Nissan Kurangi 15 Persen Tenaga Kerja, 87 Pekerjaan di Eropa Terdampak

- PHK 87 pekerja di kantor regional Eropa Nissan pada Agustus 2025, memulai pembicaraan dengan serikat pekerja kantor regionalnya di Montigny-le-Bretonneux, Prancis.
- Rencana restrukturisasi global di bawah CEO Ivan Espinosa untuk memangkas 15 persen dari total tenaga kerja global, mengurangi kapasitas produksi menjadi 2,5 juta vehicle per tahun, dan mengurangi pabrik manufaktur dari 17 menjadi 10 unit pada tahun fiskal 2027.
Jakarta, IDN Times - Nissan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) 87 pekerja di kantor regional Eropa yang terletak di Prancis. Langkah ini merupakan bagian dari restrukturisasi global yang diumumkan oleh CEO Ivan Espinosa dengan target pengurangan 15 persen tenaga kerja perusahaan secara keseluruhan.
Restrukturisasi bertujuan untuk mengatasi tantangan panjang yang dihadapi Nissan, terutama di pasar utama seperti Eropa, untuk mengembalikan profitabilitas perusahaan. Restrukturisasi global tidak hanya meliputi pemotongan tenaga kerja tetapi juga pengurangan kapasitas produksi dunia sebesar 30 persen dan pengurangan jumlah pabrik dari 17 menjadi 10 fasilitas produksi.
1. PHK di kantor regional Eropa

Nissan pada Agustus 2025, memulai pembicaraan dengan serikat pekerja kantor regionalnya di Montigny-le-Bretonneux, Prancis, tentang perubahan organisasi yang akan mencakup pengurangan 87 posisi.
Dokumen perusahaan dan email internal yang bocor mengungkap kesepakatan untuk mempertimbangkan pengunduran diri sukarela terlebih dahulu sebelum menerapkan pemutusan kerja paksa. Nissan Automotive Europe adalah kantor regional yang membawahi operasi di Afrika, Timur Tengah, India, dan Oseania dengan sekitar 560 karyawan.
"Kami bekerja dengan cermat dan penuh hormat bersama semua pihak untuk memastikan proses ini dilakukan dengan transparansi dan mematuhi semua kewajiban hukum," kata Wakil Ketua Nissan untuk wilayah tersebut, Massimiliano Messina, dilansir Yahoo Finance.
2. Rencana restrukturisasi global di bawah CEO Ivan Espinosa

Setelah menjabat sebagai CEO pada April 2025, Ivan Espinosa meluncurkan rencana besar yang dinamakan Re:Nissan. Target utamanya adalah memangkas 15 persen dari total tenaga kerja global, mengurangi kapasitas produksi menjadi 2,5 juta vehicle per tahun, dan mengurangi pabrik manufaktur dari 17 menjadi 10 unit pada tahun fiskal 2027.
"Dalam menghadapi tantangan kinerja tahun fiskal yang sulit, kami harus memprioritaskan perbaikan diri dengan urgensi dan kecepatan tinggi, berfokus pada profitabilitas yang tidak bergantung hanya pada volume," kata Espinosa, dilansir Yahoo Finance.
Langkah ini merupakan respons terhadap penurunan penjualan yang terus berlangsung di pasar penting seperti China, Amerika Serikat, dan Eropa.
3. Tantangan pasar dan target profitabilitas

Pada Agustus 2025, Nissan mengumumkan penurunan penjualan global sebesar 5 persen pada Juni 2025 menjadi 262.133 kendaraan. Penjualan domestik di Jepang turun 3,7 persen, sementara penjualan internasional turun 5,1 persen. Dalam kondisi pasar yang semakin sulit, Nissan berupaya menyelamatkan posisi keuangan dengan efisiensi dan restrukturisasi.
Espinosa menegaskan peran krusial restrukturisasi ini dalam memastikan kelangsungan Nissan. Strategi ini juga berupaya memangkas biaya tetap dan variabel dengan target penghematan 500 miliar yen (Rp54 triliun).
"Fokus jangka pendek kami adalah memperbaiki perusahaan ini, dengan tujuan mencapai profitabilitas pada tahun fiskal 2026," katanya.


















