Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Vietnam Tagih Teknologi China untuk Bangun Kereta Api di Negaranya

Potret suasana jembatan Long Bien di Hanoi, Vietnam. (unsplash.com/Long Bún)

Jakarta, IDN Times - Presiden Vietnam sekaligus Sekjen Komite Sentral Partai Komunis (CPV), To Lam, akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping dalam waktu dekat. Dalam lawatan kenegaraan yang akan berlangsung pada 18-20 Agustus, kedua pemimpin akan membahas kesepakatan kereta api di tengah meningkatnya upaya perdagangan Hanoi-Beijing.

Menteri Luar Negeri Vietnam, Bui Thanh Son, menuturkan bahwa fokus kunjungan Lam ke Negeri Tirai Bambu adalah menerapkan perjanjian yang telah ditandatangani dan mencapai hasil kerja sama substantif baru, terutama di bidang kepentingan bersama seperti koneksi kereta api.

Seorang pejabat Vietnam mengatakan, sejumlah perjanjian baru diharapkan tercapai selama lawatan Lam ke China, termasuk perjanjian kereta api, investasi lain, dan perdagangan produk pertanian, dilansir Reuters pada Jumat (16/8/2024).

1. Tindak lanjut kunjungan Xi pada Desember 2023

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengatakan pada 15 Agustus, kunjungan Lam tersebut merupakan undangan dari Sekjen Komite Sentral Partai Komunis China (CPC) dan Xi.

Disebutkan, Beijing-Hanoi bekerja secara intensif untuk mengimplementasikan hasil yang dicapai selama kunjungan bersejarah Xi ke Vietnam pada akhir tahun lalu. 

"China adalah negara pertama yang akan dikunjungi Lam setelah menjadi Sekjen Komite Sentral CPV, di mana hal ini sepenuhnya menunjukkan betapa pentingnya hubungan antara kedua partai dan negara," ujarnya, dikutip dari Global Times.

Pada Desember, Xi menawarkan hibah dan pinjaman guna membantu meningkatkan perkeretaapian Vietnam. Kedua negara pun menandatangani dua nota kesepahaman untuk meningkatkan kerja sama di bidang tersebut.

2. Vietnam meminta pendanaan dan teknologi China

Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh, saat berkunjung ke China pada Juni, telah meminta pendanaan dan teknologi Beijing untuk kereta api negaranya. Dalam beberapa bulan terakhir, ia dan para menteri juga bertemu dengan eksekutif perusahaan-perusahaan terkemuka China dalam bisnis kereta api, termasuk pembuat kereta api China Railway Construction Corporation dan China Railway Signal & Communication.

Kedua negara tersebut terhubung oleh dua jalur kereta api dari China selatan ke ibu kota Hanoi dan pusat industri di utara. Namun, infrastruktur Vietnam sudah ada sejak penjajahan Prancis dan memiliki ukuran rel yang berbeda dari jalur kereta berkecepatan tinggi China, yang memaksa penumpang dan barang untuk bertukar kereta di perbatasan.

Kelancaran hubungan kereta api dianggap krusial bagi rantai pasokan, karena semakin banyak produsen China yang memindahkan beberapa operasi berorientasi ekspor ke Negara Asia Tenggara tersebut di tengah perang dagang antara China-Amerika Serikat (AS).

Di sisi lain, konflik Hanoi-Beijing soal batas wilayah di Laut China Selatan telah lama menjadi penghambat kemajuan pembangunan jalur kereta api. Namun, pertimbangan ekonomi dinilai lebih diutamakan daripada masalah keamanan.

3. Upaya perluasan jaringan kereta api akan menjadi proyek terbesar di Vietnam

Ilustrasi bendera Vietnam. (unsplash.com/Sam Williams)
Ilustrasi bendera Vietnam. (unsplash.com/Sam Williams)

Selama bertahun-tahun, Hanoi dianggap tidak transparan mengenai penggunaan dana Belt and Road Initiative (BRI), program infrastruktur andalan China, setelah protes meletus di Vietnam pada 2018 terkait rencana yang dapat mengarah pada hubungan ekonomi yang lebih dekat dengan Beijing. Meski begitu, hal tersebut tidak menghentikan investasi swasta China di Vietnam yang sedang berkembang pesat.

Vietnam berencana untuk memperluas jaringan rel kereta api dalam negerinya dengan jalur kereta api berkecepatan tinggi sepanjang 1.500 km dari ibu kota Hanoi ke kota Ho Chi Minh. Proposal tersebut akan menjadi proyek infrastruktur terbesar di negara itu dengan menelan biaya sekitar 70 miliar dolar AS (sekitar Rp1.098 triliun).

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rahmah N
EditorRahmah N
Follow Us