6 Spesies Angsa Unik dari Genus Cygnus, Gak Semuanya Berwarna Putih!

- Genus Cygnus memiliki 6 spesies angsa unik dengan ciri fisik, ukuran, penyebaran, dan kebiasaan yang berbeda.
- Angsa hitam memiliki tubuh hitam legam, paruh merah, sayap putih, agresif, hidup di perairan tawar Australia dan Selandia Baru.
- Angsa kelu berwarna putih cerah dengan paruh kuning atau jingga, agresif, tersebar di Eropa, Asia, Amerika Utara. Migrasi dan andal terbang.
Angsa merupakan penyebutan bagi burung semi akuatik berukuran besar yang punya leher panjang, biasanya memiliki bulu putih, dan berparuh pipih yang berasal dari famili Anatidae. Di famili Anatidae sendiri terdapat genus Cygnus yang berisikan berbagai spesies angsa unik. Lebih lanjut, genus Cygnus terdiri atas enam spesies yang memiliki ciri fisik, ukuran, penyebaran, dan kebiasaan yang berbeda.
Sebagai contoh, ada angsa hitam yang tubuhnya diselimuti warna hitam pekat. Kemudian, ada juga angsa terompet yang ukurannya besar. Tak hanya itu, ada juga angsa leher hitam yang memiliki dua warna yang sangat kontras. Angsa sendiri cukup terkenal, tapi apakah kamu sudah mengenal keenam spesies angsa yang berasal dari genus Cygnus? Jika belum, mari kita bahas keenam spesies tersebut secara rinci dan mendalam di artikel ini!
1. Angsa hitam

Saat sedang bersantai, Cygnus atratus atau angsa hitam memang terlihat sangar dengan tubuh hitam legam dan paruh berwarna merah. Tapi, saat membuka sayap maka akan terlihat kalau sayap burung ini memiliki warna putih bersih. Lebih lanjut, angsa ini merupakan hewan yang agresif. Ukurannya juga cukup besar dengan panjang maksimal sekitar 1,4 meter dan bentang sayap yang mencapai 2 meter.
Dilansir Australian Museum, angsa hitam sangat suka hidup di perarian air tawar dan area payau. Di habitatnya, burung ini sering berenang, menyelam, atau sekadar berkelana di pinggir perairan. Angsa hitam sendiri bisa dijumpai di Australia dan Selandia Baru. Di sana, populasi hewan ini cukup melimpah dan ia bisa ditemukan dengan mudah. Terakhir, angsa hitam merupakan herbivor yang suka memakan alga dan tumbuhan air.
2. Angsa kelu

Berbeda dari angsa hitam, Cygnus olor atau angsa kelu justru punya tubuh yang berwarna putih cerah. Paruhnya sendiri berwarna kuning atau jingga dengan sedikit bercak hitam di pangkal paruh dan area mata. Dilansir RSPB, panjang angsa kelu berkisar antara 1,4 sampai 1,6 meter. Bentang sayapnya sendiri cukup besar, yaitu mencapai 2,3 meter. Angsa ini juga cukup agresif dan tidak segan untuk menyerang manusia jika merasa terancam.
Angsa kelu memiliki penyebaran yang luas karena bisa ditemukan di Eropa, Asia, sampai Amerika Utara. Ia juga merupakan hewan migrasi yang artinya sering berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Di alam liar, angsa kelu lebih sering terlihat berenang di perairan yang dangkal. Tapi jangan salah, ia juga merupakan penerbang yang andal, lho. Tercatat, kecepatan terbang angsa ini bisa mencapai 88 km/jam.
3. Angsa terompet

Cygnus buccinator atau terompet merupakan angsa terbesar di Amerika Utara. Bayangkan saja, panjangnya sekitar 1,6 meter, bentang sayapnya mencapai 2,4 meter, dan bobot maksimalnya ada di angka 15 kilogram. Saking besarnya, laman All About Birds menjelaskan kalau hewan ini perlu melakukan ancang-ancang sejauh 90 meter sebelum bisa terbang ke udara.
Dahulu, populasi angsa terompet sempat terancam dan ia hampir punah. Tapi, berkat upaya konservasi yang baik, angsa yang bisa ditemukan di Amerika Serikat dan Kanada ini berhasil selamat. Saat ini, angsa terompet bisa dijumpai di pinggir sungai dan danau. Biasanya, ia hidup dalam kelompok kecil yang terdiri atas individu dewasa dan beberapa individu muda. Seperti angsa lain, angsa terompet juga sangat agresif dan teritorial, khususnya pada musim kawin.
4. Angsa leher hitam

Jika dibandingkan spesies lain di genus Cygnus, mungkin Cygnus melancoryphus atau angsa leher hitam jadi yang paling unik. Pertama, ia punya dua warna yang sangat kontras, yaitu warna putih bersih di badan dan warna hitam legam di leher. Kemudian, angsa ini juga punya tonjolan besar berwarna merah di kepalanya. Nah, perpaduan tiga hal tersebut membuat angsa sepanjang 1,2 meter ini mudah dikenali.
Dilansir Animalia, angsa ekor hitam bisa dijumpai di Argentina, Chile, Uruguay, dan Brazil. Di habitat aslinya, ia menyandang gelar sebagai angsa terbesar dengan bobot maksimal yang mencapai 6 kilogram dan bentang sayap yang mencapai 1,7 meter. Angsa leher hitam sendiri merupakan omnivor yang bisa memakan apapun, mulai dari tanaman air, alga, seranga, ikan, sampai telur hewan. Tak cuma di perairan air tawar, bahkan ia juga bisa ditemukan di laut lepas.
5. Angsa tundra

Dikutip Avibase, angsa dengan paruh hitam dan kuning ini termasuk spesies angsa yang berukuran kecil. Pasalnya, panjang maksimalnya hanya 1,5 meter, bentang sayapnya hanya sekitar 1,6 - 2 meter, dan bobot maksimalnya ada di angka 9,6 kilogram. Lebih lanjut, angsa tundra menghuni beberapa daerah, seperti Rusia, Amerika Utara, dan Asia Timur. Uniknya, ia dibagi menjadi dua subspesies, yaitu Cygnus columbianus columbianus dan Cygnus columbianus bewickii.
Di alam liar, angsa tundra merupakan mangsa bagi beberapa predator, seperti rubah merah, elang emas, beruang cokelat, dan serigala abu-abu. Dalam hal ini, ukurannya yang tidak terlalu besar membuat angsa tundra menjadi mangsa yang sempurna bagi hewan-hewan tersebut. Saat merasa terancam, biasanya angsa tundra akan kabur atau berenang dengan cepat. Jika tak sempat, ia juga bisa mempertahankan diri dengan bersuara keras atau menyerang predator.
6. Angsa penggericau

Laman iNaturalist menjelaskan kalau Cygnus cygnus atau angsa penggericau merupakan salah satu burung terbang terbesar di dunia dengan bobot yang mencapai 15 kilogram. Angsa penggericau bisa dijumpai di Eropa, Amerika Utara, dan sebagian wilayah Asia. Seperti angsa lain, tentunya ia kerap terlihat berkelana dan berenang di area lembap, seperti sungai, danau, dan area pertanian.
Angsa penggericau juga merupakan hewan yang setia, bahkan ia hanya akan kawin dengan satu pasangan selama hidup. Uniknya, angsa ini termasuk salah satu burung yang dikagumi di Eropa. Tak tanggung-tanggung, bahkan ia menyandang gelar sebagai hewan nasional Finlandia sejak tahun 1981. Ia juga merupakan hewan sosial dan sering berinteraksi dengan spesies angsa lain.
Setelah diulik, ternyata genus Cygnus berisikan enam spesies angsa yang sangat unik. Keunikan yang mereka miliki tercermin dari beberapa aspek, mulai dari ciri fisik, ukuran, penyebaran, sampai kebiasaan. Sampai saat ini, angsa-angsa dari genus Cygnus masih berkeliaran bebas dan tidak terancam punah. Tapi, kita tetap harus menjaga ekisistensi mereka agar mereka tidak musnah di masa mendatang.