5 Fakta Menarik Tentang Yurumi, Pemakan Semut Raksasa

Yurumi, atau yang secara ilmiah dikenal sebagai Myrmecophaga tridactyla adalah mamalia unik yang berasal dari wilayah Amerika Selatan dan Tengah. Termasuk dalam ordo Pilosa, yurumi berkerabat dekat dengan kungkang. Namun, jika kungkang lebih sering kita temui hidup di pohon, yurumi lebih menyukai habitat daratan.
Ciri khas fisik yurumi yang paling mencolok adalah moncongnya yang panjang dan ramping, serta cakarnya yang kuat. Moncong panjang ini berfungsi sebagai alat untuk menjilat semut, makanan utamanya, sedangkan cakarnya digunakan untuk membongkar sarang semut. Well, inilah lima fakta menarik tentang spesies hewan satu ini!
1. Tingginya bisa melebihi rata-rata manusia dewasa

Salah satu fakta yang paling mengejutkan tentang yurumi adalah tinggi badannya yang bisa mencapai hingga 2 meter jika diukur dari kepala hingga ujung ekornya. Melansir Tapa Talk, tinggi rata-rata manusia dewasa adalah sekitar 1,5 hingga 1,8 m, meskipun ini sangat bervariasi dari satu tempat ke tempat lain dan tergantung pada asal etnis. Ini berarti, yurumi dewasa bisa lebih tinggi dari rata-rata manusia dewasa. Tinggi badan yang luar biasa ini, selain untuk mengintimidasi predator, juga memungkinkannya menjangkau sarang semut yang lebih tinggi.
Kepala trenggiling raksasa, yang panjangnya 30 cm (12 inci), sangat memanjang, bahkan jika dibandingkan dengan trenggiling lainnya. Moncongnya yang silindris menutupi sebagian besar kepalanya. Mereka juga memiliki tulang rusuk yang sangat lebar.
2. Mendiami dataran tinggi

Menurut National Geographic, yurumi dapat ditemukan di seluruh Amerika Selatan dan Tengah. Mereka sering ditemukan di hutan tropis dan kering, sabana, dan padang rumput terbuka, tempat semut yang mereka makan berlimpah. Meskipun yurumi dapat ditemukan di berbagai habitat, mulai dari hutan hujan tropis hingga sabana, namun mereka lebih menyukai daerah dataran tinggi.
Alasan di balik preferensi habitat ini masih menjadi subyek penelitian yang menarik bagi para ahli biologi. Beberapa teori menyebutkan bahwa di dataran tinggi, populasi semut cenderung lebih tinggi. Dataran tinggi menyediakan sumber makanan yang melimpah bagi yurumi.
3. Punya lidah ajaib yang panjang dan lengket

Lidah yurumi adalah salah satu organ tubuh yang paling unik di dunia hewan. Lidahnya merupakan organ yang unik di antara mamalia lain karena tidak memiliki sambungan struktural di tenggorokan, seperti yang diinformasikan Discover Wildlife. Lidahnya bisa mencapai panjang hingga 60 cm.
Lidah yurumi dilapisi oleh ribuan tonjolan kecil yang berfungsi seperti sisir untuk mengumpulkan semut. Selain itu, lidah yurumi juga sangat lengket. Ini membantunya menangkap semut dalam sarang sehingga semut yang menempel sulit untuk lepas.
4. Ekornya yang lebat digunakan sebagai pelindung dari matahari

Mengutip Potter Park Zoo, ekor yurumi tidak hanya berfungsi sebagai alat keseimbangan, tetapi juga sebagai pelindung dari sengatan matahari. Ekornya yang lebat dan panjang berfungsi seperti payung alami yang melindungi tubuh yurumi dari paparan sinar matahari langsung.
Pada malam hari, ekornya berfungsi sebagai selimut untuk menjaga hewan ini tetap hangat. Selain itu, ekornya juga berfungsi sebagai tempat menyimpan lemak cadangan, yang sangat berguna saat makanan sulit ditemukan.
5. Pemakan semut ultimatif

Yurumi adalah pemakan semut sejati. Melansir WWF Brasil, seekor yurumi dewasa dapat mengonsumsi hingga 30.000 ekor semut setiap harinya. Spesies ini menggunakan cakarnya yang tajam untuk merobek lubang sarang semut dan menggunakan moncongnya yang panjang, air liur yang lengket, dan lidahnya yang efisien untuk bekerja.
Namun, yurumi harus makan dengan cepat menjentikkan lidahnya hingga 150 kali per menit. Hal ini karena semut sering melawan balik dengan sengatan yang menyakitkan. Untuk memenuhi kebutuhan proteinnya yang tinggi, yurumi dilengkapi dengan sistem pencernaan yang sangat efisien.
Yurumi, dengan keunikan fisik dan perilaku makannya, adalah salah satu makhluk paling menarik di planet Bumi. Meskipun populasinya terus menurun akibat hilangnya habitat dan perburuan, upaya konservasi terus dilakukan untuk melindungi hewan langka ini. Dengan memahami lebih dalam tentang yurumi, kita dapat menghargai keanekaragaman hayati dan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem.