Bukit Asam Bukukan Laba Bersih Rp833,05 Miliar pada Semester I-2025

- PT Bukit Asam Tbk mencatat laba bersih Rp833,05 miliar pada semester I-2025 dengan EBITDA Rp2,2 triliun.
- Volume produksi batu bara PTBA naik 16% menjadi 21,73 juta ton, penjualan domestik lebih besar dari ekspor.
- Pendapatan PTBA naik 4% menjadi Rp20,45 triliun, ditopang oleh peningkatan aset perusahaan sebesar 2%.
Jakarta, IDN Times - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencatatkan laba bersih Rp833,05 miliar selama semester I-2025 dengan EBITDA mencapai Rp2,2 triliun.
"Pencapaian ini didorong oleh kinerja operasional yang lebih baik di sepanjang semester pertama tahun 2025. Ke depan, PTBA akan terus mendorong efisiensi biaya, meningkatkan kinerja aset, serta memperluas portofolio usaha yang berkelanjutan," tutur Direktur Keuangan PTBA, Una Lindasari dalam public expose pada Kamis (11/9/2025).
1. Kinerja produksi dan penjualan batu bara PTBA

Una kemudian menjelaskan, volume produksi batu bara PTBA pada enam bulan pertama 2025 adalah sebesar 21,73 juta ton. Angka tersebut meningkat 16 persen dari 18,7 juta ton pada semester I-2024.
Kemudian total penjualan batu bara PTBA selama Januari-Juni 2025 mencapai 21,62 juta ton, naik 8 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya 20,05 juta ton.
2. Penjualan domestik masih lebih besar dibandingkan ekspor

Una pun menjelaskan, penjualan batu bara PTBA pada semester I-2025 masih lebih besar untuk pasar dalam negeri dibandingan ekspor.
Penjualan ke luar negeri mengalami penurunan permintaan dari pasar ekspor utama PTBA, yakni China.
"Komposisi penjualan tersebut terdiri dari 54 persen untuk pasar domestik dan 46 persen ekspor. Meskipun terjadi penurunan permintaan dari pasar ekspor utama seperti China, PTBA tetap berhasil menjaga kinerja penjualan dengan memperluas jangkauan ekspor ke negara-negara seperti Bangladesh, India, Vietnam, Filipina, dan Thailand," tutur Una.
3. Pendapatan PTBA naik 4 persen

Meski begitu, PTBA membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp20,45 triliun sepanjang semester I-2025, naik 4 persen persen (yoy) dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp19,64 triliun.
Pertumbuhan tersebut juga ditopang oleh peningkatan aset perusahaan sebesar 2 persen dari Rp41,79 triliun pada 31 Desember 2024 menjadi Rp42,68 triliun per 30 Juni 2025.