Sejarah Gempa Dahsyat di Kamchatka Rusia yang Jarang Disorot

- Gempa Kamchatka 1737, salah satu yang terdahsyat di duniaTsunami mencapai Jepang dan Hawaii, menunjukkan skala kehancuran yang luar biasa. Wilayah ini berada di zona megathrust aktif, menjadikannya tempat paling rawan gempa bumi.
- Gempa megathrust 1952 menghasilkan tsunami setinggi 12 meterGempa ini menghancurkan kawasan pesisir seperti Paramushir dan Severo-Kurilsk. Wilayah Kuril-Kamchatka merupakan salah satu zona subduksi paling aktif di dunia.
- Gempa beruntun di era modern dan di tahun 2025Gempa berkekuatan (M 8,8) terjadi di lepas pantai Kamchatka, Rusia
Semenanjung Kamchatka di Rusia Timur dikenal sebagai salah satu wilayah paling aktif secara geologi di dunia. Dikelilingi oleh zona subduksi lempeng Pasifik, kawasan ini juga menyimpan potensi besar terhadap gempa bumi dan letusan gunung berapi. Sayangnya, dampaknya bisa meluas hingga lintas benua, namun sejarah gempa bumi di Kamchatka jarang disorot.
Padahal, beberapa gempa bumi yang terjadi di kawasan ini tergolong paling dahsyat dalam sejarah umat manusia. Dari tsunami yang menjalar hingga ke Samudra Pasifik menimbulkan berbagai kerusakan besar di wilayah pesisir. Kamchatka menyimpan catatan bencana alam yang penting untuk diketahui. Apa saja deratan gempa besar yang pernah mengguncang pesisir Kamchatka?
1. Gempa Kamchatka 1737, salah satu yang terdahsyat di dunia

Gempa Kamchatka 1737 bukan sekadar bencana lokal, melainkan peristiwa geologi besar yang berdampak lintas samudra. Tsunami yang dihasilkan tercatat menjangkau wilayah Jepang hingga Hawaii, menunjukkan skala kehancuran yang luar biasa meski minim dokumentasi tertulis pada masa itu. Wilayah ini memang berada di zona megathrust aktif, menjadikannya salah satu tempat paling rawan gempa bumi di dunia.
Peristiwa ini juga menjadi bukti nyata bahwa gempa bumi besar bisa terjadi bahkan di tempat terpencil sekalipun. Pengetahuan tentang sejarah gempa seperti ini penting untuk memperkaya pengetahuan publik akan potensi bencana di masa depan. Apalagi, wilayah Kamchatka masih terus menunjukkan aktivitas seismik hingga saat ini.
Pada akhirnya, kisah gempa Kamchatka mengingatkan kita bahwa alam punya kekuatan besar yang tidak bisa dikendalikan. Ketika Bumi bergerak, tak ada teknologi modern yang benar-benar bisa menghentikannya.
2. Gempa megathrust 1952 menghasilkan tsunami setinggi 12 meter

Gempa Kamchatka 1952 menjadi salah satu gempa megathrust paling dahsyat yang tercatat di dunia. Dengan magnitudo 9,0 dan tsunami setinggi 12 meter, menurut laporan dari USGS. Gempa ini menghancurkan kawasan pesisir seperti Paramushir dan Severo-Kurilsk, serta membuat reputasi wilayah Kuril-Kamchatka sebagai salah satu zona subduksi paling aktif di dunia. Peristiwa ini membuka mata dunia internasional akan potensi gempa besar di wilayah Pasifik Utara yang jarang disorot.
Namun, Kamchatka dan sekitarnya tidak hanya rawan gempa megathrust, tapi juga intra lempeng dan gempa dalam. Gempa-gempa intra lempeng ini juga menyebabkan kerusakan serius di wilayah ini. Pada 4 September 1994, sebuah gempa intra lempeng pernah terjadi dengan kekuatan (M 8,3). Gempa ini menyebabkan tanah longsor dan tsunami setinggi 10 meter.
3. Gempa beruntun di era modern dan di tahun 2025

Sejak tahun 2000-an, semenanjung Kamchatka terus mengalami rentetan gempa berkekuatan sedang hingga besar. Hal ini juga menunjukkan bahwa wilayah ini aktif secara seismik. Baru-baru ini telah terjadi gempa besar 30/07/2025, gempa berkekuatan (M 8,8) terjadi di lepas pantai Kamchatka, Rusia Timur.
Gempa dangkal ini mengakibatkan kerusakan infrastruktur dan korban luka-luka, menurut laporan Reuters. Guncangan kuat terjadi selama beberapa menit. Peringatan tsunami juga diberitahukan kepada masyarakat daerah sekitar pesisir pantai dan sebagian besar wilayah Samudra Pasifik. Fakta bahwa gempa in disebut sebagai yang terkuat sejak tahun 1952.
Perintah evakuasi dan tanggap darurat bencana di Jepang dan Hawaii, memperlihatkan bahwa dampak dari gempa Kamchatka tidak hanya bersifat lokal, dapat menyebar regional dan lintas samudra. Bencana ini menjadi pelajaran bagi kita bahwa aktivitas tektonik tidak hanya membentuk benua, tetapi juga membawa konsekuensi serius bagi kehidupan manusia. Pemantau seismik, edukasi kebencanaan, dan sistem peringatan dini menjadi sangat penting dalam mengurangi risiko kehilangan jiwa di masa depan.