telah bekerja selama 24 jam untuk mengamankannya. Dia meyakini kedatangan alat tempur itu akan menyelamatkan nyawa tentara.

"Ini berarti lebih banyak penjajah akan dihancurkan. Ini berarti lebih banyak rudal dan pesawat yang digunakan oleh penjahat Rusia untuk menyerang kota-kota Ukraina akan jatuh," kata dia.

2. Ukraina ingin negara tetangga bantu cegat rudal

Ilustrasi rudal. (Unsplash.com/Maciej Ruminkiewicz)

Ukraina selama ini mengandalkan pesawat tempur era Uni Soviet yang sudah tua dan kalah persenjataan dibandingkan lawannya Rusia, yang menggunakan keunggulan itu untuk melakukan serangan rudal jarak jauh secara berkala.

Masih belum jelas rudal apa yang dipersenjatai jet-jet tempur itu. Analis militer mengatakan, rudal dengan jangkauan yang lebih jauh akan memungkinkan jet tempur itu memiliki dampak yang lebih besar di medan perang.

Zelenskyy berharap dapat melobi negara-negara tetangga sekutu untuk membantu mencegat rudal Rusia yang diluncurkan ke negaranya melalui percakapan di platform Dewan Ukraina-NATO.

"Ini adalah alat lain, dan saya ingin mencobanya, sehingga negara-negara NATO dapat berbicara dengan Ukraina tentang kemungkinan koalisi kecil negara-negara tetangga untuk menembak jatuh rudal musuh. Saya pikir keputusan ini mungkin sulit bagi mitra kami. Mereka selalu takut akan eskalasi yang berlebihan, tetapi kami melawannya," ujarnya.

3. Rusia akan serang pangkalan yang menyimpan jet tempur Ukraina

Bendera Rusia. (Pixabay.com/betexion)
Bendera Rusia. (Pixabay.com/betexion)

Dilansir BBC, Kiev telah mengusulkan agar pihaknya menyimpan sejumlah jet tempur F-16 di pangkalan militer asing. Namun, Presiden Rusia Vladimir Putin telah memperingatkan akan menyerang pangkalan Barat mana pun yang menyimpan jet tempur tersebut.

Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin, sebelumnya bersumpah bahwa F-16 buatan Barat yang terbang untuk Ukraina akan ditembak jatuh.

"Tetapi tentu saja, pengiriman ini tidak akan memberi dampak signifikan terhadap perkembangan peristiwa di garis depan," tambahnya.

Selama beberapa bulan terakhir, Rusia telah meningkatkan serangannya, terutama di wilayah Donbass timur.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ifan Wijaya
EditorIfan Wijaya
Follow Us