5 Fakta Unik Burung Whinchat, Suka Bertengger di Tempat Tinggi!

Burung whinchat merupakan spesies burung pengicau yang termasuk dalam ordo Passeriformes. Nama ilmiah dari spesies burung ini disebut Saxicola rubetra. Burung whinchat ternyata termasuk spesies burung yang biasa melakukan migrasi dari satu wilayah ke wilayah lain.
Selain itu, terdapat juga beberapa fakta menarik lainnya seputar burung whinchat ini. Penasaran ada fakta apa? Mari simak informasinya berikut ini!
1. Perbedaan fisik jantan dan betina

Burung whinchat memiliki beberapa perbedaan pada fisik jantan dan betinanya. Dilansir dari laman Animalia, burung jantan dewasa memiliki bagian pipi berwarna kehitaman yang hampir dikelilingi oleh supercilium di bagian atas mata dan garis malar yang berwarna putih. Adapun bagian leher dan dadanya berwarna jingga kekuningan terang.
Sedangkan, burung betina memiliki bulu yang terlihat lebih kusam dibandingkan pejantannya, seperti bagian pipinya berwarna lebih coklat, supercilium dan garis malar berwarna kuning, dada berwarna coklat-kekuningan pucat. Burung jantan yang belum dewasa memiliki bulu yang mirip dengan burung betina. Namun, ternyata juga ada persamaan antara ciri fisik kedua jenis kelamin, yaitu pada bulu pada bagian atas tubuh berwarna kecoklatan dengan bintik-bintik gelap dan bulu bagian perut berwarna krem pucat hingga keputihan.
2. Bermigrasi

Burung whinchat ini juga merupakan salah satu spesies burung yang melakukan migrasi. Dilansir dari laman Animalia, burung ini biasanya akan berkembang biak di wilayah Eropa dan Asia barat. Mereka akan tiba di tempat berkembang biaknya pada akhir April hingga pertengahan Mei, lalu akan meninggalkan tempat tersebut pada pertengahan Agustus hingga Oktober.
Burung ini akan bermigrasi pada saat musim dingin ke wilayah Afrika sub-Sahara tropis, mulai dari Senegal hingga ke Kenya dan Zambia. Tersedianya tempat persinggahan juga cukup penting dalam keberhasilan migrasi burung ini di antara wilayah Afrika dan Eropa, dimana burung ini harus melewati gurun Sahara dan laut Mediterania.
3. Berganti bulu

Proses pergantian bulu terjadi pada burung whinchat, baik burung dewasa maupun muda. Dilansir dari laman Animalia, burung yang telah dewasa akan mengalami pergantian bulu yang kompleks dan lengkap. Proses ini terjadi pada akhir musim panas dan sebagian besar selesai sebelum bermigrasi ke selatan. Sedangkan, burung muda hanya mengalami pergantian bulu sebagian pada saat yang sama. Mereka akan menumbuhkan bulu baru dengan tetap mempertahankan bulu terbangnya.
Burung whinchat akan mengalami pergantian bulu sebanyak dua kali dalam setahun. Proses pergantian bulu selanjutnya terjadi sama pada semua umur. Burung ini akan mengalami pergantian bulu sebagian pada awal musim semi sebelum bermigrasi ke utara.
4. Pemakan serangga dan buah

Burung whinchat adalah burung pengicau yang dapat memakan hewan invertebrata kecil maupun buah. Dilansir dari laman Animalia, sebagian besar makanan spesies burung ini adalah serangga. Burung ini juga memakan hewan-hewan invertebrata lain, seperti laba-laba, siput kecil, ataupun cacing. Selain itu, buah-buahan juga menjadi makanannya dalam jumlah kecil khususnya saat musim gugur, seperti blackberry.
5. Suka bertengger di tempat tinggi

Burung whinchat memiliki kebiasaan sering bertengger saat mencari makan. Dilansir dari laman Animalia, burung ini suka bertengger di tempat-tempat yang tinggi. Mereka dapat bertengger di semak-semak, gulma tinggi, ataupun tiang pagar. Hal ini dilakukan untuk memudahkannya dalam mencari makanan dan dari tempat itu burung ini bisa terbang untuk menangkap mangsanya.
Selain itu, burung ini biasanya akan mengibaskan ekor maupun sayapnya saat bertengger. Hal ini dilakukannya sebagai pertunjukan atau sinyal komunikasi teritorial pada burung whinchat lainnya, khususnya dilakukan burung jantan. Meski begitu, burung ini juga dapat bergerak di tanah dengan melakukan lompatan kecil dan cepat.
Burung whinchat merupakan salah satu spesies burung yang bermigrasi ke wilayah Afrika saat musim dingin. Burung ini mudah dibedakan jenis kelaminnya karena terdapat perbedaan penampilan fisik antara jantan dan betinanya yang mudah terlihat.