Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BI Proyeksikan The Fed Pangkas Suku Bunga ke 3,5 Persen di 2025

Ketua the Fed Jerome Powell (YouTube the Fed)
Intinya sih...
  • BI proyeksikan suku bunga The Fed 3,5% tahun depan.
  • Inflasi global turun dari 6,2% menjadi 5,3%.
  • Pertumbuhan ekonomi dunia stagnan di level 3,2%.

Jakarta, IDN Times – Bank Indonesia memproyeksi suku bunga Fed Fund Rate (The Fed) akan bertengger pada level 3,5 persen di tahun depan.

"Fed Fund Rate pada tahun 2023 sebesar 5,5 persen. Kemudian tahun ini kami perkirakan turun menjadi 4,5 persen dan tahun depan di level 3,5 persen," ungkap Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI, Rabu (6/11/2024).

Langkah pelonggaran kebijakan The Fed ini, kata Perry, akan diikuti oleh Bank Sentral di negara maju. Ini bertujuan untuk menjaga stabilitas pasar keuangan global dan mendorong pemulihan ekonomi.

1. Inflasi global mulai berangsur turun

ilustrasi harga bahan pangan meningkat (Freepik.com/Freepik)

Perry menjelaskan inflasi global yang sempat melonjak tinggi akibat dampak pandemi COVID-19 kini mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan. Berdasarkan data terbaru, inflasi dunia yang tercatat sebesar 6,2 persen pada 2023 mulai berangsur-angsur turun, dengan proyeksi mencapai 5,3 persen pada tahun ini.

"Inflasi (global) diperkirakan akan terus menurun secara bertahap hingga mencapai 4,4 persen pada tahun depan," jelas Perry. 

2. Dinamika ekonomi global masih akan bergerak dinamis

ilustrasi ekonomi negara (Freepik.com/chhayalex9999)

Dinamika ekonomi global yang terjadi tahun ini hingga tahun depan diproyeksi masih bersifat dinamis. Kondisi ini pun akan mempengaruhi ekonomi domestik. Sejumlah faktor global yang bergejolak, seperti ketegangan geopolitik dan ketidakpastian arah kebijakan moneter di Amerika Serikat serta negara lain, turut mempengaruhi perekonomian dunia.

Sejumlah risiko tersebut pun mulai mengalami perbaikan sejak kuartal II.

"Pada kuartal II dan pertengahan tahun kondisi (global) mulai membaik, dan kemudian di akhir tahun ini juga meningkat lagi," ungkapnya.

Oleh karena itu, BI terus memantau secara cermat kondisi tersebut dan merespons dengan kebijakan yang tepat untuk menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.

3. Terjadi pergeseran sumber pertumbuhan ekonomi global

Ilustrasi transaksi ekonomi. (IDN Times/Aditya Pratama)

Lebih lanjut, Perry memproyeksi pertumbuhan ekonomi dunia pada 2024 dan 2025 diperkirakan akan stagnan di level 3,2 persen. Hal ini lantaran tantangan yang lebih besar seiring dengan pergeseran sumber-sumber pertumbuhan ekonomi global.

"Negara-negara besar seperti Amerika Serikat, China, dan Eropa diperkirakan akan mengalami pelambatan ekonomi. Sementara ekonomi India dan Indonesia menunjukkan prospek yang lebih baik. (Kondisi) ini akan berpengaruh pada pola perdagangan ekonomi dunia dan Indonesia," imbuhnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us