Arti Penting Hari Pangan Sedunia

Beberapa waktu lalu, tepatnya 16 Oktober 2024, masyarakat global memperingati “Hari Pangan Sedunia” atau “World Food Day”, demikian pula kita bangsa Indonesia. Tidak lama sesudah itu, Indonesa juga memperingati hari penting bagi kehidupan bangsa, “Hari Guru Nasional”, tanggal 24 Nopember 2024.
Sebagai bangsa yang membutuhkan pangan, peringatan hari pangan tentu mempunyai makna penting, karena pangan kita butuhkan untuk melanjutkan kehidupan dan untuk bertumbuh, utamanya makanan yang bergizi baik, makanan yang sehat. Karena itu selayaknya kita sekali setahun memperingati arti penting makan bagi kehidupan bangsa. Betapa tidak, karena tanpa makanan kita tidak dapat hidup, dan sebagai negara Indonesia yang penduduknya mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokok, dan pernah mengalami nasib sebagai pengimpor beras nomor satu didunia, harus berjuang untuk membebaskan diri dari ketergantungan ini.
Kemudian tidak hanya beras, tetapi seluruh komponen makahan sehat kita perlukan, dan kinipun kita masih harus berusaha keras untuk mampu menjadi negara yang swasembada pangan, tidak hanya beras saja, tetapi lengkap dengan sumber protein, artinya daging dari hewan yang harus diupayakan dan juga sayuran, telur, dan sebagainya. Karena itulah peringatakan Hari Pangan Sedunia ini pantas kita perhatikan, untuk membuat neraca, mana yang masih kekurangan, mana yang tidak lagi kekurangan, mana yang kelebihan, dan sebagainya.
Dan buat kita bangsa Indonesia, Peringatan Hari Pangan Sedunia ini jatuh pada waktu yang berdekatan dengan Hari Guru Nasional, yang tidak lah penting karena peranannya dalam pembangunan bangsa, agar menjadi berkualitas dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan berbudaya. Hari Guru Nasional karena itu tidak kalah pentingnya kita peringati, untuk mensyukuri peran yang sudah dimainkan dan sumbangan yang diberikan segenap guru dari pre-school, TK, SD, SMP, SMA sampai akademi dan perguruan tinggi serta universitas.
Sebagai bangsa yang terus ingin maju, ingin memainkan peran sesuai dengan martabat bangsa dan negara di dunia dalam percaturan politik, sekuriti, ilmu pengetahuan dan kebudayaan, sebagai negara dengan tingkat penghasilan menegah dan sebentar lagi menjadi anggota negara yang berkelas maju, OECD, kita harus meningkatkan kualitas pendidikan tersebut. Dan sekali lgi, peringatan ini bukan untuk berhura-hura, melainkan untuk membuat neraca, sampai di mana kita telah mencapai kemajuan dan sejauh mana sasaran ke depan yang kita inginkan untuk mencapainya. Inilah arti penting dari hari-hari
peringatan tersebut.
Ada baiknya kita kembali mengkaji berbagai program yang akan dilancarkan pemerintahan
Presiden Prabowo dan Wapres Gibran yang akan dan telah dimulai sejak alih tugas 20
Oktober 2020 yang lalu. Yang pertama adalah mengenai Program Makan Siang Bergizi Gratis buat Pelajar dan Ibu Hamil. Ini akan dimulai bulan Januari 2025 ini. Dewasa ini banyak dibahas dimedia masa tentang arti penting dan implikasi dari program ini.
Mengenai pendanaan sudah dijelaskan bahwa semuanya sudah tersedia, dan persiapkan terus digalakkan untuk pembangunan dapur umum dan bagaimana ketentuan yang harus tegas diterapkan agar ada keseragaman kualitas, dan tentunya jangan manjadi tempat terjadinya korupsi apapun. Sering masih terdengar komentar yang mengatakan ini hanya untuk orang yang sudah bermodal. Ya, memang demikian anggaran sudah ada tetapi ini bukan usaha untuk merebut keuntungan pribadi, karena sifatnya memang program sosial buat meningkatkan kesehatan siswa dan ibu yang hamil. Bukan ingin membatasi orang berusaha, tetapi memang bukan lahan untuk meraih keuntungan pribadi/usaha sebesar-besarnya.
Mengenai pangan, program yang akan digalakkan adalah tentang rice estate, dan juga
pendirian lumbung padi di setiap kecamatan, demikian pula pembangun tanaman untuk
makanan sehat dan sayuran. Sedangkan menyangkut pendidikan, untuk mendirikan sekolah unggulan di setiap desa untuk mencapai sasaran Pendidikan yang meningkat disetiap tingkat buat semua. Dengan demikian kedua sisi program ini, pengamanan pangan dan peningkatan kualitas pendidikan merupakan program andalam untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, setarap dengan kedudukan sebagai negara berpenghasilan menengah yang akan menjadi anggota OECD.
Sasaran-sasaran ini harus didukung dengan kenijakan yang pintar, secara ekonomis agar
terjacapi dalam kurun waktu yang ditentukan, dalam arti bisa terjangkau. Program pengiriman siswa yang memenuhi syarat untuk belajar di luar negeri pada universitas yang
berkualitas dan mendatangkan guru besar dan peneliti di universitas-universitas kita akan
bersedia mengajar dan melakukan penelitian dengan para peneliti Indonesia, semua untuk
kemajuan mutu penelitian dan pendidikan kita. Ini akan berarti Kementerian Pendidikan
Tinggi dan Riset akan sibuk menjajagi kerjasama dengan universitas di luar negeri yang
bersedia bekerjasama dengan universitas dan pusat-pusat penelitian nasional.
Dalam pengalaman saya sebagai guru besar baik di FEBUI maupun RSIS-NTU, saya mengajar pada tingkat pendidikan Si di UI dan S2 serta S3 di NTU, saya merasa bahwa pada kedua institusi tersebut masih harus memberikan pelatihan dasar untuk menulis naskah akademis secara benar. Di RSIS-NTU mayoritas mahasiswa-wi saya dari naratan China, tetapi juga Singapore, negara tetangga dan sedikit dari Eropa serta AS. Mahasiswa Asia rata-rata kurang mampu dalam artikulasi mereka merumuskan dan mengungkapkan pendapat dalam Bahasa Inggris, akan tetapi secara pasif pada umumnya lumayan, karena itu lebih gampang membesut mereka untuk bisa mahir dalam menulis karya akademis. Saya memang harus memberikan pelatihan menulis secara baik dan benar, merumuskan pendapat dengan tepat dan benar, itu saja.
Dalam kaitan dengan program nasional untuk meningkatkan pengetahuan sebagai seorang Guru Besar saya cukup bangga dapat menyumbangkan keahlian saya membantu para mahasiswa-wi untuk meningkatkan kemampuan mereka pada Tingkat Si, S2 maupun S3.
Saya senang berbagi dengan mahasiswa-wi saya tentang kesenangan saya menulis, dan
sebagai seorang guru dan pendidik, tidak ada kebanggaan yang lebih besar daripada
menerima permintaan anak didik yang untuk menulis kata pengantar buat naskah mereka
yang akan diterbitkan. Itu bagian remunerasi seorang guru dan pendidik yang tidak bisa
dinilai dengan uang.
Akhirnya, meskipun terlambat saya berssama ini ingin menyampaikan kepada sesama guru di semua tingkat, SELAMAT HARI GURU, terima kasih atas semua pengabdian dan jasa-jasan anda semua untuk pengembangan dan kemajuan tingkat pendidikan bangsa kita tercinta. Dan kepada bapak-ibu para petani padi, sayuran dan buah- buahan terima ksih atas dharma bahti anda semua. Anda semua adalah patriot bangsa Indonesia. Tuhan memberkati. (Dradjad, 13/12/2024).
Guru Besar emeritus Ekonomi, FEBUI, Jakarta, dan Guru Besar Tamu Ekonomi Internasional, S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS), Nanyang Technological University (NTU), Singapore.