Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AS Hargai Keputusan Indonesia Masuk BRICS

Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Kamala Shirin Lakhdhir. (IDN Times/Sonya Michaella)

Jakarta, IDN Times - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdhir mengatakan AS sangat menghargai keputusan Indonesia untuk bergabung dengan BRICS.

“Kami memiliki banyak mitra dan teman yang sudah menjadi anggota BRICS. Jadi, setiap negara akan membuat keputusan mereka sendiri dan kami menghormati hal tersebut,” kata Lakhdhir, dalam jumpa pers di Kedutaan Besar AS di Jakarta, Rabu (20/11/2024).

Menurutnya, keputusan Indonesia ini sudah semestinya diputuskan oleh pemerintah dan rakyatnya sendiri.

1. AS bekerja sama erat dengan Indonesia

Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Kamala Shirin Lakhdir. (IDN Times/Sonya Michaella)

Sementara itu, Lakhdhir menegaskan bahwa AS selalu bekerja sama erat dengan Indonesia di segala lini organisasi, misalnya PBB dan badan-badan turunannya, G20, APEC, bahkan ASEAN.

"Kami juga bekerja di semua badan PBB, Dewan Hak Asasi Manusia (Dewan HAM) ketika Indonesia menjadi anggota, Dewan Keamanan (DK) PBB ketika Indonesia menjadi anggota. Jadi, kami bekerja di seluruh organisasi multilateral dan kami menyambut kolaborasi Indonesia dengan kami,” tutur dia.

2. Indonesia mulai proses keanggotaan di BRICS

Menteri Luar Negeri, Sugiono ketika mewakili Presiden Prabowo Subianto hadir di KTT Brics, Kazan, Rusia. (www.instagram.com/@sugiono_56)

Menteri Luar Negeri RI Sugiono menghadiri KTT BRICS di Kazan, Rusia. Dalam kehadirannya ini, Sugiono menegaskan bahwa proses Indonesia untuk bergabung menjadi anggota BRICS telah dimulai.

“Bergabungnya Indonesia ke BRICS merupakan pengejawantahan politik luar negeri bebas aktif. Bukan berarti kita ikut kubu tertentu, melainkan kita berpartisipasi aktif di semua forum,” kata Sugiono, dalam keterangannya, Oktober lalu.

“Kita juga melihat prioritas BRICS selaras dengan program kerja Kabinet Merah Putih, antara lain terkait ketahanan pangan dan energi, pemberantasan kemiskinan maupun pemajuan sumber daya manusia,” ucap dia.

3. Angkat kepentingan negara berkembang

Ilustrasi negara BRICS (freepik.com/scorpiries2004)

Sugiono menambahkan bahwa lewat BRICS, Indonesia ingin mengangkat kepentingan bersama negara-negara berkembang atau Global South.

“Kita lihat BRICS dapat menjadi kendaraan yang tepat untuk membahas dan memajukan kepentingan bersama Global South,” lanjut dia.

Meski demikian, Indonesia juga bakal terus melanjutkan keterlibatannya di forum-forum lain, sekaligus juga terus melanjutkan diskusi dengan negara maju.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us