5 Hewan yang Bisa Menggemburkan Tanah, Bikin Tanaman Makin Subur

- Cacing tanah membantu menggemburkan tanah dan meningkatkan kadar nutrisi
- Kaki seribu memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan tanah dan pertumbuhan tanaman
- Semut, marmot tanah, dan tikus tanah juga memiliki peran vital dalam menggemburkan dan membuat tanah subur
Tanah merupakan komponen abiotik yang tersedia di alam dan bisa dimanfaatkan oleh manusia. Berkat kehadiran tanah, manusia bisa membuat berbagai benda dan bisa menanam tanaman, entah itu sayur, buah, atau pohon. Gak cuma itu, tanah juga menjadi rumah dan habitat alami bagi hewan. Uniknya, ternyata hewan-hewan tersebut membantu menggemburkan tanah.
Berkat mereka, tanah yang tadinya keras bisa menjadi gembur, halus, dan alhasil sangat cocok sebagai lahan pertanian. Sebab, tanah gembur memiliki tekstur yang sempurna untuk penanaman, memiliki banyak nutrisi, dan mudah menyerap air. Sayangnya, hewan-hewan tersebut sering meremehkan. Maka dari itu, mari kita ulik beberapa hewan yang bisa menggemburkan tanah agar kamu bisa melestarikan populasi mereka.
1. Cacing tanah

Dilansir NSW Department of Primary Industries, cacing tanah memberikan banyak manfaat bagi tanah. Pertama, cacing tanah bisa menggemburkan tanah dan memperbaiki struktur tanah. Kemudian, cacing tanah juga meningkatkan kadar nutrisi di tanah. Tak cuma itu, cacing tanah juga mampu melancarkan aerasi tanah sehingga membuat tanah kaya akan air dan oksigen.
Alhasil, semua hal tersebut membuat tanah menjadi subur dan bisa ditumbuhi oleh berbagai jenis tanaman. Jadi, jika populasi cacing tanah melimpah, maka para petani bisa bertani dengan baik. Mau itu menanam padi, pohon kelapa, buah apel, hingga sayur kol semuanya bisa dilakukan dengan baik. Tanaman akan tumbuh dengan cepat, sehat, dan kualitas tanaman juga terus terjaga.
2. Kaki seribu

Laman Field Museum menjelaskan kalau kehadiran kaki seribu sangat penting bagi kesehatan tanah. Pertama, kaki seribu sering menggali tanah. Nah, kegiatan tersebut membuat tanah makin gembur dan melancarkan proses aerasi tanah. Di alam liar, kaki seribu juga bertugas sebagai dekomposer yang membantu proses penguraian bangkai. Alhasil, hal tersebut membuat tanah makin kaya akan nutrisi.
Kaki seribu memang terlihat menyeramkan dan bisa mengeluarkan bau yang menyengat. Namun, ia tidak berbahaya dan tak akan menyerang manusia. Jadi, jika melihat kaki seribu di kebun atau taman, maka kamu gak boleh membunuhnya. Justru, kamu harus melestarikannya karena kehadiran kaki seribu bisa memacu pertumbuhan tanaman. Dalam hal ini, tanaman bisa tumbuh optimal dan kesehatan tanaman makin terjaga.
3. Semut

Laman Insectlore menerangkan kalau semut memainkan peran yang vital di ekosistem. Contohnya, semut memiliki peran yang sama dengan kaki seribu, yaitu sebagai dekomposer yang bisa memberikan nutrisi pada tanah. Selain itu, semut juga sering masuk ke dalam tanah dan membuat lubang di dalam tanah. Alhasil, hal tersebut membuat tanah semakin gembur dan mampu meremejakan tanah.
Bagi para petani, semut juga bisa menjadi predator alami bagi berbagai jenis hama. Sebab, semut sering memangsa kutu daun, belalang, siput, dan keong yang sering memakan daun, merusak buah, melubangi tanaman, dan memakan biji-bijian. Maka dari itu, kehadiran semut di ladang, kebun, dan taman sangat dinantikan. Jika tidak ada semut, maka tanaman tak bisa tumbuh dengan optimal.
4. Marmot tanah

Dilansir Britannica, penyebutan marmot atau marmot tanah merujuk pada mamalia yang berasal dari genus Marmota. Marmot sendiri merupakan mamalia berukuran sedang dengan bobot yang mencapai 7 kilogram. Di alam liar, marmot tanah menyandang gelar sebagai ecological engineer. Artinya, ia merupakan hewan yang berperan besar dalam membentuk ekosistem.
Seperti namnya, marmot tanah bisa menggali tanah dengan cakarnya yang kuat. Nah, kegiatan menggali tersebut mampu menggemburkan dan memperhalus tanah yang keras. Saat tanah gembur, nutrisi, air, dan oksigen bisa dengan mudah masuk ke tanah. Nantinya, hal tersebut memicu pertumbuhan tanaman. Selain itu, lubang galiannya juga bisa menjadi tempat persembunyian bagi hewan lain.
5. Tikus tanah

Di beberapa daerah, tikus tanah atau mole memang sering dianggap sebagai hama. Pasalnya, ia kerap merusak tanaman, memakan tanaman yang ditanam, dan menghancurkan akar tanaman. Walau begitu, ternyata hewan yang pandai menggali ini bisa menggemburkan tanah, lho. Nah, hal tersebut dapat terjadi karena tikus tanah memiliki kebiasaan menggali tanah dan membuat terowongan.
Dilansir The Wildlife Trusts, dua kegiatan tersebut membuat tanah menjadi lebih sehat dan gembur karena proses aerasi tanah menjadi lebih lancar. Jadi, tanaman yang ditanam bisa mendapatkan pasokan oksigen yang berlimpah, kebutuhan nutrisinya terpenuhi, dan penyerapan air bisa lebih optimal. Jadi, hewan ini membuktikan kalau di balik sebuah sisi negatif pasti juga terdapat sisi positif.
Kehadiran semua hewan tersebut tak hanya membantu petani dalam menanam tanaman, namun mereka juga membuat ekosistem menjadi lebih seimbang. Hal tersebut dapat terjadi karena tanah yang gembur dan subur merupakan pondasi dari tumbuhnya vegetasi dan membuat hewan bisa hidup dengan lebih tenang. Tak hanya itu, tanah yang gembur juga menandakan kalau suatu daerah masih asir dan terjaga.



















