Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Yahya Sinwar di Gaza Hilang Kontak dengan Pimpinan Hamas lainnya

Pemimpin Hamas di Jalur Gaza, Yahya Al-Sinwar. (Twitter.com/Israele in Italia)

Jakarta, IDN Times – Pemimpin Hamas di Jalur Gaza, Yahya Sinwar, diketahui hilang kontak dengan pimpinan Hamas lainnya sejak pekan lalu. KAN News mengabarkan bahwa Sinwar tidak ikut serta dalam memberikan tanggapan terkait proposal gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Seorang perwira Israel yakin bahwa Sinwar masih berada di wilayah Gaza. Ia diduga keras berupaya berlindung dari serangan Israel di terowongan-terowongan kota Khan Younis.

“Saya yakin dia ada di Khan Yunis bersama dengan beberapa pemimpin Hamas yang tersisa,” kata perwira itu, dilansir Jerussalem Post, Kamis (8/2/2024).

1. Tanda-tanda keberadaan Sinwar

Ilustrasi pasukan Hamas (mfa.gov.il/Israel Ministry of Foreign Affairs)

Asumsi keberadaan Sinwar di Gaza oleh Israel didukung oleh temuan ruang bawah tanah dengan lantai putih dan sel berjeruji yang diduga sebagai tempat penyanderaan.

Seorang petugas anonim mengesampingkan pertanyaan, apakah terowongan tersebut cukup luas untuk memungkinkan tokoh senior Hamas keluar dari Khan Younis dan menghindari jaring Israel.

“Anda bisa bergerak cukup jauh beberapa kilometer (di bawah tanah),” ujarnya tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Khan Younis merupakan kampung halaman Sinwar. Ia dituduh menjadi dalang di balik serangan pada 7 Oktober 2023 lalu.

2. Israel membumihanguskan Khan Younis

Anak-anak di Gaza. (twitter.com/@UNICEF)

Penyerangan di Khan Younis sudah berlangsung dua bulan. Pasukan Israel atau IDF terus melancarkan serangan masif di wilayah selatan Gaza tersebut.

Kemajuan di Khan Younis membuat Israel berupaya menargetkan Kota Rafah sebagai sasaran serangan selanjutnya. Sebanyak 2,3 juta pengungsi Palestina menempati wilayah itu untuk berlindung.

Sementara itu, Hamas masih terus gencar memberikan perlawanan balasan terhadap serangan darat Israel.

“Serangan yang dilakukan oleh orang-orang bersenjata Palestina semakin meluas, menunjukkan hilangnya komando dan kendali,” kata seorang petugas Israel secara anonim.

Imbas serangan tersebut, Khan Younis kini mengalami kerusakan parah. Fasilitas penunjang publik hancur dan kini tidak dapat digunakan. Sementara krisis kemanusiaan di Gaza terus berlanjut.

3. Operasi di Rafah

Pasukan Israel Defence Force atau IDF. (Twitter.com/Naftali Bennett)

Operasi militer di Rafah mulai dilakukan dengan aksi pengeboman. Wilayah ini akan menjadi target serangan darat selanjutnya oleh pasukan Israel.

Namun demikian, Juru bicara Gedung Putih, John Kirby, mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri Antony Blinken menyampaikan kekhawatiran AS tentang rencana operasi tersebut.

“Setiap operasi militer besar-besaran di Rafah saat ini, dengan lebih dari satu juta warga Palestina yang mencari perlindungan di Rafah tanpa mempertimbangkan keselamatan mereka adalah tindakan yang tidak pantas. Sebuah bencana, dan kami tidak akan mendukungnya,” kata Kirby, dilansir Al Jazeera.

Pernyataan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres turut mengamini hal tersebut. Guterres mengatakan setengah dari populasi Gaza kini berdesakan di Rafah. Mereka tidak punya tempat tujuan.

Korban jiwa di Gaza semakin meningkat karena operasi Israel yang semakin gencar. Terbaru, jumlah korban tewas ditaksir hampir mencapai 28 ribu jiwa, sementara 67 ribu lainnya luka-luka.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zidan Patrio
EditorZidan Patrio
Follow Us