Rupiah Ditutup Lesu di Level Rp16.376 per Dolar AS

Jakarta, IDN Times - Pergerakan nilai tukar rupiah di pasar spot masih melemah hingga akhir perdagangan, Kamis (16/1/2024), rupiah ditutup di level Rp16.376 per dolar Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah melemah 0,31 persen atau 50,50 poin dibanding penutupan Selasa (14/1/2025) di level Rp16.326 per dolar AS.
1. Rupiah melemah paling dalam di Asia
Di Asia, rupiah mencatat pelemahan terdalam terhadap dolar AS dengan pelemahan 0,30 persen, disusul rupee India yang melmeah 0,16 persen, ringgit Malaysia melemah 0,08 persen, baht Thailand yang melemah 0,02 persen dan dolar Hong Kong yang melemah 0,02 persen terhadap dolar AS.
Sedangkan mata uang Asia lainnya menguat terhadap dolar AS sore ini. Dolar Taiwan menguat 0,30 persen, yen Jepang menguat 0,29 persen , won Korea menguat 0,07 persen, yuan China menguat 0,003 persen dan dolar Singapura menguat 0,001 persen terhadap dolar AS.
2. Faktor eksternal dan domestik beri tekanan ke rupiah
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan rupiah yang tertekan terhadap dolar AS disebabkan dampak pemangkasan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI).
"Rupiah diperkirakan masih tertekan terhadap dolar AS paska pemangkasan suku bunga oleh BI, walau demikian, pelemahan akan terbatas," ujarnya.
Pelemahan rupiah diprediksi terbatas karena dolar AS juga mengalami tekanan setelah rilis data inflasi konsumen di Amerika Serikat yang lebih rendah dari perkiraan.
3. Suku bunga acuan turun 25 bps
Dalam konferensi pers rapat dewan gubernur (RDG) kemarin, Bank Indonesia memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis poin (bps) ke level 5,75 persen.
Bukan hanya suku bunga acuan, suku bunga deposit facility juga diturunkan ke level 5,00 persen, dan suku bunga lending facility dipertahankan pada level 6,5 persen.
"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 14 dan 15 Januari 2025 memutuskan untuk tetap menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,75 persen," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers RDG BI, Rabu (15/1/2025).
Penurunan suku bunga acuan ini merupakan yang pertama sejak September 2024 dari posisinya di level 6 persen.