[OPINI] Menjaga Perdamaian dan Persatuan di Tahun Politik

Sangat penting untuk Indonesia maju

Tahun politik di Indonesia sudah tiba, dimulai dari Pilkada 2018 hingga Pileg dan Pilpres tahun 2019. Pada tahun-tahun seperti ini demokrasi masyarakat akan pemilihan pemimpin yang akan memimpin lima tahun kedepan mulai bergema kencang. Dalam politik tentu saja akan ada persaingan antara partai politik maupun calon pemimpin.

Namun, ada dampak negatif yang akan dapat ditimbulkan dalam tahun politik. Dalam media sosial kita sudah banyak dibanjiri berbagai macam postingan-postingan tentang politik disertai komentar-komentar tajam dan pedas. Para peserta politik tentunya akan menyerang satu sama lain dan mencari kelemahan satu sama lain.

Memang dalam politik hal itu lumrah terjadi, namun jika dilakukan secara tidak sehat maka akan terjadi disintegrasi bangsa bahkan perpecahan. Seperti menyebar berita hoaks atau berita bohong. Indonesia kita tingkat literasinya cukup rendah.

Menurut UNESCO, Indonesia hanya berada di peringkat 60 daro 61 negara. Rendahnya tingkat literasi di Indonesia, menyebabkan berita bohong atau hoaks gampang disebar karena masyarakat Indonesia saat ini cenderung kurang detail dan teliti dalam memahami informasi yang beredar. Jika masyarakat terus memercayai berita hoaks, masyarakat akan gampang diadu domba oleh pembuat berita hoaks.

Yang paling sering terjadi di Indonesia saat ini adalah adanya permasalahan SARA. Indonesia merupakan negara yang lengkap. Agama yang lengkap, suku dan budaya yang beragam, dan tradisi yang beraneka. Namun, saat ini di tahun politik hal-hal yang berbau SARA, bertebaran di sosial media.

Tentu saja, isu permasalahan SARA ini akan membuat potensi disintegrasi dan persatuan Indonesia pun semakin terkikis. Sebab tidak sepatutnya negara dengan kemajemukan dan berwarna bagai pelangi harus dirusak oleh permasalahan SARA.

Politik adalah sebuah persaingan. Ada yang kalah dan ada juga yang menang . Oleh karena itu, saat ini di tahun politik pasti ada upaya-upaya menjatuhkan lawan politik melalui berbagai hal. Baik dari mengungkap aib atau keburukan pribadi, maupun membuat isu tidak benar mengenai pribadi tokoh politik. Hal ini tentunya akan membuat Indonesia mengalami ketidaksehatan politik yang menyebabkan pertikaian antar pendukung politik.

Tentu saja hal ini tidak diinginkan oleh bangsa Indonesia. Sebagai bangsa yang besar seharusnya kita sadar bahwa politik tidak boleh merusak perdamaian dan persatuan. Oleh karena itu sebagai warga negara Indonesia yang baik, kita harus bertekad menjaga perdamaian dan persatuan walaupun di tahun politik.

Yang pertama adalah teliti membaca atau menyimak berita, terutama tentang politik. Ceklah kebenaran berita tersebut sebelum memercayai dan menyebarkanya. Bacalah berita dari sumber-sumber terpercaya dan bukan media yang menyebarkan berita tidak benar.

Yang kedua tetap menghargai perbedaan dan menghindari permasalahan SARA. Sudah sepatutnya sebagai negara yang besar dan beragam, masyarakatnya harus bisa menyadari walaupun beda kita tinggal di tanah air yang satu, yaitu Indonesia. Pelangi jika hanya satu warna tidaklah enak dipandang, mesti harus beraneka warna. Meskipun pilihan dan demokrasi berbeda dalam politik, setidaknya janganlah menyinggung masalah SARA. Hal itu karena tujuan politik yang mulia tentunya menginginkan pemimpin yang mampu menjawab permasalahan masyarakat dan menciptakan perdamaian dan persatuan antar masyarakat.

Yang ketiga adalah janganlah saling menjelekan atau menjatuhkan lawan politik dan cara yang tidak benar. Berpolitiklah dengan sehat dan tetap mengutamakan kepentingan masyarakat dan menjaga persatuan.

Ciptakanlah demokrasi yang sehat tanpa ada perseteruan karena siapapun yang terpilih untuk kemajuan bangsa Indonesia kedepan.

I Putu Yoga Sadhu Photo Verified Writer I Putu Yoga Sadhu

Lulusan Pendidikan.Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

Berita Terkini Lainnya