Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Dampak Fenomena Solstis terhadap Kehidupan di Bumi

Ilustrasi penerangan Matahari pada hari titik balik matahari di belahan bumi utara (commons.wikimedia.org/ Image by Przemyslaw "Blueshade" Idzkiewicz )
Intinya sih...
  • Perbedaan Panjang Siang dan Malam Fenomena solstis menyebabkan perbedaan ekstrem antara panjang siang dan malam di berbagai belahan Bumi.
  • Pergantian Musim Solstis menjadi penanda resmi pergantian musim astronomis di Bumi.
  • Pengaruh terhadap Pertanian dan Kehidupan Alam Perubahan panjang siang-malam dan musim sangat berpengaruh terhadap siklus pertanian.

Fenomena solstis adalah peristiwa astronomi yang terjadi dua kali dalam setahun ketika posisi Matahari mencapai titik paling utara atau paling selatan dari garis khatulistiwa, dilihat dari Bumi. Solstis terjadi karena kemiringan sumbu Bumi sebesar 23,5° terhadap orbitnya saat mengelilingi Matahari. Akibatnya, selama setahun, posisi Matahari tampak bergeser ke utara dan selatan langit. Fenomena astronomy solstis akan terjadi dalam waktu dekat yaitu Solstis Juni yang akan terjadi sekitar tanggal 21 Juni.

Terjadinya fenomena solstis berdampak terhadap beberapa hal di kehidupan Bumi, tahukah kamu apa saja dampaknya? Simak ulasan berikut ini, yuk!

1. Perbedaan Panjang Siang dan Malam

Awan di langit (vecteezy.com/Muhammad Ilham Marlis)

Fenomena solstis menyebabkan perbedaan ekstrem antara panjang siang dan malam di berbagai belahan Bumi. Pada solstis Juni, belahan Bumi utara mengalami hari terpanjang dalam setahun karena posisi Matahari tampak berada di titik paling utara (Garis Balik Utara), sehingga matahari berada lebih lama di atas cakrawala. Sebaliknya, belahan Bumi selatan mengalami malam terpanjang. Pada solstis Desember, kondisinya terbalik: belahan Bumi selatan mengalami hari terpanjang, sedangkan belahan Bumi utara mengalami malam terpanjang. Fenomena ini memengaruhi ritme kehidupan harian, termasuk aktivitas hewan, tumbuhan, dan manusia.

2. Pergantian Musim

Awan di langit (vecteezy.com/Asep Deni Supriatna)

Solstis menjadi penanda resmi pergantian musim astronomis di Bumi. Di belahan Bumi utara, solstis Juni menandai awal musim panas, sedangkan solstis Desember menjadi awal musim dingin. Di belahan Bumi selatan, urutannya terbalik. Perubahan musim ini berdampak besar pada pola cuaca, ekosistem, dan cara manusia beraktivitas. Misalnya, musim panas identik dengan suhu tinggi, pertumbuhan tanaman, dan aktivitas luar ruangan yang meningkat, sedangkan musim dingin membawa suhu rendah, salju (di wilayah tertentu), dan masa dormansi tanaman.

3. Pengaruh terhadap Pertanian dan Kehidupan Alam

Tanah (Vecteezy.com/Saranya Kana)

Perubahan panjang siang-malam dan musim sangat berpengaruh terhadap siklus pertanian. Petani sejak zaman kuno mengandalkan momen solstis untuk menentukan waktu tanam dan panen. Tanaman memerlukan jumlah cahaya tertentu untuk tumbuh optimal, sehingga perubahan durasi penyinaran matahari berdampak langsung pada produktivitas tanaman. Selain itu, hewan-hewan tertentu juga merespons perubahan ini—seperti burung bermigrasi, hewan berhibernasi, atau mulai berkembang biak—semuanya dipicu oleh panjang siang dan suhu yang berubah karena solstis.

4. Fenomena Alam di Wilayah Kutub

Langit malam (Vecteezy.com/R2 Studio)

Di wilayah dekat kutub, solstis menyebabkan fenomena ekstrem yang unik. Pada solstis Juni, daerah di dalam Lingkar Arktik seperti Norwegia utara atau Alaska mengalami matahari tengah malam, di mana matahari tidak terbenam sama sekali selama 24 jam. Sebaliknya, pada solstis Desember, wilayah yang sama mengalami malam kutub, yaitu kegelapan total sepanjang hari. Fenomena ini berdampak besar pada pola tidur, kesehatan mental, dan gaya hidup masyarakat di kawasan tersebut.

5. Dampak Budaya dan Sosial

Langit malam (Vecteezy.com/Md Imranul R)

Solstis juga berdampak secara kultural dan sosial. Banyak peradaban kuno seperti Mesir, Maya, dan Celt membangun kalender atau struktur bangunan berdasarkan pergerakan Matahari saat solstis. Hingga kini, perayaan musim panas dan musim dingin masih digelar di banyak tempat seperti Festival Yule di Eropa, Midnight Sun Festival di Kutub Utara, atau Dongzhi Festival di Asia Timur. Perayaan ini mencerminkan pemahaman manusia terhadap hubungan antara langit dan kehidupan di Bumi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us