Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

RPT Jadi Solusi Keberlanjutan PT Vale dalam Menambang Kebaikan

Reklamasi pascatambang jadi solusi lingkungan keberlanjutan PT Vale Indonesia (vale.com)
Reklamasi pascatambang jadi solusi lingkungan keberlanjutan PT Vale Indonesia (vale.com)
Intinya sih...
  • PT Vale Indonesia berkomitmen pada reklamasi pascatambang untuk mengembalikan lahan bekas pertambangan ke kondisi alami atau produktif, membantu mengurangi gangguan ekosistem, melestarikan sumber daya air, dan mencegah erosi tanah.
  • Rehabilitasi DAS dijalankan PT Vale mencakup penanaman dan pemeliharaan tahun kedua, dengan kriteria keberhasilan rehabilitasi yang ditetapkan.
  • PT Vale Indonesia melakukan konservasi spesies flora dan fauna dilindungi serta terancam punah, termasuk pembangunan Taman Kehati Sawerigading Wallacea sebagai sarana konservasi dan edukasi keanekaragaman hayati.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Industri ekstaktif yang masif di Indonesia erat kaitannya—tak bisa dilepaskan dari fokus perhatian—dengan pertambangan nikel yang perannya cukup krusial. Terlebih gerakan masa kini yang menggaungkan ramah lingkungan serta era keberlanjutan. Tentunya menjadi pekerjaan rumah yang cukup besar bagi para pelaku industri nikel terkait. Oleh karena itu, PT Vale Indonesia terus mengupayakan agar mampu Menambang Kebaikan dengan meminimalkan dampak buruk pada ekosistem sekitar, sehingga kegiatan pertambangan bisa harmonis dengan alam.

Menyadari pentingnya reklamasi pascatambang (RPT) dan memulainya sedini mungkin dengan #StartsWithMe, PT Vale Indonesia berkomitmen kuat mengembalikan lahan bekas pertambangan ke kondisi alami atau produktif. Selain itu, RPT tidak hanya membantu mengurangi gangguan ekosistem dan hilangnya keanekaragaman hayati, tetapi juga melestarikan sumber daya air setempat, mencegah erosi tanah, dan mengurangi emisi polutan berbahaya.

RPT nikel sebagai bukti era keberlanjutan sebenarnya bukan sekadar keharusan moral, melainkan kebutuhan strategis untuk memastikan bahwa kita memenuhi kebutuhan sumber daya sekaligus #MenambangKebaikan untuk generasi mendatang. Yuk, kita telisik apa saja kegiatan RPT PT Vale di Indonesia.

1. Rehabilitasi lahan daerah aliran sungai

Rehabilitasi DAS PT Vale Indonesia demi keberlanjutan lingkungan (vale.com)
Rehabilitasi DAS PT Vale Indonesia demi keberlanjutan lingkungan (vale.com)

PT Vale Indonesia melakukan rehabilitasi lahan dan penghutanan lintas batas di luar area operasi pertambangan. Ini dilakukan terutama pada lahan kritis dan daerah aliran sungai (DAS) sesuai dengan payung hukum, yakni Permen LHK No. 59 Tahun 2019 tentang Penanaman Dalam Rangka Rehabilitasi DAS.

Pada 2023, rehabilitasi DAS yang dijalankan PT Vale sudah memasuki tahap pelaksanaan penanaman dan pemeliharaan tahun kedua. Guna memastikan kesuksesan program, Perseroan bersama pemangku kepentingan melakukan Gemba atau peninjauan lapangan ke Desa Lappa Laona, salah satu lokasi rehabilitasi DAS di Kabupaten Barru.

Dalam kegiatan Gemba, para pemangku kepentingan memberikan usulan perbaikan pelaksanaan penanaman dan pemeliharaan tahun kedua, penyesuaian rancangan teknis sesuai kondisi tapak, penggantian jenis bibit sulaman. PT Vale Indonesia berkomitmen meningkatkan keberhasilan rehabilitasi DAS sebelum lahan hijau diserahkan ke Pemerintah. Kriteria keberhasilan rehabilitasi DAS yang ditetapkan yakni agroforestri dengan jumlah tegakan mencapai 400 pohon per hektar, intensif dengan jumlah tegakan mencapai 625 sampai 1.100 pohon per hektar, dan tingkat tanaman tumbuh dan tanaman sehat lebih dari 75 persen dari jumlah tanaman awal.

Selain realisasi penanaman sampai dengan akhir 2023, terdapat juga realisasi berupa pemeliharaan tanaman tahun kedua seluas 10.000 hektare yang mencakup 13 Kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan. Kegiatan rehabilitasi DAS berupaya untuk memulihkan, mempertahankan, dan meningkatkan fungsi DAS yang mencakup kelestarian lingkungan dengan menanam berbagai jenis tanaman kayu-kayuan dan hasil hutan bukan kayu (multipurpose tree species) sesuai dengan kesesuaian tapaknya. Selain itu, kegiatan rehabilitasi DAS dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan dalam mengelola hutan secara berkelanjutan.

2. Menjaga keanekaragaman hayati

Taman Kehati Sawerigading Wallacea bukti nyata Vale dalam menjaga biodiversitas (youtube.com/PT Vale Indonesia Tbk)
Taman Kehati Sawerigading Wallacea bukti nyata Vale dalam menjaga biodiversitas (youtube.com/PT Vale Indonesia Tbk)

PT Vale Indonesia berkomitmen melakukan konservasi spesies flora dan fauna yang dilindungi dan terancam punah. Berdasarkan hasil studi bersama Universitas Hasanuddin sejak tahun 2020, diketahui di wilayah operasional pertambangan Blok Sorowako ada 43 spesies dilindungi berdasarkan Daftar Merah Uni Internasional untuk Konservasi Alam (Red List IUCN).

Salah satu bentuk kesungguhan Perseroan mengelola keanekaragaman hayati adalah pembangunan Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) Sawerigading Wallacea. Taman tersebut merupakan sarana konservasi flora dan fauna, sarana edukasi keanekaragaman hayati dan tempat rekreasi, serta sarana olahraga jogging.

Taman ini diresmikan pada 30 Maret 2023  oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Selain menjadi habitat baru bagi spesies tumbuhan, Taman Kehati Sawerigading Wallacea juga menjadi rumah bagi 30 ekor rusa, dan penangkaran kupu-kupu endemik. Selain itu, Fasilitas Taman Kehati Sawerigading Wallacea juga dilengkapi area terkelola seluas 15 hektare dan terintegrasi dengan pusat pembibitan (nursery).

3. Menurunkan beban landfill

Ilustrasi kidney loop dan MSS yang dilaksanakan PT Vale untuk menurunkan beban landfill (vale.com)
Ilustrasi kidney loop dan MSS yang dilaksanakan PT Vale untuk menurunkan beban landfill (vale.com)

PT Vale Indonesia berkomitmen #MenambangKebaikan untuk nol limbah ke tempat pembuangan akhir (zero waste to landfill) pada 2025. Target tersebut lebih cepat 5 tahun dari target pemerintah. Target itu diwujudkan antara lain dengan mengoptimalkan pengelolaan timbulan limbah dari kegiatan operasi penambangan, proses produksi maupun kegiatan penunjang dan domestik.

Timbulan limbah padatan terdiri atas limbah mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) dan non-B3. Sebelum diolah pada tahapan akhir (disposal), pengelolaan dilakukan melalui 4R, yakni upaya mengurangi (reduce), pemanfaatan kembali (reuse), daur ulang (recycle), serta pengambilan kembali (recovery).

Adapun upaya 4R dalam pengelolaan sekaligus pemanfaatan limbah B3, antara lain penggunaan Kidney Loop dan pengoperasian Modular Screening Station (MSS) untuk mengurangi timbunan limbah B3 berupa minyak pelumas hidrolik bekas, kain majun, aki bekas, dan filter oli bekas. Selain itu, pemanfaatan kembali oli bekas untuk substitusi bahan bakar MFO juga turut dilakukan. Sementara disposal matterial—termasuk limbah medis—dikirim ke pihak eksternal yang telah memiliki izin KLHK dengan menggunakan kontainer tanki berstandar ISO agar tidak timbul limbah drum tanki.

Sedangkan untuk limbah non-B3 dilakukan pemanfaatan secara jitu yang amat ramah lingkungan, yaitu pemanfaatan material green agregat ecoterako dari terak nikel sebagai material pilihan untuk konstruksi jalan tambang. Kemudian, road material recycle menggunakan road stabilizer equipment untuk konservasi material jalan, dan pemanfaatan material batu chipping dari waste reject station sebagai pengganti material batu pecah lapisan perkerasan atas (LPA) di jalan logistik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us

Latest in Business

See More

Profil Anggito Abimanyu, Wamenkeu yang Jadi Ketua LPS Gantikan Purbaya

23 Sep 2025, 10:18 WIBBusiness