Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Spesies Burung Pegar Genus Syrmaticus, Punya Ekor Panjang dan Beragam Warna

Burung Pegar
Ilustrasi burung pegar genus Syrmaticus (commons.m.wikimedia.org/Christoph Moning)
Intinya sih...
  • Burung pegar reeves (Syrmaticus reevesii) memiliki ekor panjang hingga 30 cm dengan warna putih dan garis hitam, tergolong agresif dan kuat dalam toleransi cuaca.
  • Burung pegar tembaga (Syrmaticus soemmerringii) endemik di Jepang, berukuran besar dan terancam keberadaannya karena hilangnya habitat dan perburuan.
  • Burung pegar mikado (Syrmaticus mikado) berasal dari Taiwan Tengah, memiliki warna gelap dengan bulu ekor yang panjang, juga terancam keberadaannya karena perburuan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Spesies burung pemakan biji-bijian yang satu ini terkenal dengan warna cerah, khususnya pada burung jantan. Mereka adalah burung pegar dengan ekor yang biasanya memanjang dan besar. Bentuknya hampir seperti ayam yang tampak besar dari ukuran burung pada umumnya, sehingga mereka juga disebut ayam pegar.

Burung pegar dapat ditemukan di berbagai belahan dunia. Selain hidup di alam liar, burung ini juga ada yang menjadi peliharaan. Spesiesnya terbagi dalam beragam genus. Sedangkan, dilihat dari bentuk ekornya yang panjang, terdapat 5 spesies burung pegar dari genus Syrmaticus. Dalam genus ini, penampilan ekor panjang menjadi ciri khas dengan ragam warna yang menarik. Siapa sajakah mereka? Untuk lebih mengenal, simak ulasannya sebagai berikut.

1. Burung pegar reeves (Syrmaticus reevesii)

Burung Pegar
Ilustrasi burung pegar reeves (commons.m.wikimedia.org/Trougnouf (Benoit Brummer))

Spesies burung pegar dengan ekor yang sangat panjang adalah pegar reeves (Syrmaticus reevesii). Mereka adalah burung pegar dari Tiongkok Tengah, yang biasa ditemukan di hutan iklim sedang yang hijau. Dilansir Allando Pheasantry, spesies burung pegar ini kurang memiliki warna yang cerah dibandingkan spesies lain. Namun, keindahan tetap menarik terlihat dari ekornya yang panjang dengan warna putih dan garis hitam yang menghiasinya. Pertumbuhan panjang ekornya bisa mencapai 30 cm.

Burung pegar jantan punya warna kepala putih, dengan hiasan kalung hitam. Selain itu, pita hitam melingkar pada kedua mata dan mengelilingi seperti topeng. Sebagian besar tubuhnya berwarna kuning tua, pada pinggirannya berwarna hitam di setiap bulunya. Bagian dadanya berwarna kastanye gelap dan sedikit warna putih di sayap.

Sedangkan burung pegar betina memiliki warna yang lebih pucat dari burung jantan. Namun, tetap terlihat cantik dengan bintik-bintik yang banyak pada bulunya. Pada bagian atas kepala terdapat topi warna cokelat dan tanda lain di sekitar mata serta ke belakang kepala.

Burung pegar reeves adalah spesies burung yang dapat dipelihara, mereka pemakan biji-bijian. Akan tetapi tergolong burung yang bisa lebih agresif serta lincah dan kuat dalam toleransi terhadap cuaca panas atau dingin.

Namun, karena perburuan yang berlebih bisa mengakibatkan penurunan populasi. Sehingga, perlindungan akan lebih efektif untuk spesies burung pegar reeves, juga dukungan akan pemeliharaan habitat.

2. Burung pegar tembaga (Syrmaticus soemmerringii)

Burung Pegar
Ilustrasi burung pegar tembaga (commons.m.wikimedia.org/Alpsdake)

Spesies burung pegar endemik kepulauan Jepang adalah Syrmaticus soemmerringii atau dikenal pegar tembaga. Ukurannya juga disebut cukup besar, dilansir Animal Pictures Archive pertumbuhannya mencapai 136 cm. Burung jantan punya warna kastanye tembaga dengan kulit wajahnya merah. Paruh berwarna kuning dan iris matanya cokelat. Jantan punya taji pendek pada kaki berwarna abu-abu.

Sedangkan pada betina warnanya lebih cokelat, bagian atas tubuhnya cokelat keabu-abuan. Sedangkan bagian bawahnya berwarna cokelat tua dengan garis krem. Mereka adalah spesies burung pegar yang memakan biji-bijian juga serangga, artropoda hingga dedaunan.

Burung pegar yang mendapatkan namanya dari ilmuan Jerman bernama Samuel Thomas von Sümmering. Tergolong spesies yang terancam keberadaannya karena hilangnya habitat hingga adanya perburuan.

3. Burung pegar mikado (Syrmaticus mikado)

Burung Pegar
Ilustrasi burung pegar mikado (commons.m.wikimedia.org/Snowyowls)

Genus Syrmaticus burung pegar berasal dari Taiwan Tengah dan merupakan endemik wilayah hutan di pegunungan. Mereka biasa ditemukan di hutan lebat berdaun lebar hingga hutan campuran. Dilansir Earth Life, biasanya keberadaanya di sekitar ketinggian 2.000-3.200 m. Spesies burung yang memiliki warna gelap. 

Burung jantan keseluruhan warna bulunya hitam keunguan tampak berkilau. Kecuali pada pial wajahnya berwarna merah yang cerah. Sedangkan kaki, telapak kaki dan paruh berwarna abu-abu serta bulu ekor yang panjang dengan garis putih horizontal. Pada ekor dan bagian belakangnya terdapat garis-garis putih menyempit begitu juga bulu sayapnya. Pada bagian tepi bulunya ada bintik-bintik warna biru tua seperti sisik ikan. 

Pada burung betina warna bulunya cokelat zaitun dengan bintik-bintik vertikal terang yang menutupi. Kepala dan leher warnanya zaitun tua dan cokelat kehijauan. Memiliki sayap yang berwarna cokelat tua dengan garis-garis horizontal warna oranye kecokelatan. Bulu ekor berwarna cokelat kastanye dengan garis-garis horizontal berwarna hitam samar. Bagian dada dan perut warnanya cokelat dilengkapi bintik-bintik hitam atau berpola bentuk seperti panah di atasnya. 

Ukuran burung jantan lebih besar yaitu dengan panjang sekitar 80 cm. Sedangkan ekornya memiliki panjang sekitar 56 cm tampak kaku dan berkilau. Burung betina lebih kecil dari burung jantan yaitu dengan panjang rata-rata 50 cm dan ekornya sekitar 20 cm. 

Spesies burung pegar yang memakan biji-bijian, tumbuhan dan buah serta memakan serangga. Karena keindahan ekor burung pegar mikado, penduduk asli Taiwan biasanya menggunakan untuk hiasan pada topi. 

4. Burung pegar elliot (Syrmaticus ellioti)

Burung Pegar
Ilustrasi burung pegar elliot betina (commons.m.wikimedia.org/Kapal penjelajah)

Burung pegar yang berasal dari Tiongkok bagian tenggara dan menjadi burung endemik adalah Syrmaticus ellioti atau dikenal pegar elliot. Mereka biasa ditemukan di hutan pegunungan atau hutan hijau dengan ketinggian sekitar  200-1.900 m. Dilansir iNaturalist, mereka dideskripsikan pertama kali oleh Robert Swinhoe pada 1872. Sedangkan nama spesifik yang diberikan pada burung pegar elliot sebagai peringatan ornitolog Amerika bernama Daniel Giraud Elliot. 

Seperti burung pegar lainnya, pegar jantan memiliki ukuran yang lebih besar yaitu panjangnya sekitar 80 cm. Sedangkan burung pegar betina memiliki panjang tubuh 50 cm. Adapun warna dari pegar jantan pada bagian atas tubuh berwarna cokelat kastanye dan bagian perutnya putih. Kulit wajahnya berwarna merah gelap dengan tenggorokan terlihat hitam. Ekornya yang panjang berwarna putih cokelat yang gelap. 

Burung pegar betina berwarna cokelat kemerahan dan bagian tenggorokannya hitam. Bagian perut berwarna putih dan ekornya terlihat lebih pendek. Tergolong burung pegar yang memiliki penyebaran terbatas bahkan diburu untuk dimakan. Sehingga, dianggap sebagai burung pegar yang terancam. 

5. Burung pegar hume (Syrmaticus humiae)

Burung Pegar
Ilustrasi burung pegar hume (commons.m.wikimedia.org/Tony Castro)

Burung pegar hume (Syrmaticus humiae) adalah burung endemik Myanmar, Tiongkok, Thailand, Burma bagian utara dan India Timur Laut. Dilansir Earth Life, mereka biasa ditemukan pada hutan di pegunungan dengan ketinggian 1.200-3.000 m. Burung pegar yang memiliki ukuran lebih besar dari spesies lain dari genus Syrmaticus, yaitu sekitar 90 cm. 

Burung jantan memiliki warna bulu cokelat kastanye, kepala cokelat abu-abu dan lehernya berwarna biru metalik. Kulit pada wajahnya berwarna merah dengan paruh kekuningan. Sayapnya berwarna putih serta iris mata berwarna oranye kecokelatan. Sedangkan ekornya yang panjang berwarna putih keabu-abuan terdapat garis hitam dan cokelat. 

Burung pegar betina lebih kusam dengan warna cokelat tua dan tenggorokannya terlihat keputihan. Bagian perut berwarna krem dan ujung ekornya berwarna putih. Sebagian besar makanannya tumbuh-tumbuhan, namun juga memakan biji-bijian. Mereka adalah burung pegar yang juga diburu sehingga keberadaannya disebut mengkhawatirkan. 

Spesies burung pegar dengan ekornya yang panjang memiliki keunikan hingga keindahannya tersendiri. Sehingga, mereka menjadi burung yang juga diburu untuk diambil bulunya hingga dikonsumsi. Maka, hal ini menjadi perhatian tersendiri agar pemerintah setempat khususnya yang menjadi habitatnya, agar mendapatkan perlindungan. Semoga bermanfaat! 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us