Rupiah Naik Tajam Usai Data Lapangan Kerja AS Lesu

- Pasar memperhitungkan penurunan suku bunga The Fed setelah data ketenagakerjaan AS suram.
- Ketegangan dagang meningkat akibat tarif baru Donald Trump terhadap beberapa negara mitra dagang.
- Rupiah diperkirakan akan bergerak fluktuatif dengan penguatan di kisaran Rp16.350 hingga Rp16.400 per dolar AS pada perdagangan Selasa.
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah ditutup menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam perdagangan awal pekan, Senin (4/8/2025). Rupiah ditutup di level Rp16.401 per dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah menguat 112 poin atau 0,68 persen dibandingkan penutupan sebelumnya di level Rp16.513. Sepanjang hari, rupiah bergerak dalam rentang Rp16.367,5 hingga Rp16.442 per dolar AS.
1. Pasar kembali perhitungkan penurunan suku bunga The Fed
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, menuturkan penguatan rupiah didorong oleh pasar yang mulai memperhitungkan kembali kemungkinan pemangkasan suku bunga acuan oleh bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed).
"Pasar yang mulai memperhitungkan kembali penurunan suku bunga oleh Federal Reserve, menyusul data ketenagakerjaan Juli yang suram," ujarnya.
Dia menjelaskan, meski tingkat pengangguran nyaris stagnan, perlambatan signifikan di pasar tenaga kerja memperkuat sinyal dovish dari Gubernur The Fed, Michelle Bowman dan Christopher Waller.
Laporan Nonfarm Payrolls (NFP) menunjukkan perekonomian AS hanya menambah 73 ribu lapangan kerja, jauh di bawah ekspektasi pasar sebesar 110 ribu. Bahkan, angka NFP untuk bulan sebelumnya direvisi turun drastis dari 147 ribu menjadi hanya 14 ribu. Tingkat pengangguran juga tercatat naik tipis menjadi 4,2 persen dari 4,1 persen pada Juni 2025, sejalan dengan prediksi pasar.
2. Ketegangan dagang kembali meningkat akibat tarif baru
Di sisi lain, sentimen pasar turut dipengaruhi oleh kebijakan perdagangan dari Presiden AS, Donald Trump, yang kembali menerapkan tarif tinggi terhadap sejumlah negara mitra dagang seperti Kanada, Brasil, India, dan Taiwan.
"Tarif ini telah meningkatkan kekhawatiran inflasi dan berpotensi mengganggu arus perdagangan global," ujar Ibrahim.
3. Proyeksi pergerakan rupiah pada perdagangan Selasa
Rupiah sempat menyentuh level penguatan hingga 145 poin pada perdagangan hari ini, sebelum ditutup menguat 112 poin di level Rp16.401 per dolar AS.
Untuk perdagangan Selasa (5/8/2025), Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun tetap berada dalam jalur penguatan di kisaran Rp16.350 hingga Rp16.400 per dolar AS.