Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sejarah Basilika Santo Petrus, Pembangunannya Lebih dari 1 Abad

Basilika Santo Petrus (pexels.com/Alejandro Aznar)
Basilika Santo Petrus (pexels.com/Alejandro Aznar)
Intinya sih...
  • Meninggalnya Paus Fransiskus memfokuskan perhatian dunia pada Basilika Santo Petrus di Kota Vatikan.
  • Basilika ini merupakan pusat Gereja Katolik, tempat jenazah paus dipamerkan.
  • Sejarah panjang basilika ini dimulai dari abad ke-15 hingga pembangunan kubah monumental pada 1590.

Meninggalnya Paus Fransiskus pada 21 April 2025 membuat semua dunia tertuju pada Kota Vatikan, terutama Basilika Santo Petrus, tempat jenazah Paus Fransiskus dipamerkan selama 3 hari di tempat tersebut. Sejumlah tokoh-tokoh negara datang, termasuk perwakilan dari Indonesia. Di sisi lain, Vatikan merupakan pusat Gereja Katolik dan salah satu dari sedikit monarki absolut yang tersisa di dunia, dengan Paus sebagai pemimpinnya. Apalagi, Basilika Santo Petrus dan seluruh Vatikan ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

UNESCO mencatat bahwa Basilika Santo Petrus adalah bangunan keagamaan terbesar di dunia. Sering kali, gereja ini dikunjungi oleh wisatawan dan umat beriman dari seluruh dunia. Namun, jangan sampai kamu tidak tahu sejarah panjangnya, dari kuburan di bawah tanahnya hingga kubah monumental yang menjulang jauh di atas kerumunan. Inilah sejarah Basilika Santo Petrus yang jarang dibahas.

1. Pembangunan Basilika Santo Petrus terjadi selama lebih dari 1 abad

desain Basilika Santo Petrus abad ke-16 (commons.wikimedia.org/Antonio Lafreri, Étienne Dupérac, Michelangelo, Claude Duchet)
desain Basilika Santo Petrus abad ke-16 (commons.wikimedia.org/Antonio Lafreri, Étienne Dupérac, Michelangelo, Claude Duchet)

Jika melihat sekilas Basilika Santo Petrus dari potret-potretnya di internet, kamu mungkin mengira kalau bangunan itu sudah ada sejak lama. Yap, Basilika Santo Petrus memang berdiri sejak abad ke-17. Namun, sejarahnya panjang dan sangat berliku, lho.

Sebenarnya, gagasan untuk membangun gereja ini sudah dipikirkan sejak abad ke-15. Pasalnya, Paus Nicholas V merasa jenuh dengan gereja yang sudah ada sebelumnya di lokasi itu, yang sekarang dikenal sebagai "Basilika Santo Petrus Lama". Jadi, pada 1452, ia memerintahkan untuk membangun beberapa bangunan baru, tetapi pembangunan terhenti setelah Paus Nicholas V meninggal dunia pada 1455. Setelah itu, pembangunan dimulai lagi pada 1470 dan dibangunlah basilika baru pada 1506.

Paus Julius II bertanggung jawab membangun Basilika Santo Petrus pertama yang kita kenal saat ini. Namun, pembangunannya tidak selesai begitu saja. Basilika tersebut terus mengalami perubahan karena arsitek dan paus yang berganti-ganti, mengingat pada Abad Pertengahan dan era Renaisans banyak paus yang meninggal dunia. Hal ini pun memperlambat proses pembangunan basilika secara signifikan.

Jadinya, pembangunan basilika tersebut membutuhkan waktu lebih dari 1 abad untuk diselesaikan. Basilika ini baru selesai pada 1615. Bahkan saat itu, basilika ini mengalami berbagai perubahan dan perbaikan selama bertahun-tahun lamanya, salah satunya alun-alun (piazza) besar di luar basilika yang dirancang oleh pematung Barok terkenal bernama Gian Lorenzo Bernini.

2. Sebelum Basilika Santo Petrus, ada gereja yang sudah lebih dulu berdiri

Basilika Santo Petrus pada Abad Pertengahan (commons.wikimedia.org/Internet Archive Book Images)
Basilika Santo Petrus pada Abad Pertengahan (commons.wikimedia.org/Internet Archive Book Images)

Nah, mengenai Basilika Santo Petrus yang berdiri saat ini, kamu mungkin tidak sadar kalau itu bukanlah gereja pertama yang dibangun di lokasi tersebut. Faktanya, Basilika Santo Petrus bisa dibilang merupakan bangunan keempat dalam serangkaian bangunan keagamaan yang dibangun di lokasi tersebut.

Pembangunan konstruksi pertama ini berupa monumen yang relatif sederhana. Gereja ini dibangun untuk menandai lokasi makam Santo Petrus setelah ia dieksekusi saat masa pemerintahan Kaisar Nero pada abad pertama Masehi. Berikutnya adalah Gereja Santo Petrus Lama yang dianggap sebagai gereja pertama yang dibangun pada masa Kaisar Konstantinus dan para penerusnya. Gereja ini dibangun untuk umat Kristen pada abad ke-4 Masehi. Para sejarawan menganggap gereja ini sebagai bangunan selingan yang digunakan selama masa pembangunan gereja pada abad ke-16 sampai ke-17, diikuti oleh Basilika Santo Petrus yang masih berdiri hingga hari ini.

Gereja Santo Petrus Lama, menurut semua sumber, merupakan gereja yang sangat mengesankan. Bangunan ini memiliki denah yang sangat luas. Selain itu, gereja ini merupakan gereja pusat dari seluruh Gereja Kristen. Adapun, gereja ini memiliki sejarah yang sangat penting karena dianggap sebagai makam Santo Petrus.

3. Konon katanya, Basilika Santo Petrus berada di atas makam Santo Petrus

Makam Santo Petrus di Basilika Santo Petrus, Roma. (commons.wikimedia.org/Dnalor 01)
Makam Santo Petrus di Basilika Santo Petrus, Roma. (commons.wikimedia.org/Dnalor 01)

Basilika Santo Petrus dikaitkan dengan seorang rasul yang dijuluki Santo Petrus. Dikutip Britannica, Santo Petrus, yang awalnya dikenal sebagai Simon, adalah 1 dari 12 rasul Yesus Kristus. Santo Petrus mengenal Yesus secara pribadi sejak awal pelayanan Yesus sebagai Sang Mesias. Di samping itu, Santo Petrus dianggap sebagai salah satu tokoh paling terkenal dalam keagamaan.

Namun, dalam legenda Alkitab, Santo Petrus menghabiskan tahun-tahun terakhirnya di Roma. Ia dianggap berseberangan dengan para penguasa dan menjadi martir. Akibatnya, penguasa Romawi menyalibkan Santo Petrus. Namun, karena merasa tidak pantas disalibkan seperti Yesus, Santo Petrus meminta salibnya untuk dibalikkan dengan kepala di bawah.

Vatikan sendiri mengklaim bahwa tugu peringatan di bawah altar utama basilika dibangun sejak lama untuk menandai makam Santo Petrus, yang kini dihormati sebagai paus pertama. Namun, sejarah makamnya jauh lebih rumit. Pasalnya, pada 1930-an, ditemukan beberapa fragmen tulang yang konon milik Santo Petrus di bawah basilika. Namun, tidak ada bukti ilmiah yang membenarkan hal tersebut.

4. Desain Basilika Santo Petrus

desain Basilika Santo Petrus (commons.wikimedia.org/Brockhaus and Efron Encyclopedic Dictionary)
desain Basilika Santo Petrus (commons.wikimedia.org/Brockhaus and Efron Encyclopedic Dictionary)

Basilika Santo Petrus dirancang dalam bentuk salib. Rupanya, rencana arsitektur pertama untuk ruang tersebut sebenarnya akan dibangun dalam bentuk salib Yunani. Desain selanjutnya lebih berfokus pada bentuk salib Latin.

Sementara itu, kubahnya dianggap sebagai sebuah prestasi yang luar biasa dan akhirnya menginspirasi gereja-gereja lain selama berabad-abad setelahnya. Ia dimodelkan berdasarkan kubah terkenal Pantheon kuno, bekas kuil Romawi. Kubah itu juga awalnya akan dibuat lebih kecil. Kubah itu sendiri selesai dibangun pada 1590.

5. Konon, pembangunan Basilika Santo Petrus dibangun dengan uang kotor

Ilustrasi ini menggambarkan penjualan indulgensi (pengampunan dosa dengan syarat) yang menjadi salah satu praktik korup Gereja Katolik pada akhir Abad Pertengahan. Adapun, seseorang akan membayar sejumlah uang untuk meminta diampuni dosanya. (commons.wikimedia.org/François Marius Granet)
Ilustrasi ini menggambarkan penjualan indulgensi (pengampunan dosa dengan syarat) yang menjadi salah satu praktik korup Gereja Katolik pada akhir Abad Pertengahan. Adapun, seseorang akan membayar sejumlah uang untuk meminta diampuni dosanya. (commons.wikimedia.org/François Marius Granet)

Saat melihat sekilas potret Basilika Santo Petrus yang megah dan mewah ini, mungkin kamu berpikir kalau biaya pembangunannya mahal. Ini memang tidak mengejutkan, sih. Namun, sumber sebagian uang untuk membangun basilika tersebut bakal bikin kamu agak kecewa.

Menurut tesis master dari Rollins College, sebagian dari pendanaan awal untuk pembangunan Basilika Santo Petrus berasal dari indulgensi, salah satu praktik Gereja Katolik yang paling kontroversial selama awal-awal pembangunannya. Nah, indulgensi sendiri merupakan pembayaran tunai yang dimaksudkan untuk menghapus dosa (bertobat). Sayangnya, banyak yang berpendapat bahwa hal ini merupakan penipuan.

Pada saat itu, ada yang berpendapat bahwa keselamatan dan penebusan dosa hanya bisa diampuni dengan perbuatan baik dan dianggap sebagai urusan Tuhan. Itu sebabnya, Martin Luther dan Protestan baru lainnya menganggap bahwa indulgensi itu tidak murni. Hingga akhirnya, mereka memisahkan diri dari gereja. Jadi, sebagian beranggap bahwa kemegahan dan kemewahan struktur Basilika Santo Petrus menggambarkan kemunduran moral yang membuat beberapa kelompok pada saat itu tidak lagi selaras dengan Gereja Katolik.

6. Michelangelo menghabiskan masa senjanya untuk merancang Basilika Santo Petrus

Michelangelo menunjukkan model Basilika Santo Petrus kepada Paus Pius IV. (commons.wikimedia.org/Domenico Passignano)
Michelangelo menunjukkan model Basilika Santo Petrus kepada Paus Pius IV. (commons.wikimedia.org/Domenico Passignano)

Michelangelo Buonarroti adalah salah satu tokoh yang paling dikenal dalam kalangan masyarakat modern karena prestasi seni visualnya, seperti lukisan rumit di langit-langit Kapel Sistina dan berbagai patung, contohnya patung David yang sangat terkenal di dunia. Semasa hidupnya pun, Michelangelo juga dipandang sebagai orang yang serbabisa, terutama dalam dunia seni. Pada usia 71 tahun, Michelangelo bahkan masih ditugaskan oleh Paus Paulus III untuk merancang Basilika Santo Petrus yang desainnya semakin rumit.

Michelangelo adalah arsitek terbaru dari sejumlah arsitek yang mengerjakan pembangunan Basilika Santo Petrus. Meski begitu, Michelangelo sempat menolak untuk mengerjakan pembangunan itu karena dia kurang percaya diri. Namun, Michelangelo akhirnya berubah pikiran mengingat orang yang memintanya adalah seorang paus.

Meski enggan, Michelangelo justru punya andil besar dalam pembangunan akhir Basilika Santo Petrus. Sebagaimana yang dijelaskan ThoughtCo, Michelangelo butuh waktu 4 tahun untuk melukis langit-langit di Kapel Sistina yang luasnya mencapai ribuan meter persegi. Adapun, Michelangelo menghabiskan waktu 18 tahun untuk membangun Basilika Santo Petrus, seperti memasang struktur utama dan rangka kubah basilika.

7. Banyak orang penting yang dimakamkan di bawah Basilika Santo Petrus

Jalan setapak ini diduga menuju makam Santo Petrus melewati pemakaman Romawi di Nekropolis. (commons.wikimedia.org/Blue 439)
Jalan setapak ini diduga menuju makam Santo Petrus melewati pemakaman Romawi di Nekropolis. (commons.wikimedia.org/Blue 439)

Kompleks pemakaman, yang dikenal sebagai Nekropolis Vatikan, berasal dari gereja tertua di lokasi tersebut pada era Kaisar Konstantinus Agung pada abad pertama. Pada 1940-an, Paus Pius XI, ingin dimakamkan sedekat mungkin dengan tulang belulang yang diduga milik Santo Petrus. Penemuan tulang belulang ini terjadi berkat penggalian atas perintah Paus Pius XI sendiri.

Santo Petrus menjadi martir sekitar tahun 64 M dan kemudian dimakamkan di tanah pemakaman pagan. Nah, Kaisar Konstantinus Agung hidup pada abad ke-4, yang jelas lebih menerima agama Kristen. Itu kenapa ia membangun gereja di tempat tersebut, dengan altar basilika, yang konon berada tepat di atas pemakaman Santo Petrus.

Penyelidikan atau penggalian pertama pada 1942 tersebut menemukan beberapa hal, salah satunya sebuah kotak kecil berisi tulang, yang ditemukan dengan kain ungu berkualitas tinggi di ceruk kecil. Namun, Life melaporkan bahwa pada 1950, Paus Pius XII mengatakan bahwa arkeolog tidak dapat memastikan kalau itu adalah tulang Santo Petrus. Pasalnya, banyak tulang yang dikuburkan di pekuburan tersebut. Namun penggantinya, Paus Paulus VI, justru mengatakan bahwa tulang-tulang itu mungkin saja memang milik Santo Petrus. 

Namun, di balik kontroversi tulang Santo Petrus, penggalian tersebut berhasil mengungkap sejarah yang penting, seperti pemakaman pagan dan Kristen di Pekuburan Vatikan, yang beberapa di antaranya berasal lebih dari 1 milenium. Beberapa penemuannya bahkan dipamerkan sebagai karya seni yang mengesankan. Sebagai contoh, ada mosaik ubin dengan ukiran yang rumit.

8. Makam kepausan di bawah Basilika Santo Petrus memiliki sejarah yang menarik

Makam Paus Pius XI di ruang bawah tanah Basilika Santo Petrus. (commons.wikimedia.org/Kostisl)
Makam Paus Pius XI di ruang bawah tanah Basilika Santo Petrus. (commons.wikimedia.org/Kostisl)

Sekitar satu tingkat di atas makam yang lebih kuno terdapat tempat peristirahatan terakhir bagi beberapa paus. Meski tidak semua paus dimakamkan di bawah Gereja Basilika Santo Petrus, cukup banyak yang meminta untuk beristirahat di dekat tempat yang mereka yakini sebagai peristirahatan terakhir Santo Petrus. Rupanya, peristirahatan para paus ini dihubungkan oleh serangkaian kapel, area pameran arkeologi, bahkan beberapa pemakaman orang-orang selain paus, seperti kardinal dan kepala negara, contohnya Christina dari Swedia.

Beberapa makam kepausan dihancurkan atau dipindahkan dari Santo Petrus Lama ke basilika saat ini. Adapun, banyak di antaranya yang masih aman dan kokoh karena ditempatkan di sarkofagus batu. Rupanya, makam yang mungkin tidak sengaja dihancurkan tersebut merupakan pekerjaan dari arsitek Donato Bramante, yang mengawasi konstruksi dari Santo Petrus Lama ke basilika saat ini. Di sisi lain, beberapa sarkofagus kini dipajang di gua-gua meski beberapa lainnya hanya bisa dikenang lewat catatan dan sketsa yang dibuat oleh sejarawan gereja bernama Giacomo Grimaldi pada saat itu.

9. Fakta dan kisah di Alun-alun Basilika Santo Petrus

Basilika Santo Petrus (commons.wikimedia.org/MatthiasKabel)
Basilika Santo Petrus (commons.wikimedia.org/MatthiasKabel)

Alun-alun di luar Basilika Santo Petrus memiliki banyak pilar monumental, ratusan patung orang suci, dan air mancur yang dibangun dengan rumit. Tak hanya itu, ada patung yang dibuat oleh pematung Barok bernama Gian Lorenzo Bernini pada 1650-an. Patung-patung tersebut dimaksudkan untuk mencerminkan basilika itu sendiri dan memberikan pesan bahwa gereja menyambut umat beriman dengan tangan terbuka serta akan melindungi pengunjung. Bernini sebenarnya merancang dua subalun-alun, Piazza Obliqua (ruang berbentuk oval), dan Piazza Retta (ruang berbentuk persegi).

Bahkan, ada obelisk (monumen tinggi) Mesir Kuno di sana. Ini terdengar agak unik memang mengingat Basilika Santo Petrus adalah bangunan Kristen. Obelisk itu tidak memiliki prasasti apa pun sehingga sejarahnya juga cukup misterius. Menurut legenda, obelisk itu berdiri sejak lama karena obelisk itu diduga menjadi saksi kemartiran Santo Petrus. Tak cuma itu, ada legenda yang bilang kalau abu jenazah Julius Caesar ditempatkan di dalam bola logam di bagian atasnya. Kendati begitu, kisah itu belum terbukti secara pasti.

10. Basilika Santo Petrus dipenuhi dengan karya seni

Kursi Santo Petrus di Basilika Santo Petrus (commons.wikimedia.org/Sergey Smirnov)
Kursi Santo Petrus di Basilika Santo Petrus (commons.wikimedia.org/Sergey Smirnov)

Bagi umat Katolik, salah satu hal yang membuat Basilika Santo Petrus terkenal ialah koleksi karya seninya. Nah, yang paling terkenal adalah Pietà karya Michelangelo atau The Pity. Namun, patung itu awalnya tidak dimaksudkan untuk ditempatkan di basilika.

Michelangelo awalnya memahat patung tersebut untuk makam Kardinal Jean de Bilhères. Namun, patung itu dipindahkan ke basilika pada abad ke-18. Patung tersebut menggambarkan tubuh Yesus pasca-Penyaliban yang dipegang oleh ibunya, Maria. Hebatnya, patung ini dipuji karena realisme, kemanusiaan, dan komposisinya yang cermat.

Tentu saja, Michelangelo hanyalah salah satu dari banyak seniman yang karyanya dikemas di dalam Basilika Santo Petrus. Sementara itu, karya seni Gian Lorenzo Bernini tidak terbatas pada bagian luar basilika atau alun-alunnya saja. Bahkan, Bernini menjalin hubungan baik dengan gereja tersebut selama beberapa dekade, seperti ditugasnya dalam berbagai macam proyek. Salah satu karyanya yang paling menarik perhatian ialah Cathedra Petri atau Kursi Santo Petrus. Di tangan Bernini, relik kayu tersebut dibungkus dengan perunggu berlapis emas dan figur-figur malaikat.

11. Satu karya seni di Basilika Santo Petrus mengalami kerusakan

Patung Pietà karya Michaelangelo di Basilika Santo Petrus, Kota Vatikan. (commons.wikimedia.org/Stanislav Traykov)
Patung Pietà karya Michaelangelo di Basilika Santo Petrus, Kota Vatikan. (commons.wikimedia.org/Stanislav Traykov)

Mungkin karena merupakan salah satu karya seni paling terkenal di basilika, patung Pietà karya Michelangelo menjadi pusat perhatian dunia selama bertahun-tahun lamanya. Sayangnya, Pietà karya Michelangelo mengalami rusak parah sebanyak dua kali, yang dimulai dengan insiden abad ke-18. Hal ini bermula ketika jari-jari di tangan kiri Perawan Maria patah secara tidak sengaja. Jari-jari itu kemudian dipugar oleh Giuseppe Lirioni pada 1736. Namun, beberapa orang bertanya-tanya apakah Lirioni mengubah posisi jari-jari Maria atau tidak.

Lalu, insiden paling mengejutkan yang menimpa patung Pietà terjadi tepat di depan banyak pengunjung di dalam Basilika Santo Petrus pada 1972. Ketika itu, seorang laki-laki asal Hongaria bernama Lazlo Toth memanjat penghalang dan meninju Pietà sebanyak 12 kali sambil berteriak kalau dia adalah Yesus Kristus. Menurut laporan dari The New York Times, wajah, kerudung, dan lengan kiri dari bagian patung Perawan Maria rusak parah.

Para pemugar pun dengan susah payah merekonstruksi patung itu. Mereka menggunakan kombinasi debu marmer dan lem khusus untuk menyambung serta mengusahakan agar sambungannya tidak terlihat. Sepuluh bulan setelah serangan Lazlo Toth, patung itu kembali dipajang. Namun, kali ini, ia dipajang di balik kaca antipeluru.

12. Basilika Santo Petrus memiliki "Pintu Suci" khusus

"Pintu Suci" di Basilika Santo Petrus. (commons.wikimedia.org/Deb Nystrom)
"Pintu Suci" di Basilika Santo Petrus. (commons.wikimedia.org/Deb Nystrom)

Seperti banyak gereja dan katedral Katolik lainnya, Basilika Santo Petrus memiliki "Pintu Suci" khusus. Namun, pintu ini ditutup dengan batu bata dan akan dibuka atas perintah paus dalam tahun-tahun khusus yang biasanya dikenal sebagai Tahun Yubileum atau Tahun Suci. Paus secara seremonial membuka pintu tersebut dengan memukulnya menggunakan palu. Palunya terbuat dari bahan-bahan berharga seperti emas atau perak. Namun, pada Abad Pertengahan dan Renaisans, alat yang digunakan lebih sederhana, mungkin palu yang dipinjam dari tukang batu yang akan membongkar batu bata di sekitar pintu.

Jika ingin ditutup kembali, secara simbolis paus akan menutup pintu dengan batu bata yang dilapisi mortar lagi. Meski begitu, nantinya, pekerjaan tersebut akan diserahkan kepada tukang batu dan paus akan membacakan Kitab Mazmur. Selama upacara tersebut, paus juga memperlihatkan berbagai relik, berdoa, dan memberikan berkat terakhir.

Pengunjung yang melewati pintu selama Tahun Yubileum (dirayakan setiap 25 tahun sekali) biasanya percaya kalau mereka akan mendapat berkat atau pembaruan secara simbolis. Nah, rupanya, pada 2015, Paus Fransiskus membuka Pintu Suci di Basilika Santo Petrus, lho. Ia mendedikasikannya sebagai simbol harapan dan meminta umat Katolik yang melewatinya untuk berperan sebagai Orang Samaria yang Baik Hati dari kisah Alkitab.

Basilika Santo Petrus menyimpan misteri yang masih belum terpecahkan terkait tulang belulang yang ditemukan di tempat tersebut dan diduga milik Santo Petrus. Meski memang tak terbukti, bukan berarti basilika ini tidak memiliki nilai sejarah yang penting. Yap, ini mengingat banyaknya paus yang dimakamkan di sana.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us