Ternyata Kesuksesan Juga Bisa Dilihat dari Logika Sains Lho

Setiap hari secara sederhana, manusia selalu menggunakan sains dalam kehidupannya. Coba deh diingat-ingat lagi, para ilmuwan yang sukses dengan beragam teorinya berasal dari percobaan yang bermula memahami cara kerja sesuatu berdasar hal yang mudah.
Begini logika sains yang bisa kita pakai biar jadi orang sukses, dirangkum dari buku Hidup Sukses Cara Sains Berdasarkan Etika, Estetika dan Keajaiban Ilmu karya Alamsyah Said (2010).
1. Energi

Bicara energi, pasti semua orang udah gak asing lagi dengan istilah yang satu ini. Energi dapat dikatakan sebagai kekuatan yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu hal.
Energi sebenarnya bikin kita jadi pribadi yang rajin. Kerap kali kita temui, seseorang yang sukses karena kerajinannya. Secara kimiawi, energi akan menghasilkan tenaga. Kita makan sehari-hari, enggak lain untuk mengisi energi dalam tubuh sehingga seluruh anggota badan kita bisa bereaksi terhadap pekerjaan tertentu.
Cobain deh, kalau kita enggak makan pasti rasanya bakal lemas abis dan secara enggak langsung bikin jadi mageran buat ngapa-ngapain.
2. Hukum III Newton: gaya aksi-reaksi

Kenapa sih, pemerintah sibuk ngurusin buta huruf Indonesia dengan segala programnya? Kenapa juga bagi umat islam, iqra yang artinya ‘bacalah’ bisa jadi sebuah petunjuk dalam hidup? Ternyata, otak manusia didesain sedemikian kompleksnya untuk memiliki fungsi terbesar yaitu membaca.
Hukum Newton yang mengungkap bahwa di mana ada sebab, maka di sana akan timbul akibat. Sama artinya dengan semakin sering kita membaca, pengetahuan yang diserap semakin banyak. Membaca itu tak cuma buku lho, tapi termasuk membaca petunjuk dan lain sebagainya juga sudah termasuk membaca.
Ternyata menurut ilmuwan, rahasia orang cerdas salah satunya dengan rajin membaca. Waktu yang mereka gunakan untuk membaca, membangkitkan respon sel-sel dalam otak yang membentuk serabut saraf kecerdasan, sehingga membantu mereka lebih cerdas.
3. Unsur

Buat kamu yang terjun dalam ilmu kimia, pasti sering banget dengar yang namanya NaCl. Secara konfigurasi, NaCl merupakan dua unsur yang bersatu terbentuk dari Natrium (Na) dan Clorida (Cl). Secara sains, unsur litium, natrium, kalium, berilium, magnesium, dan kalsium akan menyumbangkan elektronnya ke unsur yang membutuhkan seperti unsur fluor, klor, atau brom.
Analogi dalam unsur ini, menunjukkan bahwa dengan melepas elektron, tidak mengurangi elektron lain, tetapi menambahkan unsur yang memberi manfaat tersendiri dalam kehidupan. Dari unsur ini, sains mengajarkan manusia untuk berbagi kepada sesama. Karena teryata, berbagi enggak pernah mengurangi, tapi justru melengkapi.
Pandangan sukses enggak melulu tentang harta kan? Punya kebermanfaatan bagi orang lain, malah jauh lebih bermakna dari sekadar sukses secara duniawi.
4. Rangkaian listrik

Kids zaman old rasanya pasti masih ingat tentang praktik mata pelajaran IPA dalam UN yang mengharuskan bikin rangkaian listrik sederhana dengan bola bohlam.
Praktiknya begini, kalau rangkaiannya benar dan aliran listriknya enggak mengalami hambatan, maka seluruh lampu bohlam yang dialiri listrik menggunakan tenaga batu baterai bakalan nyala semua. Tapi kalau ada yang salah, kayak kutub positif dan negatifnya kurang tepat, maka tidak akan menyala atau redup bohlamnya karena dalam lampu, kalau dua kutubnya berbeda baru bisa menghasilkan arus listrik.
Serupa kesuksesan dalam mencari jodoh, rahasianya jodoh itu selalu dari banyak hal yang berbeda – karena untuk bersama enggak harus sama kan?
5. Deret hitung

Anak matematika banget, yang udah pasti ngerti bedanya deret hitung dan deret ukur. Deret hitung susunannya 1, 2, 3, … dan seterusnya, sedangkan deret angka ialah 0, 2, 4, 5 … dan seterusnya.
Hubungannya sama hidup sukses apa sih? Selayaknya garis bilangan dalam deret hitung, angka positif selalu bertambah nilainya, sedangkan pada posisi negatif nilai angkanya akan berkurang. Kalau ingin sukses, manusia harus lebih baik dari hari kemarin dengan melakukan kegiatan yang bernilai positif.
Kalau masih senang dengan perbuatan negatif, dirinya sendiri telah menentukan kemunduran yang berakibat pada langkah menuju kesuksesannya akan lebih lama. Mau pilih yang mana nih? Semua pilihan tergantung dari niat, tujuan dan keinginanmu.