Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

World Klaim Raih 26 Juta Pengguna, Aplikasi AI Verifikasi Identitas

Adrian Ludwig, Chief Information Security Officer, Tools for Humanity (IDN Times/Misrohatun)
Intinya sih...
  • World App telah meraih 26 juta pengguna dengan 12 juta terverifikasi, serta 339 jutaan transaksi dompet elektronik.
  • TFH meluncurkan World Network untuk verifikasi identitas tanpa menyimpan data pribadi.
  • Kepala Keamanan Informasi TFH Adrian Ludwig menjelaskan bahwa World didirikan berdasarkan prinsip anonimitas, keamanan, dan privasi.

San Francisco, IDN Times – Dibangun persis sebelum pandemik COVID-19, tahun 2019, Tools for Humanity (TFH) terus mengepakkan sayapnya. Lewat aplikasi World App, kedua pendiri, yakni Alex Blania yang menjabat sebagai kepala eksekutif dan Sam Altman sebagai ketua,  telah meraih 26 juta lebih pengguna  World App.

Sebanyak 12 juta lebih pengguna terverifikasi World App, pengguna tersebar di 160-an negara dengan World ID, 1.500 Orbs aktif, 339 jutaan transaksi dompet elektronik lewat World App dan 530 jutaan  distribusi token Worldcoin. Alex adalah pendiri Worldcoin, sebuah produk kripto, sementara Sam Altman pendiri OpenAI yang mengguncang dunia kecerdasan buatan generative lewat ChatGPT.

Tools for Humanity adalah perusahaan teknologi yang dibangun untuk manusia di era AI. Laman TFH menyebutkan, mereka mempekerjakan 400 orang developer, ilmuwan, insinyur, desainer, orang kreatif, ekonomis dan banyak fungsi profesi yang intinya, orang-orang yang optimistis akan masa depan. TFH memiliki kantor pusat di San Francisco, California, AS dan Munich, Jerman.

Pekan ini, tepatnya pada 30 April 2025, mereka menggelar acara “At Last”, sebuah acara yang disiarkan secara langsung dari San Francisco. Para undangan, termasuk IDN Times, akan mendapatkan informasi mutakhir tentang pilar-pilar World App: Worldcoin, World ID dan World App, langsung dari dua pendiri, yakni Alex Blania dan Sam Altman. Mereka dan sejumlah top eksekutif TFH akan menyampaikan rencana masa depan World Network, terobosan teknologi yang menghubungkan identitas digital manusia, inklusi keuangan dan kecerdasan buatan.

1. TFH menciptakan The Orb, semacam "mata" yang mencakup perangkat keras, perangkat lunak, dan lensa

Wafa Taftazani, General Manager Indonesia, Tools for Humanity (IDN Times/Misrohatun)

Pada dasarnya yang dilakukan THF dengan World Project adalah menciptakan kemampuan verifikasi setiap manusia secara unik, tanpa perlu memberikan data pribadi. Ini terobosan penting di era AI.  The Orb ini sifatnya sumber terbuka (open source). Setiap perangkat Orb dilengkapi dengan kunci rahasia untuk menjamin keamanan data pribadi. Orb menggunakan chip Jetson, produk terbaru NVDIA. Pengguna melakukan scan lensa mata untuk mendapatkan World ID, yang disimpan di telepon seluler pintarnya.

Saat meluncurkan sistem verifikasi digital ini di Indonesia, TFH mengklaim produknya mampu menyediakan cara yang aman dan anonim bagi individu untuk membuktikan mereka manusia, bukan bot mesin di dunia yang kian dikendalikan oleh AI.

Kepala Legal dan Privasi Data TFH, Damien Kieran menjelaskan bahwa World Netwok adalah solusi untuk isu rendahkan kepercayaan di dunia daring, inklusi keuangan dan tantangan verifikasi identitas. Mereka melakukannya dengan membuat World ID bagi pengguna, untuk verifikasi identitas tanpa memberikan data pribadi. 

2. Data penipuan daring dengan memanfaatkan teknologi AI terus meningkat

Status server open AI (status.openai.com)

“Kami menggunakan scan lensa mata.  Pengguna menyimpan semua data personal di perangkat masing-masing, dan kami tidak ikut menyimpannya,” klaim Kieran, di acara "Peluncuran World: Inovasi Teknologi untuk Membedakan Manusia dengan AI serta Melindungi Privasi" yang dilakukan di Jakarta, pada Selasa 11 Februari 2025 lalu.

Penipuan daring yang memanfaatkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) telah melonjak sebesar 1.550 persen sejak 2022. Selain itu, kasus pencurian identitas meningkat 25 persen pada 2023, yang mengakibatkan kerugian ekonomi lebih dari Rp500 miliar.

3. TFH klaim teknologi "Proof of Human" beri kesempatan pahami masa depan AI

Illustrasi Teknologi AI untuk Pembayaran Masa Depan

"Kami membangun sesuatu yang disebut sebagai "bentuk manusia". Jadi mampu memisahkan bot dari manusia, membuatnya menjadi sesuatu yang dapat berkembang ke tingkat global di seluruh dunia," ujar Adrian Ludwig, Kepala Keamanan Informasi TFH.

Menurut Adrian, World didirikan berdasarkan prinsip anonimitas, keamanan, dan privasi. Inovasi teknologi “Proof of Human” memberi kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk mempersiapkan masa depan AI secara bertanggung jawab. Hal ini juga memungkinkan partisipasi yang aman, inklusif, dan anonim dalam ekonomi digital global.

"Kita melihat banyak jenis interaksi game. Ada lebih dari 100 aplikasi yang terintegrasi dengan World dan ada banyak aplikasi di luar World yang juga mengambil penggunaan World. Sehingga implementasinya akan berbeda-beda," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Umi Kalsum
EditorUmi Kalsum
Follow Us