5 Fakta Ular Boa Kuba, Mampu Berburu secara Berkelompok!

Selain ular piton (famili Pythonidae), keluarga ular boa (famili Boidae) dikenal sebagai kelompok ular dengan ukuran yang sangat masif. Beberapa di antaranya bahkan masuk dalam jajaran ular terbesar di dunia. Nah, salah satu kandidat yang masuk dalam kategori tersebut adalah ular boa kuba (Chilabothrus angulifer).
Mereka setidaknya masuk dalam daftar 10 besar ular dengan ukuran terbesar di dunia, khususnya dalam kategori panjang tubuh. Bayangkan, ular boa kuba mampu tumbuh sepanjang 4,5—6,4 meter dengan bobot 12—27 kg pada ukuran maksimal. Sayangnya, kebanyakan ular boa kuba tak mampu atau sulit mencapai ukuran itu karena kompetisi dengan spesies invasif.
Oh iya, ular yang satu ini punya dua penampilan yang berbeda. Ada yang tampil dengan perpaduan warna gelap, yakni hitam, cokelat tua, dan abu-abu, tetapi ada pula yang punya warna lebih cerah. Corak pada sisik ular pembelit ini terbilang cukup besar dan bagian kepala terdapat sepasang bola mata berwarna hitam dengan ukuran relatif besar. Selain fakta soal ukuran dan penampilan, ada beberapa hal unik lain yang dimiliki spesies ular boa kuba, lho. Kalau penasaran, yuk, langsung gulir layarmu ke bawah!
1. Peta persebaran dan habitat alami

Dari nama mereka saja, jelas sudah ada gambaran besar soal dari mana asal ular yang satu ini. Dilansir Animalia, ular boa kuba hanya bisa ditemukan di sekitar Kuba dan pulau-pulau lain di sekitarnya, semisal Isla de la Juventud, Kepulauan Canarreos, Kepulauan Colorados, Pulau Pinar del Rio, dan Kepulauan Sabana-Camagüey. Artinya, persebaran ular ini hanya terbatas di Kepulauan Karibia yang ada di Amerika Tengah.
Untuk pilihan habitat, ular boa kuba bisa dibilang cukup fleksibel. Mereka utamanya hidup di berbagai jenis hutan dengan vegetasi lebat, tetapi juga mampu bertahan di sekitar padang rumput, kawasan pesisir, sampai pertanian atau perkebunan milik manusia. Oleh sebab itu, elevasi habitat yang disukai ular boa kuba itu antara 0—1.200 meter di atas permukaan laut.
2. Makanan favorit dan cara berburu yang unik

Tentunya ular boa kuba merupakan predator sejati. Mereka mengonsumsi berbagai jenis mamalia berukuran kecil dan sedang, burung, dan reptil. Oh iya, ular ini termasuk hewan nokturnal sehingga waktu berburu kebanyakan dilakukan setelah Matahari terbenam, sementara waktu Matahari terbit akan dimanfaatkan untuk beristirahat.
Dalam kebanyakan waktu, perburuan yang dilakukan ular boa kuba dilakukan dengan teknik yang mirip seperti kebanyakan ular pembelit. Ular ini akan menunggu sambil berbaur dengan lingkungan sekitar, melingkarkan tubuh, dan langsung menyergap mangsa sekaligus membelitnya sampai mati jika sudah masuk dalam jangkauan serang. Namun, ular boa kuba juga dilaporkan punya teknik berburu yang unik karena mengandalkan koordinasi dengan individu lain di sekitar untuk menangkap mangsa spesifik, yakni kelelawar.
How Stuff Works melansir bahwa berdasarkan pengamatan dan penelitian pada tahun 2017 dari University of Tennessee, ditemukan perilaku unik dari sekelompok ular boa kuba. Kelompok ini berkumpul di sebuah gua, tepatnya pada bagian atas, dan dengan sengaja menggantungkan diri secara bersebelahan sampai membentuk sebuah tirai. Setelah tirai berisi beberapa ular boa kuba ini selesai dibuat, mereka akan menunggu sampai kawanan kelelawar pulang pada pagi hari.
Setelah itu, seluruh ular boa kuba yang berpartisipasi akan bergantian menyambar kelelawar yang lewat dengan tingkat keberhasilan yang sangat tinggi. Perilaku tersebut jelas sangat jarang ditemukan pada reptil, terutama ular. Selain itu, ini juga jadi bukti soal kemampuan adaptasi ular boa kuba dalam memanfaatkan bentang alam yang ada di habitat mereka.
3. Tergolong hewan arboreal
Dari pembahasan soal teknik berburu sebelumnya saja pasti sudah terbayangkan soal kemampuan ular ini dalam memanjat sesuatu, bukan? Ya, ular boa kuba ternyata lebih condong sebagai hewan arboreal ketimbang terestrial. Pastinya, kemampuan memanjat mereka terbilang sangat baik dan tak hanya digunakan untuk menaiki dinding gua saja, melainkan juga pepohonan.
Dilansir How Stuff Works, vegetasi lebat yang ada di hutan membantu ular boa kuba untuk bersembunyi dengan baik di ketinggian. Berkat sisik dan kemampuan bergerak secara vertikal, meraih dahan pohon yang relatif tinggi bukan jadi masalah untuk ular ini. Ketika sudah di atas pohon, mereka tetap memanfaatkan teknik menunggu dan menyergap saat waktunya mencari makan. Sementara ketika masa istirahat, ular boa kuba tetap berada di atas pohon supaya menghindari ancaman predator yang ada di permukaan tanah.
4. Sistem reproduksi

Musim kawin bagi spesies ular boa ini berlangsung antara April—Juni. Kalau ada beberapa jantan di dekat satu betina, mereka biasanya akan memperebutkan si betina dengan cara adu dominasi tanpa kontak fisik. Pemenangnya berhak untuk kawin dengan betina sampai si betina “hamil”.
“Hamil” di sini berarti betina akan menghasilkan telur di dalam tubuh dan tetap menyimpan telur itu di sana sampai menetas. Sebab, ular boa kuba termasuk hewan ovovivipar sehingga betina akan terlihat “melahirkan” setelah beberapa waktu. AZ Animals melansir bahwa betina akan membawa telur itu di dalam tubuh selama 5—6 bulan sebelum akhirnya melahirkan di lubang yang ada pada pepohonan. Dalam satu masa reproduksi, betina mampu menghasilkan 2—30 keturunan, tergantung ukuran si betina.
5. Status konservasi

Menurut IUCN Red List, status konservasi ular boa kuba masuk dalam kategori hewan dengan risiko rendah (Least Concern). Meski tidak diketahui angka populasi yang pasti, diperkirakan kalau tren populasi spesies ini masih stabil. Tentunya, ini jadi hal yang melegakan mengingat persebaran mereka yang cukup terbatas. Namun, bukan berarti ular boa kuba tidak menghadapi masalah sama sekali.
Ancaman paling besar datang dari kerusakan habitat akibat pembukaan lahan untuk pertanian, peternakan, penambangan, sampai tempat tinggal manusia. Selain itu, sekalipun ular boa kuba tidak berbahaya bagi manusia jika tak diusik, penduduk setempat lebih condong membunuh ular ini jika tak sengaja bertemu. Alasannya beragam, ada yang disebabkan rasa takut dan ada pula yang ingin mengonsumsi daging mereka.
Masalah lain yang dihadapi ular boa kuba adalah perburuan dari predator asing. Sejak kedatangan manusia dari luar Kuba, semakin banyak tersebar predator mamalia asing yang sanggup memburu ular ini. Mirisnya, pengenalan predator asing ini jadi biang keladi terkait kenapa ukuran ular boa kuba yang ada saat ini rata-rata cukup kecil. Sebab, ular-ular muda tidak dapat mencapai usia dan ukuran manusia karena terus diburu predator asing tersebut.


















