China Sambut Positif Keinginan Indonesia Masuk BRICS

Jakarta, IDN Times - China menyambut positif keinginan Indonesia untuk bergabung dengan BRICS. Hal ini disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian.
“BRICS adalah mekanisme terbuka dan inklusif, kami menyambut lebih banyak mitra yang berpikiran sama, termasuk Indonesia untuk bergabung dengan keluarga BRICS,” kata Lin, dikutip dari ANTARA, Selasa (29/10/2024).
“Sebagai wadah penting bagi ekonomi berkembang maupun negara-negara berkembang, mekanisme kerja sama BRICS telah menjadi kekuatan positif dan stabil untuk hubungan internasional,” lanjut dia.
1. Indonesia punya peran penting

Selain itu, Lin juga mengatakan, Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang utama dan secara ekonomi memiliki peran penting.
“Indonesia juga telah terlibat aktif dalam kerja sama BRICS Plus dalam beberapa tahun terakhir,” ucap Lin.
2. Rusia juga menyambut baik langkah Indonesia masuk BRICS

Sementara itu, Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergei Tolchenov, menyatakan negaranya senang mendengar keputusan Indonesia masuk BRICS.
"Keinginan Indonesia untuk bergabung dengan BRICS merupakan langkah yang penting. Saya sangat senang Indonesia akan bergabung dan diharapkan ini juga akan membantu hubungan bilateral kita," kata Tolchenov, dalam jumpa pers di Jakarta, kemarin.
Menurutnya, isu bilateral pasti akan dibicarakan dalam kerangka dua negara. Namun lewat BRICS, isu multilateral yang menyangkut politik, ekonomi, serta budaya akan dibahas.
3. Proses keanggotaan Indonesia masuk BRICS telah dimulai

Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, menghadiri KTT BRICS di Kazan, Rusia, pekan lalu. Dalam kehadirannya ini, Sugiono menegaskan, proses Indonesia bergabung sebagai anggota BRICS telah dimulai.
“Bergabungnya Indonesia ke BRICS merupakan pengejawantahan politik luar negeri bebas aktif. Bukan berarti kita ikut kubu tertentu, melainkan kita berpartisipasi aktif di semua forum,” kata Sugiono, dalam keterangannya, Juma, 25 Oktober 2024.
“Kita juga melihat prioritas BRICS selaras dengan program kerja Kabinet Merah Putih, antara lain terkait ketahanan pangan dan energi, pemberantasan kemiskinan, maupun pemajuan sumber daya manusia,” ucap Sugiono.