Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Tikus Hutan, Ukurannya Kecil Namun Punya Nafsu Makan Tinggi 

Tikus hutan (commons.wikimedia.org/BlueBreezeWiki)

Jika melihat namanya, pasti kamu pikir bahwa tikus hutan ini termasuk spesies umum yang tersebar di seluruh dunia. Namun, tikus ini hanya tersebar di beberapa belahan dunia seperti di Eropa seperti Inggris Raya, Irlandia, Albania, Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Republik Ceko dll kecuali wilayah Skandinavia.

Wilayah lain juga habitatnya seperti Afrika barat laut, Asia barat daya, pegunungan Altai bahkan sampai ke pegununan Himalaya. Umumnya mereka tinggal di kawasan hutan serta lahan berumput dan kebun.

Tikus hutan bukanlah tipikal hewan peliharaan yang cenderung beradaptasi di alam liar. Omong-omong soal alam liar, tikus hutan dimangsa oleh mamalia besar dan burung pemangsa.

Lantaran tikus biasanya hadir dalam keseharian kita sehingga simak penjelasan lebih lengkap dari hewan ini khususnya tikus hutan melalui artikel ini ya.

1.Ciri fisik tikus hutan

Tikus hutan (commons.wikimedia.org/Andreas Eichler)

Dilansir Mammal, ciri khas utama tikus hutan (Apodemus sylvaticus) adalah bulunya yang coklat berpasir dengan warna lebih gelap ke arah tulang belakang dan perutnya tampak putih/abu-abu. Matanya menonjol, telinganya besar dan ekornya panjang di mana ukurannya kira-kira sama besarnya dengan panjang dari kepala dan badannya.

Kalau ukuran remajanya, keseluruhannya berwarna abu-abu dengan telinga, kaki belakang dan ekornya lebih besar dibandingkan tikus rumahan.

2.Penggali liang yang ulung

Tikus hutan (commons.wikimedia.org/BlueBreezeWiki)

Tikus hutan penggali liang yang baik. Mereka bisa menggali tanah sekitar 3 kaki dengan liang yang banyak mencakup tempat tinggal dan sebagai gudang untuk menyimpan makanan.

Liang yang dibangun bisa diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Seiiring waktu, liang akan diperbesar dan cenderung diubah-ubah sesuai kebutuhan. Lokasi liang berada di berbagai tempat seperti di bawah tanah akar semak, di bawah pohon, di bawah bangunan bahkan kadang ditemukan di lubang pohon.

Ada perbedaan ukuran wilayah jelajah sarang mereka. Sang jantan cenderung tersebar di wilayah yang lebih luas dibanding betina. Betina memiliki 2.000 meter persegi, sedangkan jantan tiga kali dari wilayah itu sebesar 6.000 meter persegi, jelas Wild life online.

3.Tikus hutan doyan makan

Tikus hutan (commons.wikimedia.org/David Perez)

Animalia bio memaparkan, meski relatif kecil, tikus hutan ternyata memiliki nafsu makan yang tinggi, lho. Diketahui mereka bisa makan sebanyak 15-20 kali. Itu lah yang jadi alasan mengapa mereka membangun liang khusus untuk menyimpan makanan dan cenderung mangkal di dekat sumber makananya.

Tikus hutan adalah hewan omnivor yang memakan akar-akaran, biji-bijian, beri, kacang-kacangan, buah-buahan, serangga, siput, cacing tanah, lipan, larva kupu-kupu dan ngengat. Di kebun, mereka akan mudah meraih biji bunga matahari dan kacang tanah.

4.Kehidupan perkawinan tikus hutan

Tikus hutan (commons.wikimedia.org/Simon Eugster)

Musim kawin biasanya terjadi pada Maret hingga akhir tahun di musim dingin. Ketika melahirkan, betina bisa menghasilkan empat anak setiap tahunnya. Berisi empat hingga tujuh anak dengan rentang masa kehamilan sang induk selama 21-26 hari.

Bayi lahir dengan fisik lapisan bulu tipis yang berwarna gelap dan akan membuka mata setelah 13 hari. Sang bayi disapih oleh induk pada usia tiga minggu dan mencapai kematangan seksual pada usia 2 bulan.

5. Mereka adalah hama yang menyebabkan rusaknya kehidupan flora di hutan

Tikus hutan (commons.wikimedia.org/Pethan)

Animal diversity melaporkan, di habitatnya sendiri, tikus hutan dipandang sebagai hama karena mereka menyebabkan kerusakan serius terhadap kebun sayur, lahan pertanian dan bertanggung jawab terhadap kerusakan bibit.

Mereka juga memutus tumbuhan untuk berkembang biak yakni menggali benih sebelum berkecambah serta memakan rumput sampai ke tanah.

Lantaran menggali liang sebagai rumah dan membuat gudang makanan, membuat tikus hutan cenderung territorial sehingga jarang berpindah-pindah tempat. Diketahui juga bahwa tikus hutan bisa melakukan perjalanan malam sejauh 400 meter.  

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us