Indonesia: Ekonomi Global yang Sedang Berkembang dan Siap Berbisnis

Sebagai negara Asia Tenggara yang sedang berkembang pesat dengan PDB lebih dari US$1 triliun, Indonesia memimpin di kawasan ASEAN.
Bagaimana tidak, sedikitnya Indonesia memiliki 18 keunggulan yang bisa menjadi tantangan tersendiri bagi negara lain di kawasan. Apa saja?
Pertama, Indonesia merupakan salah satu dari sedikit negara yang bangkit dari varian Covid Delta pada tahun 2021 dengan ekonomi yang mengalami pertumbuhan sebesar 3,7 persen. Perekonomian semakin meningkat pesat pada tahun 2022, yang mengalami ekspansi tahun ke tahun sebesar 5,3 persen.
Kedua, perekonomian Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang mengesankan dalam beberapa tahun terakhir, bahkan selama pandemik. Dengan populasi usia kerja yang besar, lokasi yang strategis, dan sumber daya alam yang melimpah, negara ini menawarkan potensi yang signifikan untuk investasi dan ekspansi asing. Selain itu, fokusnya pada digitalisasi dan industri yang berkelanjutan seperti produksi baterai EV menjadikannya pasar yang menarik bagi bisnis yang ingin tumbuh dan berinovasi.
Gerbang strategis ke Asia Tenggara
Indonesia menempati posisi geografis yang unik. Negara ini merupakan negara kepulauan dan negara terbesar yang seluruhnya terdiri dari pulau-pulau. Karenanya poin ketiga yang menjadi keunggulan adalah Indonesia merupakan negara terpadat keempat di dunia.
Keempat, Indonesia diuntungkan oleh populasi usia kerja yang besar dengan usia rata-rata 29 tahun.
Kelima, Indonesia juga menawarkan gerbang ke pasar Asia Tenggara yang lebih luas. Lima mitra dagang utama Indonesia adalah Tiongkok daratan, AS, Jepang, India, dan Malaysia.
Keenam, Indonesia juga memiliki hubungan perdagangan dan investasi jangka panjang dengan Jepang, Singapura, Korea Selatan, dan Hong Kong. Pada tahun 2021, hampir 10 persen ekspor Indonesia ditujukan ke Eropa.
Ketujuh, Indonesia juga memiliki hubungan perdagangan utama dengan Inggris, yang melihat Indonesia sebagai mitra strategis yang penting.
Kedelapan, Indonesia siap menghadapi masa depan untuk pertumbuhan. Indonesia merupakan ekonomi berkembang yang vital yang mengambil langkah besar untuk memastikan pertumbuhan jangka panjang. Negara ini diproyeksikan menjadi salah satu dari tujuh ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2030
Kesembilan, masuk dalam lima besar ekonomi global pada tahun 2050.
Kesepuluh, tahun 2020, Indonesia mengesahkan UU Cipta Kerja untuk memperkuat ekonomi melalui peningkatan daya saing, penciptaan lapangan kerja, dan reformasi birokrasi sambil melonggarkan peraturan untuk menarik lebih banyak perusahaan multinasional ke negara ini.
Kesebelas, berhasil dalam percepatan produksi kendaraan listrik. Indonesia merupakan rumah bagi cadangan nikel terbesar di dunia.
Keduabelas, memiliki cadangan kobalt terbesar ketiga dunia.
Ketigabelas, bahan-bahan ini sangat penting untuk produksi baterai kendaraan listrik (EV). Saat ini, Indonesia beralih dari mengekspor bahan-bahan ini ke produksi baterai EV di dalam negeri, yang selanjutnya akan meningkatkan ekonominya dan menarik investasi asing langsung ke negara ini. Pengembangan ekosistem Nikel dan EV dari hulu ke hilir juga akan berkontribusi terhadap ambisi nol emisi karbon Indonesia. Ada fokus yang lebih luas untuk menarik investasi pada industri yang memberikan nilai tambah bagi sumber daya alam kita yang kaya, yang mencakup energi terbarukan dan pertanian
Keempatbelas, ekonomi digital yang berkembang. Ekonomi digital Indonesia tumbuh dari US$41 miliar pada tahun 2019 menjadi US$77 miliar pada tahun 2022.
Kelimabelas, transaksi elektronik melonjak sebesar 67 persen pada tahun 2022 dan aktivitas perbankan digital meningkat sebesar 63 persen.
Keenambelas, sebagai bagian dari upaya ini, pemerintah mempelopori Inisiatif Satu Data, sebuah upaya untuk mendigitalkan proses pemerintahan guna menciptakan aliran data yang lebih efisien, aman, dan saling terhubung antar departemen. Ini akan membantu mengoordinasikan upaya nasional dengan lebih baik untuk mengembangkan ekonomi.
Ketujuhbelas, memberi keyakinan kepada para pelaku bisnis untuk memindahkan operasi mereka ke negara ini. Indonesia juga telah memperkenalkan BI-Fast, infrastruktur pembayaran real-time yang dikembangkan oleh bank sentral, Bank Indonesia. Hal ini bertujuan untuk merevolusi infrastruktur pembayaran, mengintegrasikan ekonomi digital dan sektor keuangan, serta memberikan pembayaran yang cepat, aman, dan terjangkau.
Kedelapanbelas, digitalisasi ini telah berkontribusi pada pertumbuhan jumlah unicorn (perusahaan rintisan yang bernilai US$1 miliar) di sektor FinTech, e-commerce, dan logistik. Indonesia dapat membuka beberapa peluang pertumbuhan yang luar biasa, tetapi hal ini juga disertai dengan beberapa tantangan. Pasarnya kompleks; fakta bahwa Indonesia terdiri dari 17.000 pulau dan penduduknya berbicara lebih dari 300 bahasa asli dapat menjadi tantangan. Karena kompleksitas pasar ini, penting untuk menemukan mitra yang berpengalaman untuk membantu Anda mengatasi tantangan ini.
Undang-Undang Cipta Kerja Indonesia, yang disahkan pada bulan Oktober 2020, merupakan bagian dari upaya berkelanjutan negara ini untuk menyederhanakan birokrasi dan meningkatkan kemudahan berbisnis. Meskipun reformasi sedang berlangsung, tantangan tetap ada saat berbisnis di negara ini, dan mitra perbankan tepercaya dapat membantu memberikan panduan tentang cara menavigasi lingkungan bisnis.
Hal tak kalah penting untuk meningkatkan peran Indonesia dalam ekonomi global adalah penguatan hubungan Indonesia-Amrika. Indonesia-United States Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) penting karena dapat meningkatkan kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia mendorong penyelesaian IK-CEPA. Berikutnya apa?
*Penulis merupakan Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Golkar