10 Dewa dan Dewi Bulan Kuno yang Paling Dipuja

Sinarnya tidak kalah dari Matahari!

"Teman" paling dekat dari Bumi, Bulan adalah objek luar angkasa yang terlihat di waktu malam. Tidak setiap hari Bulan dapat tampil purnama, dan tiap fase Bulan kerap dikaitkan dengan berbagai peristiwa ilmiah hingga mistis.

Sebelum ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat, Bulan adalah objek pemujaan di antara kaum dan suku bangsa pada masa lampau. Meskipun tidak begitu dipuja seperti zaman dulu, Bulan tetap dilihat memiliki dewa dan dewi atau personifikasinya sendiri.

Personifikasi dan keilahian Bulan kerap jadi bahan adaptasi ke layar lebar, karya sastra, hingga game. Kilas balik ke sejarah masa lampau, inilah 10 dewa dan dewi serta personifikasi Bulan paling terkenal dari berbagai kepercayaan.

1. Khonsu (Mesir Kuno)

10 Dewa dan Dewi Bulan Kuno yang Paling Dipujadewa Khonsu (wikimedia.org)

Dalam seri Moon Knight oleh Marvel, Marc Spector diangkat menjadi avatar Khonsu, dewa Bulan mitologi Mesir Kuno. Di Thebes, Khonsu termasuk dalam tritunggal bersama dewi Mut dan dewa Amun. Bukan "Bulan", nama "Khonsu" dapat diartikan "Pengembara", "Penunjuk Jalan", atau "Pelindung". Dewa ini dipuja di Memphis, Hibis, dan Edfu.

Bersama Thoth, Khonsu menetapkan lorong waktu. Ia juga "pelindung" bagi mereka yang bepergian di malam hari dan dewa penyembuh. Khonsu berperan besar dalam karya "penciptaan" karena ialah yang membuat Bulan masuk ke fase sabit, persalinan, dan mengembuskan napas kehidupan ke segala makhluk.

2. Artemis (Yunani Kuno)

10 Dewa dan Dewi Bulan Kuno yang Paling DipujaArtemis (definitelygreece.com)

Artemis/Ἄρτεμις adalah dewi pemburu, alam liar, kesucian, dan Bulan. Putri dari dewa Zeus dan Leto, Artemis adalah dewi pelindung para gadis dan perempuan. Ia membawa penyakit pada kaum Hawa dan ia juga yang menyembuhkan mereka. Bersumpah untuk jadi perawan selamanya, Artemis adalah dewa persalinan dan kebidanan.

Selain busur dan panah, rusa, dan pisau berburu, dewi yang juga adalah saudari kembar dewa Apollo ini sering digambarkan mengenakan Bulan sabit sebagai mahkotanya. Kuil Artemis di Efesus sempat menjadi salah satu dari "7 Keajaiban Dunia"! Di mitologi Romawi Kuno, Artemis disebut dengan "Diana".

3. Máni (Nordik)

10 Dewa dan Dewi Bulan Kuno yang Paling Dipujalukisan Sól (atas) dan Máni (bawah) dikejar dua serigala saat Ragnarök (aminoapps.com)

Bukan dewa, Máni adalah personifikasi Bulan dari mitologi Nordik. Konon, Máni adalah saudara dari personifikasi Matahari, Sól. Catatan mengenai Máni sebagai objek pemujaan terhadap Bulan berasal dari karya Prose Edda oleh Snorri Sturluson pada abad ke-13.

Konon, seorang manusia bernama Mundilfari begitu sombong karena putra (Máni) dan putrinya (Sól) amat rupawan. Jadi, para dewa menghukumnya dengan mengangkat mereka sebagai objek langit! Máni bertugas untuk memandu Bulan di segala fasenya. Dalam peristiwa Ragnarök, Máni konon mati dilahap oleh serigala!

4. Chang'e (Tiongkok Kuno)

10 Dewa dan Dewi Bulan Kuno yang Paling Dipujalukisan dewi Chang'e dari Dinasti Ming (1368–1644) (wikimedia.org)

Mungkin sebagian besar dari kita ingat kalau Chang'e adalah penyebab mengapa Tiānpéng Yuánshuài (天蓬元帅) menjadi Zhu Bajie (豬八戒) dalam kisah Perjalanan ke Barat (西遊記) oleh Ruzhong (汝忠) atau sebagai salah satu karakter di game Mobile Legends: Bang Bang.

Chang'e (嫦娥) adalah dewi Bulan dalam mitologi Tiongkok Kuno. Saat masih manusia, kecantikan Chang'e membuat 10 Matahari bersinar! Hal tersebut membahayakan Bumi. Jadi, suami Chang'e, Hou Yi (后羿), menembak 9 matahari! Alhasil, Hou Yi mendapatkan ramuan keabadian yang tak ia minum karena tak mau berpisah dengan Chang'e.

Namun, karena murid Hou Yi, Feng Meng (逢蒙), berniat jahat, Chang'e meminum ramuan tersebut dan naik ke Bulan agar tetap dekat dengan Hou Yi. Mengetahui kejadian tersebut, Hou Yi amat sedih. Ia kemudian mendirikan altar dengan buah dan kue untuk Chang'e lalu bunuh diri.

5. Ratih (Indonesia kuno)

10 Dewa dan Dewi Bulan Kuno yang Paling DipujaDewi Ratih ditelan oleh kepala Kala Rau saat gerhana bulan. (kb.alitmd.com)

Dewi Ratih atau Sang Hyang Semara Ratih adalah dewi Bulan yang dipuja oleh kaum Hindu di Pulau Jawa dan Bali. Terkenal akan kecantikannya, Dewi Ratih juga menyandang titel "Dewi Kecantikan" selain dewi Bulan. Kisah Dewi Ratih ada hubungannya dengan gerhana bulan!

Konon, Dewi Ratih menolak cinta raksasa Kala Rau dan ingin menyerang kediaman Dewa Wisnu, Vaikuntha (वैकुण्ठ), dengan menyamar sebagai Kuwera. Ratih memperingatkan Batara Wisnu, dan Wisnu pun membunuh Kala Rau. Tanpa sepengetahuan Wisnu, Kala Rau sudah meminum Tirta Amerta sehingga ia pun abadi.

Namun, karena Tirta Amerta hanya menyentuh tenggorokannya, hanya kepala Kala Rau yang abadi. Jadi, gerhana bulan digambarkan sebagai kepala Kala Rau mengejar dan menelan Dewi Ratih! Tak punya badan, Dewi Ratih pun keluar dari leher Kala Rau.

Baca Juga: 8 Nama Dewa-Dewi Romawi Ini Diambil Jadi Nama Planet Tata Surya

6. Metztli (Suku Aztec)

10 Dewa dan Dewi Bulan Kuno yang Paling Dipujapenguasa Bulan di kepercayaan Aztec, Metzli (wikimedia.org)

Suku Aztec mengenal Metztli sebagai Dewa (terkadang Dewi) Bulan, malam, dan petani. Kemungkinan besar, Metztli adalah ilah yang sama dengan Yohaulticetl, Coyolxauhqui, dan Tecciztecatl. Konon, Metztli adalah salah satu dewa yang mengorbankan diri untuk jadi Matahari! Gagal, Metztli menjelma menjadi penguasa Bulan.

Kisah Metztli mirip dengan Tecciztecatl. Konon, Bulan dan Matahari sama-sama bersinar terang. Tentu, hal ini tidak bisa dibiarkan. Jadi, Matahari melemparkan kelinci (objek umum dalam pemujaan Bulan) ke wajah Metztli sehingga cahayanya sedikit redup. Oleh karena itu, saat purnama, seekor "kelinci" terlihat di permukaan Bulan!

7. Tsukuyomi (Jepang kuno)

10 Dewa dan Dewi Bulan Kuno yang Paling DipujaTsukuyomi-no-Mikoto (wikimedia.org)

Tsukuyomi-no-Mikoto (月読命) adalah dewa Bulan terkenal dari mitologi Jepang dan tetap dipercayai oleh agama Shinto. Konon, Tsukuyomi adalah salah satu dari tiga anak (三貴子) dari Izanagi-no-Mikoto (伊弉諾尊) saat misogi (禊) dan membasuh mata kanannya.

Jadi, Tsukuyomi adalah saudara Amaterasu-Ōmikami (天照大神) dan Susanoo-no-Mikoto (素戔嗚尊). Tsukuyomi membuat Amaterasu murka saat ia membunuh dewa makanan Ukemochi (保食神) dalam rasa jijiknya setelah tahu bagaimana ia menciptakan makanan! Mitos lain mengatakan kalau Susanoo-lah yang membunuh Ukemochi!

Setelah Amaterasu mengetahui kejadian tersebut, ia sangat marah terhadap Tsukuyomi hingga ia tak ingin melihat saudaranya lagi. Jadi, Amaterasu pindah ke bagian lain dari langit. Inilah sebabnya mengapa Matahari dan Bulan tak terlihat bersama.

8. Dalnim (Korea kuno)

10 Dewa dan Dewi Bulan Kuno yang Paling Dipujalukisan Haesik dan Dalsun memanjat tali ke langit untuk kabur dari harimau (pinterest.com)

Dalnim (달님) adalah dewi Bulan dari mitologi Korea kuno. Konon, Dalnim adalah seorang gadis bernama Dalsun (달순) yang naik ke langit dan menjelma sebagai bulan. Bagaimana kisahnya? Konon, Dalsun yang lugu datang dari keluarga miskin dan memiliki saudara bernama Haesik (해식) yang bijaksana.

Singkat cerita, ibu Dalsun dan Haesik dilahap oleh seekor harimau. Menyamar sebagai sang ibu, harimau tersebut ingin menipu Haesik dan Dalsun! Dalsun berdoa dan tali dari langit muncullah. Dalsun dan Haesik pun memanjat tali tersebut ke langit. Dalsun menjadi Dalnim dan Haesik menjadi penguasa Matahari, Haenim (핸님).

9. Chandra/Soma (India)

10 Dewa dan Dewi Bulan Kuno yang Paling DipujaDewa Bulan Chandra menaiki kereta yang ditarik antelop. (wikimedia.org)

Selain Dewi Ratih, kaum Hindu juga meyakini Chandra (चन्द्र) atau Soma sebagai dewa Bulan. Selain Bulan, dewa Chandra juga kerap dikaitkan dengan kesuburan tanaman dan malam. Ia termasuk sebagai salah satu Nawagraha (नवग्रह), 9 planet di kepercayaan Hindu, dan dipuja setiap hari Senin.

Beberapa legenda menyertai Chandra. Salah satunya adalah saat ia menertawakan dewa Ganesha (गणेश) yang terjatuh dari wahananya. Marah, Ganesha melemparkan salah satu gadingnya dan melukai Chandra. Selain itu, Ganesha juga mengutuk Chandra agar "tak pernah utuh lagi"!

10. Mayari (Filipina kuno)

10 Dewa dan Dewi Bulan Kuno yang Paling DipujaMayari (wikimedia.org)

Mayari adalah dewa (di daerah Kapampangan and Sambal) dan dewi (Tagalog) Bulan di mitologi Filipina kuno. Selain itu, Mayari adalah dewa/dewi peperangan, kecantikan, kesetaraan, dan revolusi. Mayari sering digambarkan hanya memiliki satu mata, alasan mengapa Bulan terlihat tidak seterang Matahari.

Putri dari dewa Bathala, Mayari berperang dengan saudaranya dan dewa Matahari, Apolaki, mengenai pembagian waktu di Bumi. Apolaki mencabut mata Mayari! Merasa bersalah, Apolaki pun setuju dengan permintaan Mayari. Apolaki menguasai pagi hingga petang, dan Mayari menguasai malam.

Itulah 10 dewa, dewi, dan personifikasi Bulan yang paling terkenal dan dipuja di masanya. Tak begitu dipuja lagi di masa kini, mereka tetap jadi bahan adaptasi ke dunia hiburan dan objek penggambaran Bulan sebagai manusia. Dari dewa, dewi, dan personifikasi yang disebutkan, mana yang pernah kamu dengar?

Baca Juga: 12 Nama Dewa-Dewi Yunani dalam Mitologi Romawi, Kisahnya Senada

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya