4 Fakta Bare-throated Bellbird, Suaranya Bisa Merusak Pendengaranmu!

Burung penuh warna memang menarik perhatian, tapi bare-throated bellbird didominasi warna putih berkilau yang sama indahnya. Mereka berada dalam famili Cotingidae dengan nama ilmiah Procnias nudicollis. Panjang tubuhnya kisaran 27 sentimeter tapi beratnya tidak diketahui. Warna tubuh jantan didominasi putih dengan area tanpa bulu berwarna biru kehijauan di sekitar mata, paruh dan tenggorokannya.
Berbeda dengan betina yang warna tubuhnya lebih kusam. Bagian atas kepalanya berwarna hitam, tapi tubuh atasnya cokelat zaitun. Sementara itu, bagian bawah tubuhnya kekuningan. Oh iya, burung ini punya vokalisasi khas yang harusnya tidak kamu dengar dari dekat. Suaranya sangat keras dan bisa membuat telingamu sakit. Penasaran bagaimana suara tersebut dihasilkan? Berikut penjelasannya!
1. Tersebar di Amerika Selatan

Di Amerika Selatan, bare-throated bellbird bisa kamu temui di negara seperti Brasil, Paraguay dan Argentina. Mereka umumnya banyak ditemukan di dua negara pertama tadi, tapi di Argentina, populasinya mungkin kurang dari 250 burung dewasa menurut laporan pada tahun 2017. Burung ini menghuni hutan dataran rendah lembap subtropis dan tropis dan hutan pegunungan.
iNaturalist menginformasikan bahwa mereka lebih suka berada di hutan primer, walaupun juga ditemukan di hutan sekunder. Bare-throated bellbird melakukan migrasi musiman berdasarkan ketinggian di Paraguay. Sementara di bagian timur Brasil, perpindahannya didasarkan pada ketersediaan buah dan usia burung ini.
2. Melengkapi dietnya dengan siput

Spesies burung ini mengonsumsi banyak buah-buahan, khususnya dari jenis palem, jambu-jambuan, bauh ara, pala dan berbagai jenis kacang-kacangan. Ketika mencari makan, bare-throated bellbird membuka lebar mulutnya sehingga bisa menelan buah dengan utuh. Setelahnya memuntahkan bijinya yang besar. Karenanya, peran mereka sangat penting untuk penyebaran benih baru.
Selain itu, untuk melengkapi dietnya, bare-throated bellbird juga memburu siput. Khususnya jenis P. nudicollis yang dijadikan sebagai sumber kalsium bagi betina yang akan bertelur. Tapi, itu sangat jarang dilakukannya.
3. Vokalisasinya seperti bel

Jantan punya karakter suara yang lebih keras dari semua jenis burung lainnya, terdengar tajam seperti bunyi bel. Untuk menghasilkan suara tersebut, bare-throated bellbird harus menarik napasnya dalam-dalam agar bisa meningkatkan tekanan udara di kandang udara interklavikula yang mengelilingi sirinks, organ penghasil suara pada burung. Menariknya, burung muda butuh waktu lama untuk mempelajari bagaimana menghasilkan vokalisasi seperti itu, lho.
Di penangkaran, diamati bahwa jantan muda bahkan masih belum bisa menyempurnakan panggilannya setelah berlatih selama 10 bulan! Suara keras tersebut dimanfaatkan oleh jantan untuk memikat pasangan kawin. Mereka akan bertengger di cabang pepohonan yang tinggi untuk memamerkan keahliannya di depan betina.
4. Terancam oleh perburuan liar

Resiko menjadi burung indah yang menawan adalah banyaknya peminat untuk dibuat jadi hewan peliharaan. Selain terancam oleh kehilangan habitat akibat deforestasi dan perubahan lahan, mereka juga diburu untuk diperdagangkan sebagai burung peliharaan. Khususnya jantan yang warnanya sangat indah, putih berkilau dan leher tanpa bulu berwarna biru kehijauan, dilansir Animalia.
Sama seperti namanya, bare-throated bellbird punya leher tanpa bulu yang warnanya mencolok dan vokalisasi keras seperti bel. Melansir Data Zone Birdlife, diperkirakan populasi burung dewasa mencapai 80.000-130.000 pada tahun 2020. Tapi populasinya mengalami penurunan, di tahun 2016 mereka diklasifikasikan sebagai vulnerable. Kemudian IUCN mengubah klasifikasinya sebagai near threatened pada tahun 2020.
Walaupun terancam punah, kamu mungkin masih bisa melihat mereka mengunjungi area perkotaan di habitat aslinya jika beruntung. Sebab penampakannya pernah dipotret pada tahun 2007 di salah satu kampus di Rio de Janeiro dan di taman Ibirapuera di Sao Paulo tahun 2005.