Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Januari Terasa Lama? Berikut Penjelasan Sains

ilustrasi kalender (pexels.com/Leeloo Thefirst)
ilustrasi kalender (pexels.com/Leeloo Thefirst)

Perasaan malam pergantian tahun baru sudah terlewat lama, tapi lihat kalender masih tanggal belasan? Apa ada tanggal yang ganda? Kenapa Januari terasa lama sekali? Well, faktanya ada banyak orang di luar sana mengeluhkan hal yang sama denganmu.

Bahkan jika dibandingkan dengan bulan-bulan lain yang juga terdiri dari 31 hari, Januari memang terasa sangat lamban. Penyebab Januari terasa lama ini ada penjelasannya secara sains, lho. 

Kenapa Januari terasa lama?

Dari segi jumlah hari, tidak ada yang berbeda antara Januari dengan Maret, Mei, Juli, dan seterusnya. Namun, rasanya untuk menyentuh Februari terasa lambat sekali waktu berlalu.

Kapan gajian lagi, sih? Sambil menggerutu, yuk, baca dulu penjelasan kenapa januari terasa lama berikut ini!

1. Momen setelah liburan

ilustrasi liburan keluarga (pexels.com/Elina Sazonova)
ilustrasi liburan keluarga (pexels.com/Elina Sazonova)

Memasuki Januari berarti kamu harus kembali beraktivitas setelah liburan Natal dan tahun baru. Zhenguang Cai, seorang mahasiswa PhD di UCL yang mempelajari persepsi waktu dalam New Statement menjelaskan bahwa hal ini memengaruhi cara pandang seseorang.

Kamu mungkin mengalami kebosanan dibanding kesenangan selama liburan hingga akhirnya membuatmu berpikiran Januari berjalan lebih lamban. Jika dibanding Desember yang penuh dengan senang-senang, Januari dan rutinitasnya yang sama seperti semula jelas sangat membuat jenuh. Waktu terasa berjalan cepat saat kita bersenang-senang, begitu juga sebaliknya.

Hal tersebut bekerja sebagaimana hipotesis jam dopamin. Ketika tingkat dopamin tinggi, neurotransmitter di otak dapat mempercepat jam internal sehingga membuat waktu terasa berjalan lebih cepat. Meski hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut.

2. Kurangnya sinar matahari

Poin alasan Januari terasa lama ini mungkin kurang relate buat kita yang tinggal di bawah garis khatulistiwa. Namun, di belahan Bumi lain yang mengalami puncak musim dingin pada bulan ini, sinar matahari sangat berpengaruh pada perasaan terhadap durasi waktu.

Profesor David Whitmore dari UCL menjelaskan bahwa kurangnya sinar matahari menjadi penyebab Januari terasa lama. Hal ini dipengaruhi oleh siang hari yang lebih pendek dan malam hari yang lebih panjang saat musim dingin, melansir La Paloma Academy.

3. Menyadari waktu

ilustrasi jam pasir (unsplash.com/Nathan Dumlao)
ilustrasi jam pasir (unsplash.com/Nathan Dumlao)

Nah, pada Januari ini, kita menyadari waktu. Pengakuan bersama bahwa Januari itu panjang bisa membuat bulan ini terasa lebih panjang.

Cara kita memandang waktu mencerminkan perasaan kita. Kegiatan yang kita pilih berdasarkan pada pemahaman waktu pun membuat hari-hari terasa makin panjang.

Berbeda dengan bulan-bulan lainnya, tidak banyak hari libur yang membuat kita excited sehingga membuat Januari waktu terasa makin lama. Tidak heran jika banyak orang yang mulai bosan.

Alasan kenapa Januari terasa lama ternyata banyak dipengaruhi oleh pikiran kita sendiri, Guys. Menurutmu bagaimana cara efektif melewati Januari yang terasa lebih panjang ini?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lea Lyliana
Laili Zain Damaika
Lea Lyliana
EditorLea Lyliana
Follow Us