5 Fakta Menarik Tiram Pasifik, Tak Selamanya Berguna bagi Manusia!

Selain ikan, lobster, udang, gurita, teripang, penyu, kepiting, dan cumi-cumi di laut juga ada hewan lain yang tak kalah unik. Nah, salah satunya adalah Magallana gigas atau tiram pasifik. Sebagai tiram, hewan ini punya kulit keras, tajam, dan bagian dalam yang lunak. Tiram pasifik juga tak bisa bergerak dengan bebas dan ia lebih suka menempel pada bebatuan.
Uniknya, walau memiliki ciri fisik dan kebiasaan yang aneh nyatanya hewan ini sering ditangkap, dijual, dan dimakan, lho. Tak tanggung-tanggung, ia jadi salah satu seafood paling terkenal dan lezat. Sayangnya, tiram pasifik juga memberikan dampak negatif di beberapa daerah. Hewan bertubuh keras ini juga punya sistem reproduksi unik yang jarang ditemukan pada hewan lain. Lebih lanjut, kita akan membahas semua hal tersebut di artikel ini!
1. Tiram pasifik sangat suka hidup di muara sungai

Tiram pasifik merupakan spesies tiram yang sangat suka hidup di muara sungai atau perairan payau. Terkadang, ia juga bisa ditemukan perairan air asin, khususnya di area dangkal seperti zona intertidal dan zona subtidal. Nah, di perairan dangkal dan muara sungai hewan ini sering dijumpai menempel pada batu, pasir, atau dasar air berlumpur. Tak cuma itu, terkadang hewan ini juga ditemukan menempel di cangkang atau tempurung hewan lain.
Dilansir GBIF, penyebaran tiram pasifik terbilang acak. Pertama, ia bisa ditemukan di Jepang, Asia Tenggara, Korea, dan Cina. Kemudian, ada juga populasi yang menghuni Australia dan Selandia Baru. Tak hanya itu, hewan ini juga hadir di Eropa, Afrika Selatan, wilayah Mediterrania, Amerika Utara, dan Amerika Selatan. Lebih lanjut, ia bisa ditemukan hingga kedalaman 40 meter.
2. Merupakan hewan hermaprodit atau berkelamin ganda

Dilansir iNaturalist, sebenarnya tiram pasifik tak jauh berbeda dari hewan lain, yaitu memiliki dua kelamin yang berbeda. Uniknya, terkadang ada individu hermaprodit yang memiliki kelamin ganda. Kemungkinan, kemunculan individu hermaprodit tersebut dipicu oleh banyak hal, seperti kondisi lingkungan dan kepadatan populasi. Tak hanya itu, jumlah individu jantan dan betina pada hewan ini terus berubah, lho.
Dalam hal ini, terkadang populasi individu jantan di suatu daerah bisa lebih banyak dari individu betina. Sebaliknya, kadang individu betina justru lebih mendominasi. Nah, perbedaan tersebut bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kondisi lingkungan dan ketersediaan makanan.
3. Jadi spesies invasif di beberapa tempat

Saat ini, populasi tiram pasifik terbilang melimpah dan ia bisa ditemukan di berbagai tempat. Sayangnya, kehadirannya di beberapa daerah cukup merugikan karena ia berstatus sebagai spesies invasif, jelas Aquarium of the Pasific. Spesifiknya, ia menjadi spesies introduksi dan invasif di Amerika Serikat, Eropa, Australia, dan Selandia Baru. Sebagai spesies invasif, hewan ini mampu merusak ekosistem, bisa bersaing dengan organisme lokal, mampu menyebarkan penyakit berbahaya, bahkan bisa mengganggu kegiatan ekonomi masyarakat lokal.
4. Termasuk salah satu tiram yang paling sering ditangkap dan dikonsumsi

Walau merugikan, namun tiram pasifik tetap termasuk salah satu hewan yang laut yang memiliki nilai ekonomi sangat tinggi. Pertama, hewan ini sering diburu oleh para nelayan. Setelah itu, tiram pasifik akan dijual di pasar dengan harga yang cukup tinggi. Secara khusus, pada tahun 2019 industri tiram pasifik di Amerika Serikat memiliki nilai yang cukup tinggi, yaitu sekitar $221 juta dollar, jelas NOAA Fisheries.
Lebih lanjut, hewan ini bisa diolah menjadi berbagai makanan lezat. Terkadang, ia dipanggang dan dibalut berbagai bumbu, entah bumbu pedas, manis, atau gurih. Dagingnya juga bisa direbus dan dijadikan olahan sup. Jika dideskripisikan, daging tiram pasifik memiliki rasa yang manis dan tekstur yang lembut.
5. Bentuk cangkangnya sangat bervariasi

Laman Animalia menjelaskan kalau ukuran tiram pasifik cukup beragam, yaitu sekitar 8 sampai 40 centimeter. Bentuk tubuhnya juga sangat bervariasi dan bergantung pada kondisi lingkungan di mana ia tinggal. Terkadang, ada individu berwarna kekuningan dengan cangkang yang halus. Di sisi lain, ada juga individu berwarna abu-abu atau hijau gelap yang sisi-sisi cangkangnya setajam silet. Kemudian, ada juga individu yang cangkangnya rata. Di sisi lain, ada individu raksasa dengan cangkang bergelombang.
Setelah diulik, ternyata tiram pasifik memiliki dua sisi, yaitu sisi positif dan negatif. Pertama, hewan ini membantu perputaran ekonomi dan bisa jadi makanan yang lezat. Namun jangan salah, di beberapa daerah tiram pasifik cukup merugikan karena berstatus sebagai spesies invasif. Dari tiram pasifik kita belajar untuk melihat suatu hal dari dua aspek. Nyatanya, semua hal punya dua sisi yang saling berlawanan.