Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Manufaktur RI Bergeliat di Pengujung 2024, Ini Datanya

Guna mendukung energi berkelanjutan dan efisiensi energi di industri  manufaktur, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menghadirkan solusi teknologi Internet  of Things (IoT) lewat platform Antares. (Dok. Telkom)
Intinya sih...
  • PMI manufaktur Indonesia naik menjadi 51,2, level tertinggi sejak Mei 2024.
  • IPR naik 1,7% (yoy), IKK meningkat ke 125,9, menandakan kuatnya permintaan domestik dan optimisme masyarakat terhadap ekonomi.

Jakarta, IDN Times - Aktivitas manufaktur Indonesia mencatat pertumbuhan pada Desember 2024. Purchasing Managers' Index (PMI) naik dari 49,6 pada November menjadi 51,2, level tertinggi sejak Mei 2024.

Peningkatan itu didorong oleh kenaikan produksi dan permintaan baru, baik di pasar domestik maupun internasional, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Febrio Kacaribu menyebut pertumbuhan manufaktur mencerminkan kuatnya ekonomi Indonesia meski menghadapi tantangan global.

“Pemerintah semakin optimis pertumbuhan ekonomi lebih dari 5 persen untuk tahun 2024 dapat tercapai,” kata Febrio dalam keterangannya, Sabtu (4/1/2024).

1. Permintaan domestik dorong kinerja manufaktur Indonesia

Ilustrasi pabrik. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Kuatnya permintaan domestik mendukung pertumbuhan sektor manufaktur Indonesia. Indeks Penjualan Ritel (IPR) naik 1,7 persen (year on year/yoy) pada November 2024, lebih tinggi dibandingkan Oktober sebesar 1,5 persen.

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) juga meningkat signifikan ke level 125,9 dari 121,1 pada bulan sebelumnya. Data tersebut mencerminkan daya beli yang terus menguat dan optimisme masyarakat terhadap ekonomi.

Komponen PMI menunjukkan peningkatan stok barang jadi, menandakan optimisme pelaku usaha terhadap permintaan produk manufaktur. Pertumbuhan sektor tersebut juga diiringi peningkatan penyerapan tenaga kerja.

Febrio mengatakan, optimisme konsumen dan pelaku usaha, didukung konsumsi domestik dan aktivitas industri, menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi.

"Pemerintah melalui APBN berkomitmen menjaga momentum ini dengan menciptakan kondisi yang kondusif, melindungi daya beli masyarakat, dan tetap menjaga level inflasi,” tuturnya.

2. Inflasi Indonesia terkendali sepanjang 2024

Ilustrasi Inflasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Inflasi Desember 2024 tercatat 1,57 persen (yoy), sesuai target pemerintah. Sepanjang 2024, inflasi turun signifikan dari 2,61 persen pada akhir 2023, terutama karena normalisasi harga pangan.

Inflasi inti mencapai 2,26 persen (yoy), didorong kenaikan harga makanan, pakaian, perawatan pribadi, dan emas. Tanpa emas, inflasi inti tetap stabil di 1,72 persen (yoy), seperti 2023.

Inflasi harga bergejolak (volatile food) naik tipis ke 0,12 persen (yoy) pada Desember dari -0,32 persen di November, namun jauh lebih rendah dibandingkan Desember 2023 sebesar 6,73 persen. Stabilnya harga pangan didukung stok melimpah, cuaca baik, dan kebijakan pemerintah.

Sementara itu, inflasi administered price turun menjadi 0,56 persen (yoy), lebih rendah dari November 0,82 persen dan 2023 sebesar 1,72 persen.

Penurunan inflasi administered price dipengaruhi stabilnya harga energi dan turunnya tarif transportasi udara selama libur Natal dan Tahun Baru. Kebijakan tersebut menjaga inflasi terkendali hingga akhir 2024.

3. Pemerintah klaim inflasi terkendali berkat kebijakan

ilustrasi inflasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Terkendalinya inflasi sepanjang 2024 didukung kebijakan pengendalian inflasi yang diterapkan pemerintah pusat dan daerah. Langkah antisipatif, terutama dalam menjaga stabilitas harga pangan selama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), menjadi faktor utama.

Penguatan inflasi inti juga didorong insentif fiskal dan upaya meningkatkan daya beli masyarakat. Di sisi lain, pengelolaan harga energi dan transportasi berhasil menjaga risiko inflasi administered price tetap terkendali.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us