Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Profil Pemilik Wardah Nurhayati Subakat, Pelopor Kosmetik Halal di RI

Nurhayati Subakat, pemilik Wardah. (YouTube/Paragon Technology and Innovation)
Intinya sih...
  • Nurhayati Subakat, pendiri Wardah, berhasil mengubah industri kecantikan di Indonesia dengan visi dan kerja kerasnya.
  • Wardah didirikan dengan visi menciptakan produk kecantikan yang halal, berkualitas, dan sesuai dengan kebutuhan perempuan Indonesia.

Jakarta, IDN Times - Wardah adalah salah satu brand kecantikan lokal terbesar di Indonesia yang dikenal dengan konsep kosmetik halal. Namun, tak banyak yang tahu siapa sosok di balik kesuksesan brand ini.

Nurhayati Subakat, seorang apoteker asal Sumatra Barat, berhasil mengubah industri kecantikan di Indonesia dengan visi dan kerja kerasnya. Dari memulai bisnis rumahan hingga membangun perusahaan kosmetik besar di bawah PT Paragon Technology and Innovation (PTI), perjalanannya penuh dengan tantangan dan inspirasi.

Tak hanya sukses secara bisnis, Nurhayati juga dikenal sebagai sosok rendah hati yang tidak tergoda untuk memamerkan kekayaannya, meski kini masuk dalam daftar miliarder Indonesia.

Berikut profil dan kisah pemilik Wardah, Nurhayati Subakat!

1. Profil pemilik Wardah

Nurhayati Subakat (Sumber: Instagram @paragoncorp)

Nurhayati Subakat lahir pada 27 Juli 1950 di Padang Panjang, Sumatra Barat. Sejak kecil, ia dikenal sebagai anak yang cerdas dan tekun. Dia pun diterima di Institut Teknologi Bandung (ITB), di mana ia mengambil jurusan Farmasi dan lulus pada 1975 sebagai salah satu lulusan terbaik.

Setelah lulus, ia memulai kariernya sebagai apoteker di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M. Djamil, Padang. Namun, setelah menikah pada 1978, ia pindah ke Jakarta dan bekerja di perusahaan kosmetik internasional Wella sebagai staf pengendalian mutu.

Pengalamannya di industri ini menumbuhkan keinginannya untuk berwirausaha dan menciptakan produk sendiri. Pada 1985, dengan modal yang terbatas, Nurhayati mendirikan usaha rumahan bernama Pusaka Tradisi Ibu.

Produk pertamanya adalah sampo merek Putri, yang dipasarkan ke salon-salon di Jakarta. Dengan kerja keras, bisnisnya berkembang pesat, dan lima tahun kemudian, ia membangun pabrik pertamanya di Kawasan Industri Cibodas.

Namun, ujian besar datang ketika rumah beserta home industry yang telah ia rintis mengalami kebakaran hebat pada April 1990. Alih-alih menyerah, Nurhayati memilih untuk bangkit kembali. Keputusan ini menjadi titik balik dalam kariernya karena pada 1995, ia meluncurkan brand kosmetik halal pertama di Indonesia, Wardah.

2. Wardah jadi brand halal nomor 1

kolase produk moisturizer Wardah (dok. WARDAH)

Wardah didirikan dengan visi menciptakan produk kecantikan yang halal, berkualitas, dan sesuai dengan kebutuhan perempuan Indonesia. Sejak awal, Nurhayati memastikan produknya dikembangkan melalui riset mendalam, dengan melibatkan para ahli dan dermatologis.

Kesuksesan Wardah membuka jalan bagi Nurhayati untuk mengembangkan merek-merek lainnya. Di bawah naungan PT Paragon Technology and Innovation (PTI), perusahaan tersebut menaungi sembilan brand kecantikan yang menyasar berbagai segmen pasar, yakni:

  • Wardah - Kosmetik halal pertama dan terbesar di Indonesia
  • Make Over - Kosmetik profesional untuk makeup artist dan beauty enthusiast
  • Emina - Kosmetik untuk remaja dengan konsep fun dan youthful
  • Kahf - Brand perawatan pria dengan konsep halal
  • Laboré - Produk perawatan kulit berbasis dermatologi
  • Biodef - Produk perawatan berbasis teknologi antipolusi
  • Instaperfect - Kosmetik premium untuk tampilan high-performance
  • Crystallure - Produk skincare premium berbasis inovasi sains
  • Putri - Produk perawatan rambut untuk salon

Keberhasilan Paragon dalam menghadirkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar Indonesia tidak lepas dari strategi riset yang matang agar produknya benar-benar cocok untuk konsumennya.

3. Pernah masuk daftar Forbes

Nurhayati Subakat (Sumber: Instagram @paragoncorp)

Kesuksesan Wardah dan brand lainnya menjadikan Nurhayati Subakat sebagai salah satu perempuan paling berpengaruh di dunia bisnis Indonesia. Pada 2018, Nurhayati masuk dalam daftar 25 pebisnis perempuan paling berpengaruh di Asia versi Forbes Asia. Saat itu, Forbes memperkirakan kekayaan Nurhayati mencapai 1,5 miliar dolar AS.

Pada 2022, Nurhayati masuk dalam daftar 50 Perempuan Berpengaruh Versi Forbes, 50 over 50 Asia 2022. Pada tahun yang sama, dia juga dinobatkan sebagai salah satu dari 20 Perempuan Paling Berpengaruh versi Fortune Indonesia.

Meski masuk dalam daftar miliarder Indonesia, Nurhayati tetap dikenal sebagai sosok yang rendah hati. Tidak seperti kebanyakan pengusaha sukses yang kerap memamerkan kekayaan, ia memilih untuk hidup sederhana.

Selain berbisnis, Nurhayati juga aktif di berbagai kegiatan filantropi, terutama dalam bidang pendidikan dan pemberdayaan perempuan. Paragon sendiri kini mempekerjakan lebih dari 12 ribu karyawan, di mana mayoritasnya perempuan. Hal ini sejalan dengan misinya untuk memberdayakan perempuan melalui industri kecantikan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Farid Kurniawan
Jujuk Ernawati
Farid Kurniawan
EditorFarid Kurniawan
Follow Us