Venezuela Berhasil Kontrol Penjara yang Dikuasai Geng Kriminal

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Venezuela mengumumkan bahwa aparat keamanan setempat berhasil menduduki penjara yang dikuasai geng kriminal Tren de Aragua pada Sabtu (23/9/2023). Mereka pun mengklaim sukses meringkus seluruh anggota geng paling ditakuti tersebut.
Tren de Aragua merupakan sebuah geng kriminal transnasional yang paling ditakuti di Venezuela. Selain di Venezuela, mereka diketahui sudah melakukan berbagai aksi kriminalitas di sejumlah negara di kawasan Amerika Latin.
1. Klaim ringkus semua anggota Tren de Aragua
Menteri Dalam Negeri dan Hukum Venezuela, Remigio Ceballos, mengutarakan jajarannya telah meringkus seluruh organisasi kriminal transnasional, Tren de Aragua. Ia menyebut personel keamanan berhasil menangkap 88 anggota geng tersebut.
"Kami telah mengontrol penuh fasilitas penjara dan meringkus seluruh geng Tren de Aragua. Kami sudah menangkap 88 orang yang terlibat dalam geng tersebut dan bertugas sebagai penyedia informasi operasional mereka," tutur Ceballos, dikutip La Prensa Latina.
"Mereka semua adalah anggota geng Tren de Aragua yang ditinggalkan begitu saja oleh pemimpinnya. Kami akan mengadakan investigasi dan pencarian terhadap semua individu yang punya asosiasi dengan geng kriminal itu," tambahnya.
Ceballos menambahkan bahwa akan mengadakan komunikasi, koordinasi, dan diplomasi lanjutan untuk menyelesaikan upaya meringkus geng itu sesuai dengan perintah dari Presiden Nicolas Maduro.
2. Akan diadakan operasi fase kedua untuk menangkap napi yang kabur
Ceballos mengemukakan dalam fase pertama ini, sistem penjara di dekat Tocoron berhasil dikuasai aparat keamanan Venezuela. Ia menyebut penjara itu berhasil diduduki hanya beberapa hari setelah penerjunan 11 ribu tentara ke sekitar area penjara.
Penjara di dekat Tocoron tersebut dikenal luas dengan fasilitas mewahnya. Di sana terdapat restoran, bar, kolam renang, kebun binatang, dan berbagai fasilitas mewah lainnya yang dioperasikan oleh geng Tren de Aragua.
Ia menambahkan, sebanyak 1.600 narapidana di penjara itu akan dipindahkan ke penjara lain di seluruh negeri. Sejauh ini, tidak ada korban tewas atau terluka yang dilaporkan dalam penggerebekan di penjara ini, tapi terdengar ledakan di sekitar area penjara.
Dilaporkan Telesur, pemerintah setempat sudah mengumumkan Operacion Gran Cacique Guaicaipuro atau operasi fase kedua yang bertujuan untuk menangkap narapidana yang berhasil kabur.
3. Tren de Aragua menjelma sebagai geng kriminal transnasional
Tren de Aragua telah menjadi geng kriminal transnasional di kawasan Amerika Latin, seiring terjadinya gelombang migrasi ke luar Venezuela dalam 5 tahun terakhir. Dengan itu, mereka berhasil memperluas jaringan kriminalnya di luar negeri.
Dilansir El Pais, geng kriminal tersebut didirikan antara 2013-2015 dari kelompok pekerja rel kereta api di bagian tengah Venezuela. Awalnya, mereka hanya memeras pedagang dan warga lokal, kemudian mereka memperluas aktivitas kriminalnya dengan terlibat dalam penculikan dan penyelundupan narkoba.
Pemimpin Tren de Aragua, El Niño Guerrero mendirikan penjara Tocoron yang menjelma sebagai pusat hiburan bagi para anggota geng. Menurut laporan dari media lokal, penjara itu beroperasi tanpa pengawasan dari pemerintah.
Geng Tren de Aragua dipercaya memiliki sekitar 4 ribu anggota dan ikut membantu gerilya Kolombia, ELN (Ejército de Liberación Nacional) dalam mengontrol aktivitas kriminal di sekitar perbatasan Kolombia-Venezuela.