5 Fakta Lophotis Ruficrista, Burung Sabana dengan Jambul Merah Ikonik

- Lophotis ruficrista hidup di sabana kering dan padang rumput terbuka, jarang ditemukan di hutan lebat atau area vegetasi rapat.
- Jambul merah atau jingga kecokelatan di bagian kepala menjadi ciri ikonik burung ini, berperan dalam tampilan kawin dan strategi reproduksi.
- Burung omnivor oportunistik ini mencari makan di permukaan tanah dengan pola makan yang sesuai dengan kondisi sabana yang sumber pakannya tersebar.
Lophotis ruficrista adalah burung darat dari famili Otididae yang dikenal dengan nama umum red-crested bustard. Spesies ini menghuni sabana kering dan semak terbuka di Afrika Timur hingga selatan, lingkungan yang menuntut adaptasi tinggi terhadap panas dan keterbukaan habitat. Penampilannya yang khas menjadikannya salah satu bustard paling mudah dikenali di wilayah persebarannya.
Burung ini terkenal karena jambul berwarna merah kecokelatan yang mencolok, terutama pada individu jantan. Jambul tersebut sering diperlihatkan dalam perilaku komunikasi dan tampilan kawin. Berikut 5 fakta menarik burung dengan jambul merah ikoniknya ini.
1. Penghuni sabana kering Afrika

Lophotis ruficrista hidup terutama di sabana kering, padang rumput terbuka, dan semak rendah. Habitat ini menyediakan ruang luas untuk bergerak serta sumber makanan yang tersebar di permukaan tanah. Burung ini jarang ditemukan di hutan lebat atau area dengan vegetasi rapat.
Dilansir Animalia, sebagai burung darat, ia lebih sering berjalan atau berlari dibandingkan terbang. Perilaku ini membuatnya sangat bergantung pada kamuflase dan kewaspadaan visual. Lingkungan sabana yang terbuka membentuk gaya hidup dan strategi bertahannya.
2. Jambul merah sebagai ciri ikonik

Ciri paling mencolok dari Lophotis ruficrista adalah jambul berwarna merah atau jingga kecokelatan di bagian kepala. BirdGuides menyebutkan bahwa jambul ini dapat ditegakkan atau diturunkan tergantung situasi, seperti saat terkejut atau berkomunikasi. Warna kontras tersebut membedakannya dari bustard lain yang cenderung lebih samar.
Pada burung jantan, jambul ini memainkan peran penting dalam tampilan kawin. Visual yang mencolok membantu menarik perhatian betina sekaligus menunjukkan kondisi fisik individu. Dengan demikian, jambul bukan hanya hiasan, tetapi juga bagian dari strategi reproduksi.
3. Mencari makan di permukaan tanah

Lophotis ruficrista adalah burung omnivor oportunistik yang mencari makan di permukaan tanah. Dilansir Animalia, makanannya meliputi serangga, invertebrata kecil, biji, dan bagian tumbuhan. Pola makan ini sesuai dengan kondisi sabana yang sumber pakannya tersebar.
Burung ini biasanya mencari makan secara perlahan sambil berjalan dan mengamati lingkungan sekitarnya. Strategi ini membantunya tetap waspada terhadap predator. Aktivitas mencari makan juga dilakukan sendirian atau berpasangan.
4. Perilaku kawin yang dramatis

Pada musim kawin, burung jantan Lophotis ruficrista menampilkan perilaku display yang mencolok. Ia akan mengangkat jambul, mengembangkan bulu, dan mengeluarkan suara khas untuk menarik betina. Tampilan ini berlangsung di area terbuka agar mudah terlihat.
Dilansir Britannica, perilaku kawin ini juga berfungsi sebagai sinyal dominasi terhadap jantan lain. Betina akan memilih pasangan berdasarkan kualitas tampilan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa seleksi seksual memainkan peran penting dalam evolusi spesies ini.
5. Status konservasi relatif aman

Saat ini, Lophotis ruficrista dikategorikan sebagai Least Concern oleh IUCN. Populasinya masih relatif stabil di sebagian besar wilayah persebarannya. Namun, perubahan penggunaan lahan tetap menjadi potensi ancaman jangka panjang.
Konversi sabana menjadi lahan pertanian intensif dapat mengurangi habitat alaminya. Oleh karena itu, pengelolaan lanskap sabana yang berkelanjutan penting untuk menjaga populasinya. Burung ini sering dijadikan indikator kesehatan ekosistem padang rumput.
Lophotis ruficrista adalah burung sabana yang memadukan penampilan mencolok dan adaptasi ekologis yang kuat. Jambul merah ikoniknya bukan hanya daya tarik visual, tetapi juga bagian penting dari perilaku sosial dan reproduksi. Melestarikan habitat sabana berarti menjaga keberlangsungan salah satu burung darat paling khas di Afrika.



















