Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Suara yang Dibenci Kucing, Bisa Bikin Anabul Takut dan Stres!

ilustrasi kucing yang bersembunyi dari sumber seuara yang dibencinya (pexels.com/rihaij)

Kucing termasuk hewan dengan indera pendengaran yang sangat sensitif. Mereka sering kali merespons dengan cara yang unik terhadap berbagai suara di sekitarnya. Telinganya yang super sensitif dapat bergerak seperti satelit untuk mendeteksi suara yang paling samar sekali pun seperti predator atau mangsa yang bergerak diam-diam. Dari laman animalwised, kucing dapat mendengar suara sekitar 45–60 ribu hertz. Dibandingkan dengan manusia yang hanya mendengar suara sekitar 20–20 hertz, telinga kucing sangat peka, kan? 

Beberapa kucing akan melompat lalu nge-freeze saat mendengar suara yang dibencinya. Ada juga anabul yang berlari menjauh dari sumber suara saat mendengarnya. Nah, agar kita bisa mengetahui apa yang membuat kucing panik atau ketakutan, yuk, pahami apa saja suara yang dibenci kucing!

1. Suara yang mendesis

ilustrasi kucing yang saling mendesis (pexels.com/isakarakus)

Mendesis merupakan salah satu reaksi alami kucing yang mencerminkan rasa tidak nyaman atau rasa takut. Walau kucing juga sering mendesis sebagai tanda pertahanan diri atau peringatan, suara mendesis yang tajam dan keras dari luar bisa membuat mereka terancam. Situasi ini bisa terjadi saat anabul berada di dekat kucing lain yang belum dikenalnya atau lingkungan yang belum familiar.

2. Suara dengan frekuensi tinggi

ilustrasi telepon rumah (pexels.com/chepté cormani)

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, telinga kucing sangat peka. Alhasil mereka dapat mendengar suara berfrekuensi tinggi dengan sangat baik. Dering telepon atau suara elektronik yang tajam merupakan salah dua dari suara frekuensi tinggi yang sebenarnya gak disukai oleh kucing.

Selain dapat menyakitkan telinga, suara berfrekuensi tinggi juga membuat mereka terganggu, lho. Reaksi kucing akan hal ini biasanya menghindar, melarikan diri, atau mengeong dengan kencang.

3. Suara benturan yang keras

ilustrasi pintu yang rawan menimbulkan suara kencang (pexels.com/PhotoMIX Company)

Kucing juga sensitif terhadap suara keras dan tiba-tiba, termasuk suara benturan. Suara keras dari objek yang jatuh atau suara benturan keras seperti pintu yang terbentur dengan keras bisa membuat kucing jadi takut dan stress. Kalau sudah begini, kita usahakan gak membanting pintu, ya. Sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang tenang untuk membuat mereka nyaman.

4. Suara gemuruh petir

ilustrasi petir yang membuat kucing merasa takut (pexels.com/Andre Furtado)

Petir kerap menyertai hujan deras atau badai menjadi salah satu suara yang dibenci kucing. Suara gemuruh petir yang keras disertai dengan guntur membuat mereka panik. Reaksi kucing terhadap suara ini mungkin bersembunyi atau mencari tempat yang aman untuk berlindung. Bagi mereka, suara petir menggelegar merupakan ancaman serius, lho.

5. Suara orang bertengkar

ilustrasi teman bertengkar (pexels.com/Liza Summer)

Kucing cenderung merasa stres dan gak aman saat mendengar suara pertengkaran atau ketegangan di sekitarnya. Suara-suara keras ditambah dengan emosi negatif bisa menciptakan lingkungan yang gak kondusif bagi kesejahteraan mereka, lho. Jadi, penting bagi pemilik kucing untuk menciptakan atmosfer yang tenang di sekitar anabul kesayangan.

6. Suara kembang api

ilustrasi kembang api (pexels.com/rovenimages.com)

Suara kembang api dengan ledakan yang keras dapat memicu stres bagi kucing. Banyak kucing yang merasa terancam bahkan takut karena efek suara serta cahaya yang tiba-tiba dari kembang api. Di malam hari, terlebih saat perayaan tahun baru atau perayaan khusus lainnya, penting untuk memberikan perlindungan ekstra dan kenyamanan pada kucing agar mereka tidak stres karena suara-suara tersebut, ya.  

Untuk menjaga anabul tetap tenang dan tidak ketakutan, pemilik harus menyadari apa saja suara yang dibenci kucing. Dengan memahami perilaku dan cara mereka merespons suara, kita jadi bisa membantu lingkungan di sekitarnya lebih nyaman. Kalau sudah begini, anabul selalu lengket pada kita, nih. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us