Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Wacana Larangan Vaksin AstraZeneca untuk Pemuda Inggris

ilustrasi perusahaan farmasi AstraZeneca (pbs.org)

Jakarta, IDN Times - Otoritas kesehatan di Inggris saat ini sedang mempertimbangkan proposal larangan penggunaan vaksin AstraZeneca bagi warga berusia muda. Hal ini muncul seiring kekhawatiran terhadap kasus pembekuan darah yang langka.

Dilansir ANTARA dari program berita Channel 4 News, Selasa (6/4/2021), dua sumber senior dari otoritas kesehatan Inggris mengisyaratkan akan memberikan vaksin yang berbeda bagi para warga usia muda. Jadi, nantinya warga di bawah usia 30 tahun tidak akan mendapatkan vaksin AstraZeneca.

"Dua sumber senior mengatakan, meski datanya masih belum jelas, ada argumen yang berkembang orang yang lebih muda--paling tidak di bawah usia 30 tahun--akan diberi vaksin berbeda," begitu laporan dari Channel 4 News.

1. MHRA belum mengambil keputusan apa pun

Ilustrasi vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca (www.france24.com)

Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan Inggris (MHRA) mengungkapkan, pihaknya belum mengambil keputusan apa-apa. Sebelumnya, mereka mengungkapkan manfaat vaksin dalam pencegahan COVID-19 jauh lebih besar dibandingkan risiko pembekuan darah.

"Tinjauan menyeluruh dan terperinci sedang kami jalankan terhadap laporan mengenai jenis pembekuan darah yang sangat langka dan spesifik dengan trombosit rendah usai penyuntikan vaksin AstraZeneca. Belum ada keputusan yang dibuat tentang regulasi apa pun," ujar Kepala Eksekutif MHRA, June Raine.

2. Inggris jadi negara yang paling cepat dalam menjalankan vaksinasi COVID-19

default-image.png
Default Image IDN

Dibandingkan negara lain, Inggris jadi yang paling cepat dalam menjalankan program vaksinasi COVID-19. Total, sejauh ini Inggris sudah menyuntikkan dosis kedua vaksin pada 36 juta orang warganya.

Program vaksinasi di Inggris dimulai dari kalangan lanjut usia. Kemudian, berlanjut kepada kalangan-kalangan lain seperti petugas kesehatan, serta orang-orang yang berisiko tinggi terkena penyakit parah akibat virus corona.

3. Inggris laporkan 30 kasus pembekuan darah setelah disuntik AstraZeneca

Pasien pertama penerima vaksin Oxford-AstraZeneca, Brian Pinker. (instagram.com/usatoday)

Regulator Inggris pada Kamis (1/4/2021) mengidentifikasi 30 kasus pembekuan darah setelah penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca. Jumlah ini 25 kasus lebih banyak dari laporan sebelumnya.

Dilansir dari The Telegraph, Badan Pengatur Produk Kesehatan dan Obat-obatan menambahkan, kasus pembekuan tidak ditemukan pada mereka yang disuntik dengan BioNTech-Pfizer. Kasus ini hanya terdapat pada mereka yang divaksin menggunakan AstraZeneca.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sandy Firdaus
EditorSandy Firdaus
Follow Us