WFP Desak Jaminan Keamanan bagi Konvoi Bantuan Kemanusiaan

- Pasukan bersenjata tidak boleh menyerang konvoi bantuan.
- Kasus malnutrisi di Gaza mengalami kenaikan yang signifikan.
- WFP mendesak adanya gencatan senjata di Gaza dan akses aman bagi bantuan pangan.
Jakarta, IDN Times - World Forum Programme (WFP) mengatakan konvoi bantuan kemanusiaan yang dioperasikan oleh WFP menjadi sasaran tembakan setelah melintasi perbatasan Zikim ke Gaza utara pada pagi hari, Sabtu, (20/7/2025).
Dilansir dari keterangan WFP di akun media sosial X @WFP, dijelaskan sebanyak 25 truk yang membawa bantuan pangan penting dikirimkan untuk menjangkau (masyarakat) yang menghadapi kelaparan ekstrem di wilayah utara Jalur Gaza.
Namun, tak lama setelah melintasi pos pemeriksaan terakhir di Zikim, konvoi itu dikelilingi oleh kerumunan besar warga sipil yang putus asa menunggu distribusi makanan.
Tragisnya, saat konvoi mendekat, kerumunan tersebut justru diserang dengan tembakan dari arah pasukan Israel, termasuk tank dan penembak jitu.
"Kami sangat prihatin dan berduka atas insiden tragis ini yang mengakibatkan hilangnya banyak nyawa. Orang-orang ini hanya berusaha mendapatkan makanan untuk diri mereka sendiri dan keluarga mereka di ambang kelaparan.Insiden ini menyoroti semakin berbahayanya kondisi di Gaza bagi operasi kemanusiaan," ungkap WFP dikutip, Senin (21/7/2025).
1. Pasukan bersenjata tidak seharusnya menyerang konvoi bantuan

WFP menyebut insiden ini terjadi meski ada jaminan dari otoritas Israel bahwa konvoi bantuan akan diberikan akses aman dan tidak akan diganggu oleh kehadiran militer sepanjang rute pengiriman.
“Pasukan bersenjata tidak seharusnya berada di dekat, apalagi menyerang konvoi bantuan. Ini prinsip dasar kemanusiaan yang telah kami tekankan kepada semua pihak dalam konflik,” tegas WFP.
Organisasi pangan dunia ini juga menuntut agar segala bentuk penembakan dan kekerasan terhadap misi kemanusiaan dihentikan sepenuhnya.
“Kekerasan terhadap warga sipil yang mencari bantuan tidak dapat diterima, dalam bentuk apa pun,” tambahnya.
2. Kasus Malnutrisi mengalami kenaikan

WFP menjelaskan situasi di Gaza disebut WFP telah mencapai tingkat darurat kelaparan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Hampir satu dari tiga warga dilaporkan tidak makan selama berhari-hari. Harga tepung melonjak drastis hingga lebih dari 100 dolar AS per kilogram di pasar lokal.
"Orang-orang sekarat karena kurangnya bantuan kemanusiaan. Malnutrisi melonjak dengan 90.000 perempuan dan anak-anak sangat membutuhkan perawatan. Hampir satu dari tiga orang tidak makan selama berhari-hari. Bantuan pangan adalah satu-satunya cara bagi kebanyakan orang untuk mengakses makanan apa pun karena harga sekantong tepung seberat satu kilogram telah melonjak hingga lebih dari 100 dolar per AS di pasar lokal," ungkap WFP.
WFP menyatakan hanya peningkatan distribusi pangan berskala besar yang dapat menstabilkan situasi dan mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap bantuan internasional.
3. WFP desak adanya gencantan senjata di Gaza

WFP kembali menyerukan pentingnya gencatan senjata yang disepakati bersama, pembebasan semua sandera, dan jaminan akses yang aman, teratur, dan konsisten bagi bantuan pangan ke seluruh wilayah Gaza.
“Kami siap. Kami punya persediaan, tim berpengalaman, dan sistem yang terbukti mampu merespons dalam skala besar. Kami pernah melakukannya, dan kami siap melakukannya lagi,” tegas WFP.
Organisasi tersebut mendesak komunitas internasional dan semua pihak yang terlibat dalam konflik untuk segera memfasilitasi pengiriman bantuan pangan ke penduduk Gaza yang tengah kelaparan tanpa hambatan, dengan aman, dan menjangkau semua lokasi terdampak.