Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengapa Tikus Dijadikan Objek Percobaan Penelitian? Ini 7 Alasannya!

unsplash.com/vaun0815

Tikus sering dijadikan sebagai objek percobaan dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan. Tentunya, penggunaan tikus sebagai objek percobaan dilakukan untuk menciptakan inovasi dalam hal ilmiah.

Akan tetapi, mengapa harus tikus? Untuk lebih jelasnya, simak informasi berikut ini!

1. Struktur genetik yang mudah dipahami

ilustrasi genetik (pixabay.com/TheDigitalArtist)

Perubahan pada struktur anatomi, fisiologi, dan genetika pada tikus saat percobaan lebih mudah dipahami oleh para peneliti karena mereka memiliki sifat inbred satu sama lain. Sifat ini merupakan kesamaan genetik yang identik antara satu tikus dengan yang lain. Kemiripan inilah yang menyebabkan tikus cenderung menunjukkan gejala yang sama meskipun menggunakan jenis tikus yang berbeda. 

2. Karakteristik tubuh tikus mirip dengan manusia

Unsplash/May

Tikus adalah hewan mamalia yang memiliki kemiripan dengan manusia, baik secara genetik maupun karakteristik biologisnya. Selain itu, Foundation for Biomedical Research (FBR) mengungkapkan bahwa 95 persen hewan yang dijadikan objek percobaan adalah tikus.

3. Gampang beradaptasi

unsplash.com/Glen Hooper

Tikus merupakan hewan yang sangat mudah melakukan adaptasi dengan lingkungan baru. Hal ini lah yang menjadi pertimbangan peneliti menggunakannya. Selain itu, bentuk tikus yang kecil juga membuat peneliti mudah dalam menanganinya.

4. Memiliki tingkat reproduksi tinggi

unsplash.com/Ranjith Jaya

Tikus memiliki proses reproduksi yang tidak terlalu lama. Selain itu, jangka waktu hidup mereka hanya berkisar dua hingga tiga tahun saja. Hal ini lah yang membuat tikus sering dijadikan objek percobaan penelitian oleh ilmuwan.

5. Salah satu yang paling tidak terancam punah

Pexels/Tanner Johnson

Tingkat reproduksi yang sangat tinggi membuat hewan yang satu ini tidak pernah dinyatakan terancam punah. Hal ini karena tikus betina bisa menghasilkan 5-10 bayi tikus sekali melahirkan. Tidak hanya itu saja, tikus juga dapat langsung hamil kembali setelah 7 hari melahirkan.

6. Harga tikus sangat murah

ilustrasi rat race (unsplash.com/Henry Lai)

Hewan pengerat yang satu ini ternyata memiliki harga jual yang tergolong murah. Untuk itu, tikus dijadikan objek percobaan untuk menghemat biaya penelitian yang dibutuhkan. Selain itu, tikus juga bisa dibeli dalam jumlah yang banyak.

7. Jinak

Pexels/Pixabay

Tikus yang kerap dijadikan objek percobaan biasanya merupakan tikus berwarna putih yang jinak. Nah, karena hal ini lah tikus dianggap mudah ditangani sehingga peneliti memilih tikus sebagai objek percobaannya.

Beberapa hal tersebut merupakan alasan mengapa tikus kerap dijadikan objek percobaan dalam sebuah penelitian. Meski terkesan tidak manusiawi, akan tetapi hasil dari penelitian tersebut nyatanya sangat membantu manusia bertahan hidup hingga saat ini.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bayu D. Wicaksono
Mayang Ulfah Narimanda
3+
Bayu D. Wicaksono
EditorBayu D. Wicaksono
Follow Us