5 Hewan dengan Kata Jawa di Namanya, Gak Cuma Hidup di Pulau Jawa!

- Bondol jawa merupakan burung kecil khas Indonesia yang populasinya melimpah di Pulau Jawa, Bali, Lombok, dan Pulau Sumatra bagian selatan. Makanannya adalah alga dan biji-bijian.
- Macan tutul jawa merupakan kucing besar terakhir di Pulau Jawa dengan populasi hanya tersisa 300-500 ekor. Ia merupakan predator puncak yang memangsa berbagai hewan.
- Kobra jawa adalah ular berbisa tinggi yang bisa ditemukan di beberapa pulau di Indonesia. Gigitannya mematikan, tetapi sudah ada anti bisa untuk menanganinya.
Pulau Jawa memang sudah sangat padat dan tiap sudutnya dihuni oleh manusia. Walau begitu, Pulau Jawa masih menjadi habitat yang esensial bagi berbagai jenis hewan. Mau itu serangga, mamalia, reptil, hingga ikan semuanya bisa ditemukan di Pulau Jawa. Tak hanya itu, bahkan ada beberapa hewan yang memiliki kata "jawa" di namanya. Tentunya, hal tersebut merupakan sesuatu yang sangat unik.
Pertama, ada kobra jawa yang merupakan salah satu ular paling berbahaya di Pulau Jawa. Kemudian, Pulau Jawa memiliki spesies kucing besar endemik, yaitu macan tutul jawa. Gak cuma itu, ada juga landak jawa yang merupakan hewan yang dilindungi. Sebagai masyarakat Pulau Jawa, apa kamu sudah tahu tentang eksistensi mereka? Jika belum, mari kita bahas bersama!
1. Bondol jawa

Hewan dengan nama ilmiah Lonchura leucogastroides ini merupakan burung kecil khas Indonesia. Dilansir IUCN Red List, penyebarannya mencakup Pulau Jawa, Bali, Lombok, dan Pulau Sumatra bagian selatan. Saat ini, populasinya juga melimpah dan burung berwarna cokelat dan putih ini sering ditemukan di sawah, kebun, semak-sema, padang rumput, pedesaaan, hingga area lembap. Sebenarnya, makanan utamanya adalah alga. Namun, di banyak kesempatan ia juga memakan biji-bijian dan hal tersebut membuat bondol jawa menjadi hama yang cukup merugikan.
2. Macan tutul jawa

Panthera pardus melas atau macan tutul jawa merupakan kucing besar terakhir di Pulau Jawa. Saat ini, populasinya hanya tersisa 300 -500 ekor dan ia merupakan hewan terancam punah yang dilindungi. Soal penyebaran, laman Animalia menerangkan kalau macan tutul jawa hanya menghuni beberapa taman nasional di Pulau Jawa, seperti Taman Nasional Alas Purwo dan Taman Nasional Ujung Kulon.
Sebagai kucing besar, macan tutul jawa merupakan predator puncak di habitatnya. Tercatat, ia bisa memangsa apapun, mulai dari tikus, burung, kadal, monyet, babi, hingga banteng. Berbeda dari kucing besar lain, macan tutul jawa merupakan pemanjat ulung. Di banyak kesempatan, hewan sepanjang 2 meter ini sering dijumpai bersantai atau tidur di atas pohon.
3. Kobra jawa

Tak hanya di Pulau Jawa, laman The Reptile Database menjelaskan kalau kobra jawa juga bisa dijumpai di Pulau Bali, Kepulauan Nusa Tenggara, hingga Pulau Sulawesi. Seperti spesies kobra lain, hewan dengan nama ilmiah Naja sputatrix ini merupakan ular berbisa tinggi. Tak tanggung-tanggung, ia bisa menyemburkan bisa dan gigitannya sanggup membunuh manusia dewasa dalam waktu singkat.
Untungnya, sudah tersedia anti bisa untuk menangani gigitan kobra jawa. Sebagai spesies kobra, ia termasuk spesies berukuran sedang dengan panjang maksimal 1.8 meter. Secara umum, kobra jawa sering dijumpai di hutan, kebun, sawah, area lembap, semak-semak, dan pegunungan. Namun, ia sudah beradaptasi dengan kehidupan manusia dan sekarang kerap ditemukan di pedesaaan hingga perkotaan.
4. Garangan jawa

Laman Ecologyasia menerangkan kalau Urva javanica atau garangan jawa punya panjang maksimal 42 centimeter dan bobot sekitar 1.8 kilogram. Warnanya cokelat, ekornya panjang, dan badannya yang ramping memudahkan garangan jawa untuk berenang, memanjat pohon, dan masuk ke sela-sela sempit. Ia juga ahli berkamuflase, khususnya di semak-semak, area lembap, dan bebatuan.
Walau punya kata Jawa di namanya, namun penyebaran hewan ini sangat luas karena mencakup daerah Myanmar, Thailand, Kamboja, Vietnam, Laos, dan Malaysia. Soal habitat, ia bisa ditemukan di dataran rendah hingga dataran tinggi yang ketinggiannya mencapai 1,800 mdpl. Di alam liar, hewan ini merupakan predator dari telur ular. Sayangnya, ia kerap diburu karena dianggap sebagai hama bagi peternak ikan.
5. Landak jawa

Dikutip iNaturalist, Hystrix javanica atau landak jawa merupakan satwa endemik Indonesia. Saat ini, populasinya terus menurun akibat kerusakan habitat, aktivitas manusia, dan perburuan liar. Oleh sebab itu, landak jawa berstatus sebagai satwa yang terancam punah dan dilindungi. Landak jawa sendiri kerap ditemukan di dataran tinggi dan hutan. Ia merupakan hewan nokturnal, pemalu, memiliki duri yang tajam, dan punya gerakan yang cukup gesit. Sayangnya, gak banyak yang diketahui tentang hewan pengerat ini.
Sejatinya, kata Jawa di nama mereka menunjukan kalau mereka bisa ditemukan atau berasal dari Pulau Jawa. Namun, bukan berarti penyebaran mereka terbatas di Pulau Jawa. Gak cuma soal penyebaran, tiap hewan juga memiliki hubungan yang berbeda dengan manusia. Dalam hal ini, ada hewan yang merugikan, ada yang terancam oleh manusia, bahkan ada yang bermanfaat.


















