10 Fakta Proxima B, Eksoplanet Paling Dekat yang Berpotensi Layak Huni

Ruang lingkup pencarian eksoplanet, atau planet di luar tata surya, semakin meluas dan jauh, mendorong batas kemampuan teleskop-teleskop modern kita. Tetapi, para astronom memiliki komitmen untuk tidak mengabaikan eksoplanet yang berada di halaman belakang kosmik kita sendiri, dan terus memantau bintang yang paling dekat dengan kita, Proxima Centauri.
Setelah pengamatan intens selama bertahun-tahun, melalui metode kecepatan radial, sebuah planet akhirnya ditemukan mengorbit bintang Proxima Centauri pada bulan Agustus 2016.
Penemuan besar ini segera diikuti oleh serangkaian upaya penelitian untuk menentukan tingkat habitabilitasnya. Seperti dilansir dari berbagai sumber, inilah 10 fakta tentang Proxima B, eksoplanet yang paling dekat dengan kita.
1. Ciri fisik Proxima B

Berada sangat dekat dalam skala kosmik, hanya 4,2 tahun cahaya, menjadikan Proxima B sasaran utama dalam pencarian kehidupan di luar Bumi. Memiliki massa sekitar 1,3 kali massa Bumi, Proxima B menyelesaikan satu kali orbit mengelilingi bintang induknya selama 11,2 hari dalam jarak 0,05 AU. (1 AU = Jarak Bumi-Matahari)
2. Zona layak huni Proxima B

Meskipun jaraknya cukup dekat dengan bintang induknya, yaitu 0,05 AU, Proxima B dianggap berada di sebuah zona yang disebut layak huni. Zona layak huni adalah jarak antara planet dengan bintang induknya yang tidak terlalu jauh atau terlalu dekat, sehingga memungkinkan keberadaan air dalam bentuk cair di permukaan planet.
3. Tingkat habitabilitas Proxima B

Model simulasi terbaru yang dilakukan oleh para ilmuwan NASA menunjukkan bahwa Proxima B sangat berpotensi layak huni, memiliki semua prasyarat yang diperlukan untuk menopang kehidupan. Proxima B juga memiliki cuaca dan wilayah luas di permukaan yang tertutup oleh air, seperti Bumi.
Simulasi terbaru termasuk kemungkinan adanya lapisan atmosfer dan lautan dinamis yang mampu mensirkulasi secara efektif suhu panas dari sisi siang hari ke sisi malam yang permanen. Pergerakan atmosfer dan lautan disimulasikan sedemikian rupa sehingga meskipun sisi malam Proxima Centauri B tidak pernah melihat cahaya bintang, tetap ada ada aliran air yang bertahan di sekitar wilayah khatulistiwa.
4. Penguncian pasang surut

Karena terlalu dekat dengan bintang induknya, Proxima B mengalami gaya pasang surut gravitasi yang mempengaruhi struktur internal dan rotasi. Jika orbitnya melingkar, maka periode rotasi akan sama dengan periode orbit, sehingga mengalami penguncian pasang surut, yang berarti satu sisi secara permanen selalu menghadap bintang (seperti sisi Bulan yang selalu menghadap Bumi).
Jika orbitnya sedikit eksentrik, maka Proxima b akan mengalami resonansi orbital 3:2, yaitu tiga kali rotasi planet untuk setiap dua kali orbit, seperti Merkurius.
5. Penemuan Proxima B

Pada bulan Agustus 2016, para astronom dari Observatorium Eropa Selatan (ESO) yang tergabung dalam proyek Pale Red Dot, secara khusus diberi tugas untuk menemukan planet yang mengorbit bintang terdekat dengan kita. Mengingat ribuan eksoplanet lainnya yang lebih mudah ditemukan secara langsung melalui metode transit, hanya dengan menatap bintang yang terletak puluhan tahun cahaya jauhnya, dan menunggu planet melintas di depan bintang induknya.
Meskipun dekat, kita tidak mungkin menemukannya secara langsung, sebab orientasi pengamatan kita tidak pernah sejajar dengan bidang orbital bintang Proxima Centauri. Oleh karena itu para astronom menggunakan metode kecepatan radial melalui pengamatan pergeseran Doppler pada spektrum bintang Proxima Centauri. Proxima B akhirnya berhasil ditemukan dalam serangkaian pengamatan selama 60 hari berturut-turut.
6. Bintang induk Proxima Centauri

Sebagai bintang paling dekat, kita telah mengenal bintang Proxima Centauri dengan cukup baik. Tergolong dalam tipe-M, Proxima Centauri adalah sebuah bintang katai merah yang membentuk sekitar 70% populasi bintang di galaksi Bima Sakti. Suhu Proxima adalah 3100 K (suhu Matahari 5800 K) dan memiliki tingkat luminositas 700 kali lebih redup daripada Matahari. Radiusnya hanya 14,5% Matahari dan massanya 12% Matahari.
7. Sejarah evolusi sistem bintang Proxima

Seperti kebanyakan bintang katai merah lainnya, Proxima Centauri sangat aktif, sehingga Proxima B terpapar lebih banyak radiasi ekstrem sinar-X dan ultraviolet UV daripada yang dialami Bumi. Pada awal sejarah terbentuknya, Proxima B menerima radiasi berenergi tinggi yang jauh lebih besar sehingga mengikis lapisan tebal atmosfer dan menguapkan kandungan air.
8. Sistem bintang triple Alpha Centauri

Bersama dua bintang lainnya, Alpha Centauri A dan B, Proxima Centauri atau Alpha Centauri C, membentuk sistem bintang triple. Proxima adalah nama lain Alpha Centauri C, yang diberikan mengingat fakta bahwa Alpha Centauri C adalah bintang terdekat dengan kita daripada kedua bintang lainnya di sistem tersebut. Usia Proxima bersama dua bintang lainnya, yang secara keseluruhan disebut sebagai sistem Alpha Centauri, hampir setua Matahari, yaitu 4,5 hingga 5 miliar tahun.
9. Apakah Proxima B adalah kembaran Bumi

Jawaban singkatnya adalah TIDAK. Meskipun dianggap sebagai kandidat planet terbaik yang dapat menampung kehidupan, Proxima B belum bisa menjadi kembaran Bumi. Satu hal yang pasti, sejarah evolusi Proxima B dan bintang induknya secara radikal berbeda dengan Bumi dan Matahari. Pembentukan Proxima B, radiasi yang diterima dari bintang induknya, gaya pasang surut gravitasi yang mempengaruhi struktur internal dan rotasi, membentuk iklim yang tidak akan pernah mirip dengan planet kita.
10. Penelitian di masa depan

Observasi di masa depan, misalnya pengamatan menggunakan Extremely Large Telescop (ELT) berukuran 39 meter milik Observatorium Eropa Selatan (ESO) yang sedang dibangun di Chili, akan memungkinkan penelitian lebih lanjut terhadap hipotesis lapisan tebal atmosfer dan persediaan air di Proxima B.
Jika memang benar terbukti Proxima B memiliki atmosfer dan kandungan air, maka akan menjadi sebuah penemuan besar yang sangat menarik, bahwa sistem bintang terdekat dari Matahari juga menjadi induk bagi eksoplanet terdekat yang mungkin layak huni, memiliki bentuk kehidupannya sendiri, atau bahkan mungkin menjadi rumah kedua kita setelah Bumi.