Apa Itu BRICS Pay? Inovasi Baru Pembayaran Lintas Negara

BRICS Pay mungkin masih terdengar asing bagi banyak orang, namun sistem ini memiliki potensi besar untuk mengubah cara kita bertransaksi secara global. Sistem ini dibuat oleh lima negara besar anggota BRICS—Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. BRICS Pay bertujuan mengurangi ketergantungan dunia pada dolar AS dalam perdagangan internasional.
Sistem ini awalnya hanya untuk negara-negara anggota BRICS, namun seiring berjalannya waktu, BRICS Pay mulai diterima di berbagai negara lain. Beberapa di antaranya adalah Iran, Mesir, Ethiopia, Arab Saudi, hingga Uni Emirat Arab, yang kini turut menggunakan BRICS Pay untuk transaksi internasional mereka.
Buat kamu yang belum tahu atau belum pernah mendengar BRICS Pay, di bawah ini sudah IDN Times rangkum tentang apa itu BRICS Pay, serta tujuan dan dampaknya. Yuk, simak!
1. Apa itu BRICS Pay?

BRICS Pay merupakan platform pembayaran digital yang dirancang untuk mempermudah transaksi antar negara anggota BRICS (Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan). Dengan menggunakan teknologi blockchain dan sistem interoperabilitas keuangan, BRICS Pay memungkinkan proses transaksi yang lebih cepat, lebih murah, dan lebih transparan dibandingkan dengan sistem tradisional.
Sistem ini hadir sebagai alternatif dari sistem pembayaran tradisional yang sering digunakan saat ini, seperti SWIFT, yang dikenal memfasilitasi transfer antar bank internasional dengan biaya lebih mahal dan waktu yang lebih lambat, atau kartu kredit internasional, yang selama ini dikuasai oleh perusahaan-perusahaan besar dari negara Barat. Dengan BRICS Pay, negara-negara anggota bisa menghindari ketergantungan pada sistem tersebut, membuat transaksi antar negara lebih efisien dan independen.
2. Tujuannya

BRICS Pay bertujuan untuk mempermudah transaksi internasional dengan menggunakan pembayaran digital. Dengan sistem ini, pelaku bisnis dan konsumen bisa melakukan transaksi dalam mata uang lokal masing-masing, tanpa perlu lagi bergantung pada mata uang internasional seperti dolar AS.
Platform ini dirancang untuk menurunkan biaya dan kesulitan yang sering terjadi dalam transaksi internasional, sambil menyediakan metode pembayaran yang aman dan dapat diandalkan untuk transaksi barang dan jasa.
BRICS Pay menggabungkan sistem pembayaran tradisional dengan teknologi baru seperti mata uang digital bank sentral (CBDC), keuangan terdesentralisasi, dan aset tokenisasi, yang dikenal juga sebagai digital asset atau uang yang lebih aman. Pendekatan ini bertujuan untuk menawarkan solusi pembayaran yang lebih efisien dan aman bagi negara-negara anggota BRICS dan juga untuk pasar global.
Namun, mata uang BRICS sendiri masih dalam tahap pengembangan, dan belum ada pengumuman resmi terkait peluncurannya. Saat ini, negara-negara BRICS masih melakukan transaksi perdagangan menggunakan mata uang nasional masing-masing.
3. Cara kerjanya

BRICS Pay bekerja dengan cara menghubungkan sistem pembayaran digital di negara-negara anggota BRICS. Hal ini memungkinkan transaksi antar negara dilakukan menggunakan mata uang lokal masing-masing.
Sebagai contoh, seorang pengusaha di China bisa membayar mitranya di Afrika Selatan menggunakan Yuan China. Mata uang tersebut akan langsung dikonversi menjadi Rand Afrika Selatan secara otomatis, tanpa perlu melewati proses konversi yang rumit.
4. Dampak geopolitik BRICS Pay

BRICS Pay hadir dengan tujuan untuk memperkuat hubungan perdagangan dan investasi antar negara anggota BRICS. Sistem ini juga memberikan kesempatan bagi negara-negara lain untuk bergabung, menciptakan ekosistem pembayaran yang lebih inklusif dan saling menguntungkan.
Namun, lebih dari sekadar meningkatkan perdagangan, BRICS Pay juga berpotensi mengubah lanskap ekonomi dan geopolitik global. Tujuan utama sistem ini adalah untuk mengurangi ketergantungan negara-negara BRICS pada sistem pembayaran global yang selama ini didominasi oleh negara-negara Barat, seperti SWIFT dan dolar AS.
Dengan memanfaatkan teknologi blockchain, BRICS Pay menawarkan solusi yang lebih efisien dan murah dibandingkan sistem pembayaran tradisional. Proses transaksi menjadi lebih cepat, aman, dan transparan, yang memungkinkan negara-negara anggota melakukan pembayaran menggunakan mata uang lokal mereka.
Jika BRICS Pay berhasil diterima secara luas, hal ini bisa mengurangi dominasi dolar AS dalam perdagangan global, yang dapat mengubah peta kekuatan ekonomi dan politik dunia. Negara-negara BRICS berpotensi memiliki peran yang lebih besar dalam sistem keuangan internasional.
5. Tantangan yang harus dihadapi BRICS Pay

BRICS Pay memang menawarkan potensi besar, namun sistem ini juga menghadapi sejumlah tantangan yang perlu diatasi untuk memastikan kesuksesannya.
- Masalah regulasi dan kepatuhan hukum
Salah satu rintangan utama bagi BRICS Pay adalah menemukan kerangka hukum dan regulasi yang sesuai di setiap negara anggota. Setiap negara memiliki peraturan yang berbeda-beda, dan memastikan sistem ini mematuhi semua ketentuan yang ada sangat penting untuk menghindari masalah hukum yang bisa menghambat operasionalnya. - Integrasi dengan sistem keuangan global
Agar BRICS Pay dapat diterima secara luas, sistem ini perlu bisa berintegrasi dengan jaringan pembayaran global yang sudah ada. Pengembangan protokol dan antarmuka pemrograman aplikasi (API) yang memungkinkan koneksi yang lancar antara BRICS Pay dan sistem yang sudah mapan akan menjadi tantangan besar. Agar sukses, BRICS Pay juga perlu memenuhi standar keuangan internasional yang diterima secara global. - Keamanan dan perlindungan dari penipuan
Keamanan merupakan faktor krusial dalam sistem pembayaran digital apapun, dan BRICS Pay tidak terkecuali. Sistem ini harus dilengkapi dengan perlindungan yang ketat untuk mencegah serangan siber, penipuan, serta akses yang tidak sah. Desain platform harus mampu menjaga data dan transaksi pengguna agar tetap aman. - Penyesuaian untuk pengalaman pengguna
Agar BRICS Pay bisa diterima dengan baik oleh pengusaha dan konsumen, sistem ini harus menawarkan pengalaman pengguna yang mudah dan nyaman. Ini termasuk antarmuka yang intuitif, panduan yang jelas, serta dukungan pelanggan yang cepat tanggap ketika ada masalah. Semakin mudah digunakan, semakin besar kemungkinan BRICS Pay untuk diadopsi secara luas.
Penulis: Syifa Putri Naomi