6 Fakta Bangau Mahkota Abu-Abu, Burung Cantik yang Terancam Punah

- Bangau mahkota abu-abu memiliki tampilan ikonik dengan jambul emas, tubuh ramping, dan rentang sayap lebar.
- Terbagi menjadi dua subspesies dengan perbedaan persebaran di Afrika Timur dan Afrika Selatan.
- Bangau ini unik karena bisa bertengger di pohon, merupakan spesies monogami, dan terancam punah akibat perburuan ilegal dan kerusakan habitat.
Apa yang terbayang di benakmu saat mendengar nama bangau mahkota abu-abu? Dari namanya saja sudah terdengar elegan, apalagi kalau melihat langsung penampilannya. Dengan jambul emas yang mencolok di kepala, burung ini terlihat seperti ‘bangsawan’ di antara para bangau. Uniknya lagi, bangau mahkota abu-abu (Balearica regulorum) tidak hanya memiliki tampilan ikonik, tapi juga menyimpan banyak fakta menarik yang jarang diketahui orang. Penasaran apa saja? Yuk, simak enam fakta bangau mahkota abu-abu selengkapnya di artikel ini!
1. Dikenal dengan jambul mahkota yang megah dan ikonik

Bangau mahkota abu-abu memang punya pesona yang tidak bisa dilewatkan. Dengan tubuh ramping berkaki panjang khas bangau, burung ini punya berat sekitar 3–4 kg, panjang tubuh mencapai 100–110 cm, dan rentang sayap lebar sekitar 180–200 cm.
Dilansir National Geographic, tubuhnya didominasi warna abu-abu dengan kombinasi sayap putih, bulu cokelat keemasan, serta pipi putih yang kontras dengan kantung gular merah cerah di bawah dagu. Namun, bagian paling mencuri perhatian jelas ada di kepalanya. Mahkota berupa semburan bulu emas kaku ini bikin penampilannya tampak megah sekaligus ikonik. Menariknya, baik jantan maupun betina punya tampilan serupa, hanya saja ukuran jantan biasanya sedikit lebih besar.
2. Memiliki dua subspesies dengan persebaran berbeda

Ternyata, bangau mahkota abu-abu nggak cuma ada satu jenis, lho! Burung elegan ini terbagi menjadi dua subspesies, yaitu bangau mahkota abu-abu Afrika Timur (Balearica regulorum gibbericeps) dan bangau mahkota abu-abu Afrika Selatan (Balearica regulorum regulorum).
Perbedaan yang paling mudah untuk dikenali ada di bagian pipinya. Subspesies Afrika Timur punya bercak pipi yang lebih merah, sedangkan subspesies Afrika Selatan cenderung berwarna putih. Dari segi persebaran, bangau mahkota abu-abu Afrika Timur banyak ditemui di Uganda, Kenya, hingga Zimbabwe Utara dan Mozambik Utara. Sementara itu, subspesies Afrika Selatan lebih sering dijumpai di Angola Selatan, Namibia Utara, Botswana, sampai Afrika Selatan.
Soal habitat, keduanya sama-sama suka tinggal di padang rumput yang dekat dengan sumber air seperti sungai atau danau dangkal. Meski begitu, burung ini juga sering terlihat mencari makan di savana terbuka, padang rumput, hingga lahan pertanian.
3. Jadi spesies bangau yang bisa bertengger di pohon

Kalau biasanya bangau identik dengan berdiri di tanah lapang atau perairan dangkal, bangau mahkota abu-abu justru punya kebiasaan unik. Spesies ini ternyata bisa bertengger di pohon, sesuatu yang jarang dilakukan bangau lain.
Rahasia kemampuan ini ada pada struktur kakinya. Burung ini memiliki jari kaki belakang yang panjang, sehingga membuatnya lebih mudah mencengkeram cabang pohon dan menjaga keseimbangan saat hinggap. Unik banget, kan?
4. Spesies monogami dengan tarian kawin yang unik

Bangau mahkota abu-abu dikenal sebagai burung yang setia. Mereka termasuk spesies monogami, artinya hanya punya satu pasangan seumur hidup. Nah, yang bikin makin menarik, masa perkawinan burung ini selalu diwarnai dengan tarian khas yang unik dan penuh atraksi.
Dilansir Animal Diversity Web, tarian kawin dimulai dengan serangkaian panggilan, di mana kantung gular di bawah dagu akan mengembang. Setelah itu, pasangan burung ini saling mengangguk, membungkuk, membentangkan sayap, hingga melompat-lompat dengan gerakan yang serasi. Nggak heran kalau ritual ini sering disebut sebagai salah satu tarian burung paling memesona di alam liar.
5. Burung omnivora yang menjadi ancaman lahan pertanian

Bangau mahkota abu-abu termasuk burung omnivora atau pemakan segala. Makanannya cukup beragam, mulai dari biji-bijian, serangga, hingga hewan kecil seperti kodok. Tapi ternyata, burung ini juga doyan banget dengan tanaman hasil pertanian, lho!
Mereka kerap mencari kentang, kedelai, bahkan jagung yang masih menempel di tongkolnya. Uniknya, burung ini akan mengetuk tongkol jagung untuk mengambil biji-bijinya satu per satu. Sayangnya, kebiasaan ini bisa bikin lahan pertanian rusak dan menurunkan hasil panen petani. Jadi, meski cantik dan ikonik, mereka juga bisa jadi ‘tamu tak diundang’ yang cukup merepotkan.
6. Menjadi spesies yang terancam punah keberadaannya

Meski tampilannya megah dan ikonik, nasib bangau mahkota abu-abu ternyata memprihatinkan. Dilansir IUCN Red List, burung ini sudah masuk kategori Endangered alias spesies terancam punah. Salah satu penyebab utamanya adalah perburuan dan perdagangan ilegal. Burung ini sering dijadikan simbol status oleh kalangan tertentu, sehingga banyak yang ditangkap untuk dijual. Akibatnya, populasi di alam liar terus menurun. Lebih parah lagi, burung dewasa yang diburu tidak bisa fokus merawat sarang dan anak-anaknya karena harus selalu waspada terhadap ancaman manusia.
Selain itu, penggunaan pestisida yang mencemari habitat mereka juga membuat burung ini kesulitan mencari makan. Bahkan, ada kasus di mana petani sengaja meracuni bangau mahkota abu-abu agar tidak merusak lahan pertanian mereka. Tidak heran kalau statusnya kini semakin mengkhawatirkan.
Itulah enam fakta meanrik bangau mahkota abu-abu, burung elegan dengan jambul emas yang ikonik. Di balik pesonanya yang megah, ternyata mereka sedang menghadapi ancaman serius di alam liar. Menjaga kelestarian burung ini, sekaligus satwa liar lainnya, sangat penting agar ekosistem tetap seimbang dan generasi mendatang masih bisa menyaksikan keindahannya secara langsung.