Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengenal Thanatosis, Kemampuan Hewan untuk Berpura-pura Mati!

ilustrasi thanatosis
ilustrasi thanatosis (commons.wikimedia.org/Katja Schulz)
Intinya sih...
  • Thanatosis adalah kemampuan hewan untuk berpura-pura mati saat nyawa terancam atau tidak bisa melawan.
  • Banyak hewan yang bisa melakukan thanatosis, tapi tidak semua spesies bisa melakukannya karena faktor lingkungan dan kecerdasan.
  • Ada beberapa spesies yang menggunakan thanatosis untuk menarik perhatian mangsa atau lawan jenis saat hendak kawin.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Alam liar merupakan tempat yang keras, sebab hewan bisa mati karena diterkam atau diserang predator. Predator juga sangat ganas, cerdik, dan memiliki kemampuan berburu yang baik. Untuk menghindari predator, tiap spesies hewan mengembangkan strateginya masing-masing. Nah, salah satu strategi terunik adalah thanatosis atau kemampuan berpura-pura mati.

Strategi tersebut merupakan strategi yang sangat efektif karena bisa mengusir berbagai jenis predator. Gak cuma itu, thanatosis juga merupakan strategi yang unik karena gak semua hewan bisa melakukannya. Nah, apa kamu penasaran dengan serba-serbi thanatosis? Jika penasaran, maka kamu harus menyimak pembahasan berikut dengan cermat!

1. Apa itu thanatosis?

ilustrasi thanatosis
ilustrasi thanatosis (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Artikel di jurnal Springer menjelaskan kalau thanatosis adalah kemampuan berpura-pura mati yang kerap dilakukan oleh hewan. Biasanya, thanatosis akan dilakukan saat nyawa hewan terancam atau saat hewan tidak bisa melawan. Biasanya, hewan yang sering melakukan thanatosis merupakan hewan kecil yang sering jadi mangsa bagi hewan lain.

Saat melakukan thanatosis hewan akan tiba-tiba terjatuh, tidak bergerak selama beberapa saat, dan membuka mulutnya seakan-akan kaku dan tidak bernyawa. Tak cuma itu, beberapa spesies juga mampu mengeluarkan bau busuk seakan-akan ia sudah menjadi bangkai selama beberapa hari. Nah, perpaduan dua hal tersebut membuat predator akan pergi dan mengurungkan niatnya untuk memangsa.

2. Hewan yang bisa melakukan thanatosis

ilustrasi thanatosis
ilustrasi thanatosis (commons.wikimedia.org/Marshal Hedin)

Ada banyak hewan yang bisa melakukan thanatosis, yaitu ular, serangga, mamalia, ikan, hingga amfibi. Namun, bukan berarti semua spesies bisa melakukan thanatosis. Contohnya, hanya beberapa spesies ular dan kadal yang bisa melakukan hal ini. Kemampuan thanatosis sendiri bisa muncul karena banyak faktor, mulai dari faktor lingkungan hingga kecerdasaan.

Ular seperti Coelognathus radiata (ular lanang sapi) mampu berpura-pura mati saat terpojok atau berkontak fisik dengan predator. Nah, beberapa spesies amfibi seperti Phyllomedusa burmeisteri (katak pohon burmeister) juga akan menekuk badannya dan berpura-pura mati saat merasa terancam. Kemudian, Didelphis virginiana (opossum virgina) merupakan salah satu mamalia yang punya kemampuan thanatosis.

3. Fungsi dan kegunaan thanatosis

ilustrasi thanatosis
ilustrasi thanatosis (commons.wikimedia.org/Naioli)

Secara umum, thanatosis digunakan untuk mengelabuhi predator atau mempertahankan diri. Namun, di beberapa kasus fungsi dan kegunaan thanatosis ternyata lebih dari itu. Dilansir National Geographic, ada beberapa spesies yang menggunakan thanatosis untuk menarik perhatian mangsa atau untuk menarik perhatian lawan jenis saat hendak kawin.

Contohnya, ikan siklid akan berpura-berpura mati supaya ia bisa menarik perhatian ikan kecil. Saat ikan kecil mendekat untuk memakan 'bangkai' ikan siklid, barulah ia akan bangun dan menyantap ikan kecil yang ada di sekitarnya. Di lain sisi, laba-laba dari famili Pisauridae justru menggunakan thanatosis saat kawin. Dalam hal ini, individu jantan akan berpura-pura dan saat ada betina yang mendekat ia akan langsung mengawininya.

4. Mengapa thanatosis efektif?

ilustrasi thanatosis
ilustrasi thanatosis (commons.wikimedia.org/Dimitǎr Boevski)

Salah satu alasan mengapa thanatosis sangat efektif adalah kecenderungan predator untuk memakan mangsa yang masih hidup. Biasanya, mereka enggan memakan bangkai atau hewan yang sudah mati karena bangkai mampu membuat mereka sakit dan hewan yang sudah mati juga punya aroma dan rasa yang tidak enak. Dilansir Discover Wildlife, hewan pemakan bangkai juga punya adaptasi khusus agar mereka bisa memakan bangkai. Nah, adaptasi-adaptasi tersebut tidak dimiliki oleh semua predator sehingga mereka enggan mengambil risiko untuk memakan hewan yang berpura-pura mati.

5. Thanatosis bisa dilakukan dalam waktu yang lama

ilustrasi thanatosis
ilustrasi thanatosis (commons.wikimedia.org/Popovkin)

Berbagai sumber menjelaskan kalau beberapa hewan mampu melakukan thanatosis dalam waktu yang cukup lama. Sebagai contoh, Charles Darwin pernah mengamati seekor kumbang yang berpura-pura mati selama 23 menit. Universitas Bristol juga pernah mendokumentasikan seekor undur-undur yang melakukan thanatosis sampai 1 jam. Nah, lama atau tidaknya thanatosis sangat bergantung pada kondisi sekitar. Kehadira predator hingga kehadiran makanan, merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi thanatosis.

Setelah diulik, kita jadi tahu kalau thanatosis merupakan kemampuan yang sangat penting bagi hewan. Pasalnya, thanatosis bisa memudahkan kehidupan hewan. Jika hewan gagal melakukan thanatosis, maka perkawinan hingga kegiatan berburu bisa terhambat. Oleh sebab itu, hewan tak sekadar berpura-pura mati. Sebaliknya, mereka berpura-pura mati untuk bertahan hidup.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Muhammad Hafizhuddin
EditorMuhammad Hafizhuddin
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Fakta Menarik Luang Prabang, Kota Warisan Dunia di Laos

13 Sep 2025, 20:56 WIBScience