Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hewan Eksotis yang Ada di Gunung Ungaran, Populasinya Terancam!

Trenggiling, salah satu hewan yang ada di Gunung Ungaran (inaturalist.org/wildpokedex)
Trenggiling, salah satu hewan yang ada di Gunung Ungaran (inaturalist.org/wildpokedex)
Intinya sih...
  • Gunung Ungaran di Jawa Tengah adalah rumah bagi berbagai satwa, termasuk macan tutul jawa yang sangat terancam dan hanya bisa ditemukan di hutan lebat.
  • Burung elang jawa atau Nisaetus bartelsi juga hidup di Gunung Ungaran, namun populasi burung ini juga terancam dan masuk dalam kategori hewan terancam.
  • Gunung Ungaran juga menjadi habitat bagi trenggiling atau Manis javanica yang populasinya juga sangat terancam, sehingga upaya konservasi sangat penting untuk dilakukan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pulau Jawa jadi salah satu pulau dengan banyak gunung terkenal, Gunung Prau, Gunung Slamet, Gunung Salak, dan Gunung Merapi jadi beberapa gunung terkenal yang berasal dari pulau ini. Namun dibalik megahnya gunung-gunung terkenal tersebut ada juga gunung di Pulau Jawa yang tak terlalu dilirik, salah satunya adalah Gunung Ungaran. Gunung Ungaran sendiri merupakan gunung setinggi 2.050 mdpl dan terletak di daerah Semarang dan sekitarnya.

Sebagai gunung yang diselumi hutan, kebun, dan sungai tentunya banyak satwa yang hidup di area Gunung Ungaran. Reptil, ikan, mamalia, serangga, burung, sampai amfibi bisa kamu temukan di gunung ini. Mereka hidup di berbagai area gunung, mulai dari di kaki gunung, kebun warga, sungai, hutan di sekitar gunung, sampai di puncak gunung. Hewan-hewan yang tinggal di Gunung Ungaran juga terbilang unik dan eksotis dan beberapa diantaranya akan kita bahas secara mendalam di artikel ini!

1. Macan tutul jawa

Macan tutul jawa (commons.wikimedia.org/Vachovec1)
Macan tutul jawa (commons.wikimedia.org/Vachovec1)

Macan tutul jawa adalah kucing besar terakhir yang menghuni Pulau Jawa, sayangnya populasi kucing ini sangat terancam dan hanya bisa ditemukan di hutan lebat yang masih asri. Gunung Ungaran jadi salah satu gunung yang masih dihuni kucing dengan nama ilmiah Panthera pardus melas ini. Lebatnya hutan di Gunung Ungaran, ketersediaan makanan yang melimpah dan banyaknya sumber air membuat macan tutul jawa dapat hidup dengan nyaman di Gunung Ungaran. Sayangnya populasi macan tutul jawa di Gunung Ungaran sudah sangat sedikit bahkan bisa dikatakan sudah hampir punah.

Dilansir Tierpark Berlin, macan tutul jawa merupakan hewan yang masuk kategori sangat terancam atau critically endangered. Kerusakan alam, perburuan liar dan konflik dengan manusia jadi ancaman terbesar bagi keberlangsungan hidup hewan ini. Jika tidak ada upaya konservasi terhadap macan tutul jawa di Gunung Ungaran nantinya populasi hewan ini bisa terus berkurang.

2. Burung elang jawa

ilustrasi burung elang jawa (commons.wikimedia.org/Eko Prastyo)
ilustrasi burung elang jawa (commons.wikimedia.org/Eko Prastyo)

Selain mamalia nyatanya Gunung Ungaran juga dipenuhi burung. Berbagai jenis burung ada di gunung ini mulai dari yang ukurannya kecil sampai besar. Salah satu spesies burung yang ada di Gunung Ungaran adalah burung elang jawa atau Nisaetus bartelsi. Burung ini cukup mudah dikenali dari tubuhnya yang besar, berwarna cokelat atau hitam, dan jambul yang ada di kepalanya. Di Gunung Ungaran sendiri kamu bisa menemukan burung ini bertengger di atas pohon atau terbang mengelilingi hutan.

Laman The Eagle Directory menjelaskan kalau populasi burung elang jawa juga memprihantinkan dan burung masuk dalam kategori hewan terancam atau endangered. Padahal dengan hadirnya burung ini di Gunung Ungaran dan pemukiman warga populasi hama seperti tikus bisa dikontrol, lho. Burung ini juga membantu mengontrol populasi ular berbahaya seperti ular kobra. Namun banyak masyarakat yang tidak sadar akan hal itu dan malah memburu burung elang jawa untuk dijual secara ilegal.

3. Babi hutan

Babi hutan (commons.wikimedia.org/Jerzystrzelecki)
Babi hutan (commons.wikimedia.org/Jerzystrzelecki)

Sus scrofa atau babi hutan jadi salah satu hewan yang paling sering ditemui di daerah Gunung Ungaran. Tentunya babi hutan juga berbeda dari babi ternak karena babi hutan punya tubuh berwarna hitam dan bulu yang lebat. Babi hutan juga tak cuma ada di puncak atau di hutan, terkadang hewan ini juga menjelajah ke sawah, kebun, atau pemukiman warga, lho. Karenanya babi hutan jadi musuh para petani dan warga sekitar Gunung Ungaran. Hewan ini juga cukup agresif dan tidak segan-segan untuk menyerang atau mengejar manusia jika merasa terganggu atau terancam.

Ukuran babi hutan juga lumayan besar, individu dewasa saja mampu tumbuh hingga sepanjang 2.4 meter, jelas Animal Diversity Web. Karena ukurannya itu hewan ini jadi makanan utama macan tutul jawa. Tak jarang juga warga sekitar atau para pemburu datang ke Gunung Ungaran untuk memburu babi ini. Walau populasi terbilang banyak namun jika terus diburu maka babi hutan di Gunung Ungaran perlahan akan musnah yang nantinya akan merusak ekosistem dan rantai makanan di Gunung Ungaran.

4. Ular naga

Ular naga (inaturalist.org/dewangrh)
Ular naga (inaturalist.org/dewangrh)

Gunung Ungaran dihuni oleh banyak reptil mulai dari reptil yang memakan serangga seperti bunglon sampai reptil yang berbahaya seperti ular. Tapi kamu tak perlu takut karena tidak semua ular yang ada di gunung ini berbahaya, kok. Ular naga atau Xenodermus javanicus jadi salah satu ular tidak berbahaya dan tidak berbisa yang menghuni Gunung Ungaran. Seperti namanya, ular ini punya perawakan layaknya naga dengan badannya yang ramping, berwarna abu-abu dan punya sisik yang menonjol seperti duri di bagian atas tubuhnya.

Namun, untuk bisa menemukan ular ini di Gunung Ungaran kamu harus sabar dan teliti. Ukurannya yang hanya sekitar 50 cm dan kebiasaannya yang sering bersembunyi di batu atau lubang membuat reptil ini sulit ditemukan, terang iNaturalist. Ia juga merupakan ular nokturnal yang aktif di malam hari, tentunya pola hidupnya ini membuat ular naga semakin sulit ditemui. Karena kebiasaan, ukuran dan bentuk tubuhnya inilah ular naga jadi salah satu reptil eksotis yang langka.

5. Trenggiling

Trenggiling (inaturalist.org/jonodashper)
Trenggiling (inaturalist.org/jonodashper)

Jika Benua Amerika punya armadillo, maka Indonesia punya trenggiling, kedua hewan ini sama-sama bisa membentuk tubuhnya seperti bola. Namun, kesamaan mereka hanya sampai di situ, bentuk tubuh dan kebiasaan mereka sebenarnya cukup berbeda. Gunung Ungaran sendiri jadi salah satu rumah bagi trenggiling atau Manis javanica. Biasanya hewan ini dapat ditemukan di atas pohon, lantai hutan, atau lubang di tanah dan pohon, terang National Geographic. Biasanya trenggiling akan memanjat pohon atau masuk ke lubang untuk mencari makanan seperti semut.

Trenggiling juga hewan yang mudah dikenali lewat ciri-ciri fisiknya. Badannya yang panjang, kepalanya yang panjang, dan tubuhnya yang diselimuti sisik jadi ciri khas hewan ini. Sisik-sisik di tubuhnya juga besar dan jika dilihat sisik-sisik tersebut mirip seperti kulit buah salak. Namun di balik tampangnya yang sangar, trenggiling sebenarnya adalah hewan yang pemalu. Saat bertemu manusia ia akan kabur atau menggulung tubuhnya sampai berbentuk bola. Sayangnya populasi trenggiling di Gunung Ungaran juga memprihatinkan. Hewan ini sampai masuk ke kategori hewan yang sangat terancam atau critically endangered. 

Gunung Ungaran memang tidak termasuk salah satu gunung tertinggi di Indonesia atau Pulau Jawa. Walau begitu kamu tidak boleh meremehkan gunung ini karena Gunung Ungaran menyimpan banyak satwa eksotis di dalamnya. Macan tutul jawa, babi hutan, elang jawa, ular naga, sampai trenggiling bisa kamu ditemukan di gunung yang terletak di Jawa Tengah ini. Sayangnya kerusakan habitat, konflik dengan manusia dan perburuan liar mengancam populasi hewan-hewan tersebut. Upaya konservasi dari pemerintah dan warga sekitar harus segera dilakukan supaya hewan-hewan tersebut tidak punah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ernia Karina
EditorErnia Karina
Follow Us